Rumah dan Dapur Tertimpa Pohon Durian
Bangunan rumah dan dapur milik I Ketut Wanti, 75, di Banjar Payuk, Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Bangli, hancur tertimpa dahan pohon durian, Selasa (21/11) sore.
BANGLI, NusaBali
Saat kejadian, Wanti dan istrinya Ni Wayan Sunia, 70, tengah berada di dalam dapur. Beruntung mereka tidak menjadi korban dahan pohon durian tumbang. Kerugian material ditaksir Rp 5 juta.
Wanti menuturkan, pohon durian yang tumbuh di selatan rumahnya tumbang sekitar pukul 17.00 Wita. Ketika itu, Wanti dan istrinya sedang memasak di dalam dapur dan tiba-tiba mendengar suara benturan yang keras. Pasangan suami istri ini pun langsung keluar ruangan dan melihat dahan pohon durian yang cukup besar sudah menimpa atap rumah dan dapurnya. Posisi pohon durian tepat berada di selatan rumah, jarak sekitar satu meter. “Kami tidak apa-apa, hanya kaget akibat kejadian ini,” imbuhnya.
Sementara Kelian Dinas Banjar Payuk, I Made Tanda Ekawarsana mengatakan, pemilik pohon I Nyoman Badung telah dihubungi untuk menyelesaikan masalah pohon tumbang. Sehingga pihak desa adat akan memanggil yang bersangkutan. Sedangkan belum dilakukanya evakuasi dahan pohon durian karena masih akan dijadikan bukti. Pihaknya akan melaksanakan paruman untuk tindak lanjut ke depan. “Kami miliki awig-awig yang mengatur letak menanam pohon yang memiliki umur jangka panjang seperti durian maupun kelapa dengan rumah tinggal,” ungkapnya.
Sedangkan di Banjar Bangkiang Sidem, Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku terjadi pohon tumbang beringin tumbang. Akses lalu lintas cukup terganggu, namun kendaraan masih bisa melintas, melewati jalan melingkar di lokasi kejadian. Tokoh masyarakat setempat, I Dewa Nyoman Mangku Pering mengatakan palinggih Manik Bingin di bawah pohon beringin kondisi baik-baik, tidak sampai kena dahan pohon yang tumbang.
Dijelaskan, proses evakuasi dilakukan BPBD Bangli dibantu krama setempat. “Kami ada 5 personel, dahan sementara kami potong-potong dan kami taruh di pinggir jalan,” ungkap Kasi Kedaruratan BPBD Bangli, I Katut Agus Sutapa disela proses evakuasi. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada mengkingat cuaca tidak menentu. “Waspada terhadap pohon tumbang, tanah longsor, petir,” imbuhnya. *
Saat kejadian, Wanti dan istrinya Ni Wayan Sunia, 70, tengah berada di dalam dapur. Beruntung mereka tidak menjadi korban dahan pohon durian tumbang. Kerugian material ditaksir Rp 5 juta.
Wanti menuturkan, pohon durian yang tumbuh di selatan rumahnya tumbang sekitar pukul 17.00 Wita. Ketika itu, Wanti dan istrinya sedang memasak di dalam dapur dan tiba-tiba mendengar suara benturan yang keras. Pasangan suami istri ini pun langsung keluar ruangan dan melihat dahan pohon durian yang cukup besar sudah menimpa atap rumah dan dapurnya. Posisi pohon durian tepat berada di selatan rumah, jarak sekitar satu meter. “Kami tidak apa-apa, hanya kaget akibat kejadian ini,” imbuhnya.
Sementara Kelian Dinas Banjar Payuk, I Made Tanda Ekawarsana mengatakan, pemilik pohon I Nyoman Badung telah dihubungi untuk menyelesaikan masalah pohon tumbang. Sehingga pihak desa adat akan memanggil yang bersangkutan. Sedangkan belum dilakukanya evakuasi dahan pohon durian karena masih akan dijadikan bukti. Pihaknya akan melaksanakan paruman untuk tindak lanjut ke depan. “Kami miliki awig-awig yang mengatur letak menanam pohon yang memiliki umur jangka panjang seperti durian maupun kelapa dengan rumah tinggal,” ungkapnya.
Sedangkan di Banjar Bangkiang Sidem, Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku terjadi pohon tumbang beringin tumbang. Akses lalu lintas cukup terganggu, namun kendaraan masih bisa melintas, melewati jalan melingkar di lokasi kejadian. Tokoh masyarakat setempat, I Dewa Nyoman Mangku Pering mengatakan palinggih Manik Bingin di bawah pohon beringin kondisi baik-baik, tidak sampai kena dahan pohon yang tumbang.
Dijelaskan, proses evakuasi dilakukan BPBD Bangli dibantu krama setempat. “Kami ada 5 personel, dahan sementara kami potong-potong dan kami taruh di pinggir jalan,” ungkap Kasi Kedaruratan BPBD Bangli, I Katut Agus Sutapa disela proses evakuasi. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada mengkingat cuaca tidak menentu. “Waspada terhadap pohon tumbang, tanah longsor, petir,” imbuhnya. *
Komentar