Seorang Pengungsi Meninggal, Jenazah Bakal Dikubur di Banjar Kembangmerta
Belum Ada Penambahan Pengungsi ke Tabanan
TABANAN, NusaBali
Seorang pengungsi bernama I Nengah Ririg, 70, asal Banjar Telungbuana, Desa Sebudi, Kecamatan Bebandem, Karangasem, meninggal di BRSUD Tabanan, Sabtu (25/11) sore. Dia meninggal karena sakit dan sempat opname selama 15 hari. Karena situasi Gunung Agung kini erupsi, jenazah Nyoman Ririg akan dikubur di Banjar Kembangmerta, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Perbekel Candikuning, I Made Mudita membenarkan Nengah Ririg meninggal karena sakit komplikasi dan usianya memang sudah tua. “Sekarang jenazahnya masih dititip di BRSUD Tabanan,” kata Mudita, Minggu (26/11).
Terkait upacara, awalnya pihak keluarga memutuskan membawa jenazah Nengah Ririg ke Karangasem pada Sabtu malam. Namun karena di Banjar Telungbuana, Desa Sebudi, Kecamatan Bebandem sedang hujan abu akibat erupsi Gunung Agung, aparat desa lewat Bendesa Adat Kembangmerta memutuskan, jenazah akan dikubur di Banjar Kembangmerta, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti. “Rencana upacara akan dilakukan pada Selasa (28/11) siang,” imbuh Mudita.
Langkah ini dilakukan untuk meringankan beban warga Karangasem yang sedang mengungsi di Candikuning. Karena situasi sudah tidak memungkinkan untuk pulang kampung. “Krama dan pihak adat pun menyetujui hal ini. Ini namanya sedang berduka, jadi wajib tolong menolong,” tandasnya.
Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika seizin Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Sucita mengatakan, setelah Gunung Agung erupsi pada Sabtu (25/11) malam, belum ada pengungsi datang di Tabanan. Biasanya kalau pengungsi ke Tabanan akan ada laporan dari masing-masing camat. “Belum ada laporan camat, kalau ada pengungsi ke Tabanan pasti kami dapat laporan,” ujar Trisna. *d
Seorang pengungsi bernama I Nengah Ririg, 70, asal Banjar Telungbuana, Desa Sebudi, Kecamatan Bebandem, Karangasem, meninggal di BRSUD Tabanan, Sabtu (25/11) sore. Dia meninggal karena sakit dan sempat opname selama 15 hari. Karena situasi Gunung Agung kini erupsi, jenazah Nyoman Ririg akan dikubur di Banjar Kembangmerta, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Perbekel Candikuning, I Made Mudita membenarkan Nengah Ririg meninggal karena sakit komplikasi dan usianya memang sudah tua. “Sekarang jenazahnya masih dititip di BRSUD Tabanan,” kata Mudita, Minggu (26/11).
Terkait upacara, awalnya pihak keluarga memutuskan membawa jenazah Nengah Ririg ke Karangasem pada Sabtu malam. Namun karena di Banjar Telungbuana, Desa Sebudi, Kecamatan Bebandem sedang hujan abu akibat erupsi Gunung Agung, aparat desa lewat Bendesa Adat Kembangmerta memutuskan, jenazah akan dikubur di Banjar Kembangmerta, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti. “Rencana upacara akan dilakukan pada Selasa (28/11) siang,” imbuh Mudita.
Langkah ini dilakukan untuk meringankan beban warga Karangasem yang sedang mengungsi di Candikuning. Karena situasi sudah tidak memungkinkan untuk pulang kampung. “Krama dan pihak adat pun menyetujui hal ini. Ini namanya sedang berduka, jadi wajib tolong menolong,” tandasnya.
Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika seizin Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Sucita mengatakan, setelah Gunung Agung erupsi pada Sabtu (25/11) malam, belum ada pengungsi datang di Tabanan. Biasanya kalau pengungsi ke Tabanan akan ada laporan dari masing-masing camat. “Belum ada laporan camat, kalau ada pengungsi ke Tabanan pasti kami dapat laporan,” ujar Trisna. *d
Komentar