Potensi Pasar Semarapura Disurvei
Pendapatan Pemkab Klungkung dari retribusi parkir di Pasar Galiran dan Pasar Semarapura, Klungkung, relatif tinggi.
SEMARAPURA, NusaBali
Pada Oktober 2017, UPT Pasar Klungkung menarget retribusi parkir Rp 82.453.039 dari Pasar Semarapura dan Pasar Galiran. Realiasi parkir dari kedua pasar itu mencapai Rp 73.261.000 atau 88,85 persen.
Pemasukan retribusi maupuan terget tersebut sudah disesuaikan dengan perencanan dan kajian. Hanya saja UPT Pasar Klungkung selama ini tidak memiliki data nyata rata-rata kunjungan baik pedagang maupuan pembeli di pasar. Untuk mencari data itu, UPT Pasar melakukan survei ke lapangan dengan seluruhnya melibatkan pegawai.
Sedangkan juru parkir berstatus tenaga kontrak yang selama ini memungut parkir, ditarik sementara untuk diperbantukan penataan parkir di dalam pasar. “Survei potensi pasar ini kami lakukan selama enam hari, dari 20 - 25 November. Namun untuk tahap awal kami lakukan dulu di Pasar Semarapura,” ujar Kepala UPT Pasar Klungkung Komang Widiasa Putra, saat ditemuai Rabu (22/11).
Diakui, semua petugas yang dilibatkan dari PNS, baik dari UPT Pasar maupuan pendamping dari Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan, sebanyak enam orang. Mereka saat ini terbagi di tiga akses ke luar-masuk Pasar Semarapura masing-masing dua orang. Sedangkan 11 petugas parkir yang notabene pegawai kontrak di tarik ke dalam untuk penataan kendaraan parkir. “Setelah survei ini selesai, mereka (petugas parkir tenaga kontrak) akan kita tugaskan kembali di tempat semula, ini hanya sementara saja,” tegasnya.
Adapaun tujuan dari survei ini untuk mengetahui kondisi nyata dari potensi di pasar mengenai berapa jumlah pengungjungnya dalam sehari. Sehingga ke depannya bisa diambil langkah dari potensi tersebut, di samping itu lewat survei selama enam hari otomatis akan diketahui rata-rata jumlah kunjungan dalam sehari. Sekaligus untuk mengetahui apakah dari kalkulasi potensi kunjungan tersebut, apakah ada indikasi kebocoran atau tidak. “Yang jelas ini murni untuk survei dulu,” ujarnya.
Kata dia, survei pasar dilakukan setelah mendapatkan ilmu saat menggelar study bunding ke Jogjakarta. Ternyata di sana UPT Pasar sudah memiliki akumulasi data pengunjung di setiap pasar. Sehingga hal tersebut juga akan diterapkan di Klungkung, namun dilakukan secara bertahap. Selama dua hari mensurvei di Pasar Semarapura, Senin (20/11), jumlah pengjungjung pasar mencapai 1.000 orang, keesokan harinya mencapai 1.200 orang. Disebutkan, pada Oktober 2017 pihaknya menarget retribusi parkir Rp 82.453.039 dari Pasar Semarapura dan Pasar Galiran. Dengan realiasi dari kedua pasar itu mencapai Rp 73.261.000 atau 88,85 persen. Untuk target 2017 ini mencapai Rp 831.535.000 dari Januari-Oktober retribusi parkir mencapai Rp 718.534.000. *wan
Pada Oktober 2017, UPT Pasar Klungkung menarget retribusi parkir Rp 82.453.039 dari Pasar Semarapura dan Pasar Galiran. Realiasi parkir dari kedua pasar itu mencapai Rp 73.261.000 atau 88,85 persen.
Pemasukan retribusi maupuan terget tersebut sudah disesuaikan dengan perencanan dan kajian. Hanya saja UPT Pasar Klungkung selama ini tidak memiliki data nyata rata-rata kunjungan baik pedagang maupuan pembeli di pasar. Untuk mencari data itu, UPT Pasar melakukan survei ke lapangan dengan seluruhnya melibatkan pegawai.
Sedangkan juru parkir berstatus tenaga kontrak yang selama ini memungut parkir, ditarik sementara untuk diperbantukan penataan parkir di dalam pasar. “Survei potensi pasar ini kami lakukan selama enam hari, dari 20 - 25 November. Namun untuk tahap awal kami lakukan dulu di Pasar Semarapura,” ujar Kepala UPT Pasar Klungkung Komang Widiasa Putra, saat ditemuai Rabu (22/11).
Diakui, semua petugas yang dilibatkan dari PNS, baik dari UPT Pasar maupuan pendamping dari Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan, sebanyak enam orang. Mereka saat ini terbagi di tiga akses ke luar-masuk Pasar Semarapura masing-masing dua orang. Sedangkan 11 petugas parkir yang notabene pegawai kontrak di tarik ke dalam untuk penataan kendaraan parkir. “Setelah survei ini selesai, mereka (petugas parkir tenaga kontrak) akan kita tugaskan kembali di tempat semula, ini hanya sementara saja,” tegasnya.
Adapaun tujuan dari survei ini untuk mengetahui kondisi nyata dari potensi di pasar mengenai berapa jumlah pengungjungnya dalam sehari. Sehingga ke depannya bisa diambil langkah dari potensi tersebut, di samping itu lewat survei selama enam hari otomatis akan diketahui rata-rata jumlah kunjungan dalam sehari. Sekaligus untuk mengetahui apakah dari kalkulasi potensi kunjungan tersebut, apakah ada indikasi kebocoran atau tidak. “Yang jelas ini murni untuk survei dulu,” ujarnya.
Kata dia, survei pasar dilakukan setelah mendapatkan ilmu saat menggelar study bunding ke Jogjakarta. Ternyata di sana UPT Pasar sudah memiliki akumulasi data pengunjung di setiap pasar. Sehingga hal tersebut juga akan diterapkan di Klungkung, namun dilakukan secara bertahap. Selama dua hari mensurvei di Pasar Semarapura, Senin (20/11), jumlah pengjungjung pasar mencapai 1.000 orang, keesokan harinya mencapai 1.200 orang. Disebutkan, pada Oktober 2017 pihaknya menarget retribusi parkir Rp 82.453.039 dari Pasar Semarapura dan Pasar Galiran. Dengan realiasi dari kedua pasar itu mencapai Rp 73.261.000 atau 88,85 persen. Untuk target 2017 ini mencapai Rp 831.535.000 dari Januari-Oktober retribusi parkir mencapai Rp 718.534.000. *wan
Komentar