Trotoar Benyah di Jalan Raya Kuta Dieksekusi Tahun Depan
Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII, berencana mengeksekusi trotoar rusak (benyah) yang ada di sepanjang Jalan raya Kuta, Kecamatan Kuta, Badung pada tahun 2018.
MANGUPURA, NusaBali
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Simpang Dewa Ruci, BBPJN VIII, IB Artamana dikonfirmasi via telepon, Rabu (22/11) mengungkapkan, rencana itu sebenarnya sudah dari tahun 2014. Namun, pengerjaannya tertunda karena belum menjadi skala prioritas.
Artamana memaparkan ruas jalan dari Soputan hingga ke Jalan Raya Kuta dengan panjang 4,1 km merupakan kewenangannya. Untuk yang dari Soputan hingga Sunset Road diperbaiki tahun ini. Dikatakannya, saat ini sudah memasuki tahap lelang dengan panjang 2,25 km. Sedangkan sisanya dari Sunset Road menuju Kuta yaitu kawasan Tukad Mati dengan panjang 1,9 km saat ini sedang dilakukan perawatan dan normalisasi.
"Sebenarnya kami sudah mengusulkan agar dilakukan penataan tahun 2017 ini. Namun yang menjadi prioritas tahun ini adalah pembangunan unserpass simpang tugu Ngurah Rai. Sempat diusulkan dianggaran utama namun belum masuk. Proyek pengerjaannya dipastikan dapat direalisasikan tahun depan," ungkapnya.
Selain dilakukan normalisasi, pihaknya juga rutin melakukan penataan. Diakuinya, dalam sebulan, lima sampai enam plat trotoar rusak. Sejak dilakukan penataan awal ribuan plat yang sudah diganti.
Artamana menyebut ada beberapa faktor yang membuat fasiltas umum itu rusak. Yang paling berdampak adalah tak tertibnya pengendara melintas di atas trotoar.
"Penyebab rusaknya trotoar di sana, pertama kondisi jalan agak sempit. Kedua, posisi trotoar juga agak rendah atau hampir sama elevasinya dengan jalan. Belum lagi karena kondisi jalan yang macet membuat sepeda motor lewat pinggir memanfaatkan trotoar yang ada. Kami mengimbau agar pengendara motor jangan sampai melintas di trotoar. Selain itu bagi pengusaha maupun pelenggannya diharapkan tidak memarkir kendaraan di atas trotoar. Sebab kekuatannya tidak diperuntukan menahan beban kendaraan," harapnya.
Pihaknya pun memaklumi dan menyambut positif keluhan dan masukan masyarakat akan kondisi trotoar tersebut. Apalagi merupakan kawasan pariwisata. Langkah yang dilakukan ke depan adalah koordinasi dengan Dishub Badung untuk menindak tegas para pelanggar. "Setiap ada lubang pasti kami segera tutup. Kali ini ada empat lubang trotoar yang patah minggu ini. Dengan adanya masukan atau keluhan warga lewat media baginya justru menjadi hal positif pihaknya untuk memperjuangkan agar trotoar ini bisa segera dituntaskan," ujarnya. *p
Artamana memaparkan ruas jalan dari Soputan hingga ke Jalan Raya Kuta dengan panjang 4,1 km merupakan kewenangannya. Untuk yang dari Soputan hingga Sunset Road diperbaiki tahun ini. Dikatakannya, saat ini sudah memasuki tahap lelang dengan panjang 2,25 km. Sedangkan sisanya dari Sunset Road menuju Kuta yaitu kawasan Tukad Mati dengan panjang 1,9 km saat ini sedang dilakukan perawatan dan normalisasi.
"Sebenarnya kami sudah mengusulkan agar dilakukan penataan tahun 2017 ini. Namun yang menjadi prioritas tahun ini adalah pembangunan unserpass simpang tugu Ngurah Rai. Sempat diusulkan dianggaran utama namun belum masuk. Proyek pengerjaannya dipastikan dapat direalisasikan tahun depan," ungkapnya.
Selain dilakukan normalisasi, pihaknya juga rutin melakukan penataan. Diakuinya, dalam sebulan, lima sampai enam plat trotoar rusak. Sejak dilakukan penataan awal ribuan plat yang sudah diganti.
Artamana menyebut ada beberapa faktor yang membuat fasiltas umum itu rusak. Yang paling berdampak adalah tak tertibnya pengendara melintas di atas trotoar.
"Penyebab rusaknya trotoar di sana, pertama kondisi jalan agak sempit. Kedua, posisi trotoar juga agak rendah atau hampir sama elevasinya dengan jalan. Belum lagi karena kondisi jalan yang macet membuat sepeda motor lewat pinggir memanfaatkan trotoar yang ada. Kami mengimbau agar pengendara motor jangan sampai melintas di trotoar. Selain itu bagi pengusaha maupun pelenggannya diharapkan tidak memarkir kendaraan di atas trotoar. Sebab kekuatannya tidak diperuntukan menahan beban kendaraan," harapnya.
Pihaknya pun memaklumi dan menyambut positif keluhan dan masukan masyarakat akan kondisi trotoar tersebut. Apalagi merupakan kawasan pariwisata. Langkah yang dilakukan ke depan adalah koordinasi dengan Dishub Badung untuk menindak tegas para pelanggar. "Setiap ada lubang pasti kami segera tutup. Kali ini ada empat lubang trotoar yang patah minggu ini. Dengan adanya masukan atau keluhan warga lewat media baginya justru menjadi hal positif pihaknya untuk memperjuangkan agar trotoar ini bisa segera dituntaskan," ujarnya. *p
Komentar