Kebun Raya Gianyar Makin Diminati Warga
Kebun Raya Gianyar (KRG) di Banjar Pilan, Desa Kertha, Kecamatan Payangan, Gianyar, sejak soft opening, Juli 2017, makin diramaikan.
GIANYAR, NusaBali
Warga yang datang ke kebun raya ini untuk berekreasi, kebanyakan kalangan remaja pelajar hingga siswa taman kanak-kanak (TK). "Pengunjung Kebun Raya Gianyar ini kebanyakan remaja dan anak-anak yang ingin mengetahui suasana alam pedesaan dan kasanah tanaman," jelas Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Gianyar I Wayan Kujus Pawitra di Gianyar, usai monitoring di kebun raya setempat, Jumat (24/11).Kujus Pawitra mengatakan, trend kunjungan warga dari kalangam pelajar menandakan kebun raya ini mulai berhasil mengemban fungsi sebagai wahana rekreasi atau objek wisata, pendidikan, selain fungsi konvensional sebagai konservasi flora, fauna, dan air.
Seiring keberadaan kunjungan itu, pihaknya kini terus meningkatkan fasilitas kebun, perawatan, hingga pengembangan vegetasi dari pelbagai jenis spesies tanaman. Jenis tanaman langka terutama khas Bali dan tanaman ramuan obat tradisional menjadi prioritas. "Kebun raya ini juga wajib merawat kearifan lokal Bali. Karena masyarakat Bali sering beritual keagamaan, maka bahan upakara yang makin langka kami sediakan di kebun raya ini," jelasnya.
Guna menjaga kesinambungan daya dukung kebun raya sebagai wahana rekreasi, jelas Kujus Pawitra, UPT Kebun Raya Gianyar kini merancang pemberlakuan tiket masuk. Pengenaan tiket ini akan bekerjasama dengan pihak desa pakraman Pilan, Desa Kertha, Payangan. Pengenaan tiket tidak berarti kebun raya murni untuk komersil. Namun semangat yang diharapkan dari pemberlakuan tiket nanti yakni menjadikan setiap pengunjung ikut bertanggungjawab dan merawat keberlanjutan wahana alam ini. "Tapi tiket ini tentu tak sembarang pemberlakuan karena harus ada Perda. Draf Perda ini sedang kami siapkan kajian," tegas Kujus Pawitra.
Sementara itu, BLH Gianyar melalui UPT Kebun Raya Gianyar terus menambah spisies flora. Salah satu spisies terbaru dan unik mulai dikembangkan di kebun ini yakni bunga lipstik. Bunga ini merupakan salah satu hasil penelitian dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Peneliti Pusat Tumbuhan Kebun Raya Bogor DR Sri Rahayu, lanjut Kujus Pawitra, telah merekomendasikan bunga lipstik ini menjadi salah satu flora unik di Kebun Raya Gianyar. Bunga ini juga menjadi salah satu dari ratusan spisies tanaman. "Kami kembangkan bunga ini karena karakternya yang indah, bagus, dan tahan lama untuk bahan upakara," ujar Kujus Pawitra.
Kebun Raya Gianyar kini memiliki 300 lebih spesies tanaman. Jumlah itu terdiri dari spesies di luar hutan atau kebun tematik untuk bahan usada 113 buah, di rumah anggrek 100 buah lebih, di dalam hutan 95 buah, spisies masih pembibitan atau tanaman eksplor (pengembangan) 45 buah. *las
Seiring keberadaan kunjungan itu, pihaknya kini terus meningkatkan fasilitas kebun, perawatan, hingga pengembangan vegetasi dari pelbagai jenis spesies tanaman. Jenis tanaman langka terutama khas Bali dan tanaman ramuan obat tradisional menjadi prioritas. "Kebun raya ini juga wajib merawat kearifan lokal Bali. Karena masyarakat Bali sering beritual keagamaan, maka bahan upakara yang makin langka kami sediakan di kebun raya ini," jelasnya.
Guna menjaga kesinambungan daya dukung kebun raya sebagai wahana rekreasi, jelas Kujus Pawitra, UPT Kebun Raya Gianyar kini merancang pemberlakuan tiket masuk. Pengenaan tiket ini akan bekerjasama dengan pihak desa pakraman Pilan, Desa Kertha, Payangan. Pengenaan tiket tidak berarti kebun raya murni untuk komersil. Namun semangat yang diharapkan dari pemberlakuan tiket nanti yakni menjadikan setiap pengunjung ikut bertanggungjawab dan merawat keberlanjutan wahana alam ini. "Tapi tiket ini tentu tak sembarang pemberlakuan karena harus ada Perda. Draf Perda ini sedang kami siapkan kajian," tegas Kujus Pawitra.
Sementara itu, BLH Gianyar melalui UPT Kebun Raya Gianyar terus menambah spisies flora. Salah satu spisies terbaru dan unik mulai dikembangkan di kebun ini yakni bunga lipstik. Bunga ini merupakan salah satu hasil penelitian dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Peneliti Pusat Tumbuhan Kebun Raya Bogor DR Sri Rahayu, lanjut Kujus Pawitra, telah merekomendasikan bunga lipstik ini menjadi salah satu flora unik di Kebun Raya Gianyar. Bunga ini juga menjadi salah satu dari ratusan spisies tanaman. "Kami kembangkan bunga ini karena karakternya yang indah, bagus, dan tahan lama untuk bahan upakara," ujar Kujus Pawitra.
Kebun Raya Gianyar kini memiliki 300 lebih spesies tanaman. Jumlah itu terdiri dari spesies di luar hutan atau kebun tematik untuk bahan usada 113 buah, di rumah anggrek 100 buah lebih, di dalam hutan 95 buah, spisies masih pembibitan atau tanaman eksplor (pengembangan) 45 buah. *las
1
Komentar