Hipmi Gelar Ubud Fashion Week
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Gianyar berkolaborasi dengan stake holder terkait menggelar 'Ubud Fashion Week (UFW)'.
GIANYAR, NusaBali
Even bertaraf internasional ini akan digelar pada pertengahan tahun 2018. Even ini diawali dengan preview even, Sabtu (25/11) malam di Museum Puri Lukisan, Ubud, Gianyar. Ada delapan disainer, 15 model, dan ratusan pecinta fashion terlibat dalam embrio UFW itu. Sejumlah tokoh ternama turut hadir menyampaikan perkembangan fashion di Bali kini. Antara lain, Mario Blanco, Cok Abi, AA Ngurah Anom Mayun Konta Tanaya, serta pengusaha jewelery Komang Tri. UFW juga berkaitan erat dengan even Ubud and Beyond yang telah digelar beberapa waktu lalu.
Chairman Ubud dan Beyond Tjokorda Gde Bayuputra Sukawati mengatakan, UFW merupakan sebuah pergerakan seni yang tidak hanya bergerak pada fashion, namun juga menonjolkan lifestyle (Gaya hidup). "Ubud merupakan sebuah brand yang mendunia, jadi kita berkeyakinan menggarap even ini dari sekarang. Kami yakin UFW bisa menembus pasar international, layaknya London Fashion Week. Sebab kita berbicara fashion kan tidak pakaian saja sebenarnya, namun juga life style," ungkapnya di sela-sela acara UFW, Sabtu (25/11).
Hal yang sama dikatakan Ketua BPC HIPMI Gianyar I Wayan Gede Ari. Kata dia, Ubud Fashion Week bertema Nature, Culture, dan Future. Ketika diterjemahkan, bisa menceritakan geliat fashion terdahulu, sekarang dan di masa depan. "Nature merupakan indentitas, culture adalah perpaduan budaya yang besar pengaruhnya dengan fashion di masa depan," terangnya.
Acara tersebut juga melibatkan masyarakat Ubud, serta para pelaku ekonomi dan pariwisata, seperti KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia), PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Gianyar. "Tahun depan akan lebih banyak lagi yang akan kami libatkan," imbuhnya. *nvi
Even bertaraf internasional ini akan digelar pada pertengahan tahun 2018. Even ini diawali dengan preview even, Sabtu (25/11) malam di Museum Puri Lukisan, Ubud, Gianyar. Ada delapan disainer, 15 model, dan ratusan pecinta fashion terlibat dalam embrio UFW itu. Sejumlah tokoh ternama turut hadir menyampaikan perkembangan fashion di Bali kini. Antara lain, Mario Blanco, Cok Abi, AA Ngurah Anom Mayun Konta Tanaya, serta pengusaha jewelery Komang Tri. UFW juga berkaitan erat dengan even Ubud and Beyond yang telah digelar beberapa waktu lalu.
Chairman Ubud dan Beyond Tjokorda Gde Bayuputra Sukawati mengatakan, UFW merupakan sebuah pergerakan seni yang tidak hanya bergerak pada fashion, namun juga menonjolkan lifestyle (Gaya hidup). "Ubud merupakan sebuah brand yang mendunia, jadi kita berkeyakinan menggarap even ini dari sekarang. Kami yakin UFW bisa menembus pasar international, layaknya London Fashion Week. Sebab kita berbicara fashion kan tidak pakaian saja sebenarnya, namun juga life style," ungkapnya di sela-sela acara UFW, Sabtu (25/11).
Hal yang sama dikatakan Ketua BPC HIPMI Gianyar I Wayan Gede Ari. Kata dia, Ubud Fashion Week bertema Nature, Culture, dan Future. Ketika diterjemahkan, bisa menceritakan geliat fashion terdahulu, sekarang dan di masa depan. "Nature merupakan indentitas, culture adalah perpaduan budaya yang besar pengaruhnya dengan fashion di masa depan," terangnya.
Acara tersebut juga melibatkan masyarakat Ubud, serta para pelaku ekonomi dan pariwisata, seperti KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia), PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Gianyar. "Tahun depan akan lebih banyak lagi yang akan kami libatkan," imbuhnya. *nvi
Komentar