Hujan Abu, BPPD Bagikan Masker
Hujan abu akibat letusan Gunung Agung, Karangasem, merambah hampir seluruh kawasan Gianyar, Minggu (26/11).
GIANYAR, NusaBali
Meski abu ini tak setebal di Karangasem atau Klungkung, masyarakat tetap diminta waspada dengan cara mengenakan masker di tempat terbuka.
Pemkab Gianyar melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gianyar turun ke jalan membagikan ribuan masker kepada pemakai jalan. Kepala BPBD Gianyar AA Gde Oka Digjaya ketika dikonfirmasi, mengatakan, awalnya Minggu pagi, abu vulkanik terpantau di Desa Sidan, Gianyar, terus merembet ke Kelurahan Bitera, Gianyar, dan Desa/Kecamatan Blahbatuh, serta Desa Ketewel, Sukawati. Pihaknya bersama Dinas Kesehatan dan PMI membagikan sejumlah masker ke jalan. Pihaknya memiliki stok sekitar 10 ribu masker. Namun baru seribuan masker dibagikan hingga Minggu siang kemarin. "Besok (Senin ini, Red) juga kami akan turun, kalau kurang tinggal saya koordinasikan dengan Kalak BPPD Bali," katanya.
Kata Digjaya, pasca Gunung Agung meletus, mulai ada pengungsi dari Karangasem, kembali ke Posko Lapangan Sutasoma Sukawati. Hingga Minggu sore kemarin, ada 17 pengungsi datang.
Kadis Kesehatan Gianyar dr Ida Ayu Cahyani mengimbau warga mewaspadai hujan abu meski intensitasnya masih tipis. Abu vulkanik biasanya berdampak setelah satu atau dua hari. “Biasanya setelah dua hari itu sesak, sakit pada mata, makanya pakai masker dan pelindung mata," ucapnya. Dayu Cahyani juga mengimbau warga menjaga kebersihan makanan dengan menutup dan mencuci tangan.
Pantauan NusaBali, sejumlah warga Gianyar berkumpul pada beberapa titik untuk melihat kepulan asap di Gunung Agung. Mereka penasaran dengan ‘tabiat’ teranyar gunung tertinggi di Bali ini. *nvi
Meski abu ini tak setebal di Karangasem atau Klungkung, masyarakat tetap diminta waspada dengan cara mengenakan masker di tempat terbuka.
Pemkab Gianyar melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gianyar turun ke jalan membagikan ribuan masker kepada pemakai jalan. Kepala BPBD Gianyar AA Gde Oka Digjaya ketika dikonfirmasi, mengatakan, awalnya Minggu pagi, abu vulkanik terpantau di Desa Sidan, Gianyar, terus merembet ke Kelurahan Bitera, Gianyar, dan Desa/Kecamatan Blahbatuh, serta Desa Ketewel, Sukawati. Pihaknya bersama Dinas Kesehatan dan PMI membagikan sejumlah masker ke jalan. Pihaknya memiliki stok sekitar 10 ribu masker. Namun baru seribuan masker dibagikan hingga Minggu siang kemarin. "Besok (Senin ini, Red) juga kami akan turun, kalau kurang tinggal saya koordinasikan dengan Kalak BPPD Bali," katanya.
Kata Digjaya, pasca Gunung Agung meletus, mulai ada pengungsi dari Karangasem, kembali ke Posko Lapangan Sutasoma Sukawati. Hingga Minggu sore kemarin, ada 17 pengungsi datang.
Kadis Kesehatan Gianyar dr Ida Ayu Cahyani mengimbau warga mewaspadai hujan abu meski intensitasnya masih tipis. Abu vulkanik biasanya berdampak setelah satu atau dua hari. “Biasanya setelah dua hari itu sesak, sakit pada mata, makanya pakai masker dan pelindung mata," ucapnya. Dayu Cahyani juga mengimbau warga menjaga kebersihan makanan dengan menutup dan mencuci tangan.
Pantauan NusaBali, sejumlah warga Gianyar berkumpul pada beberapa titik untuk melihat kepulan asap di Gunung Agung. Mereka penasaran dengan ‘tabiat’ teranyar gunung tertinggi di Bali ini. *nvi
1
Komentar