Penumpang Melonjak di Pelabuhan Gilimanuk
Lonjakan penumpang di Pelabuhan Gilimanuk terjadi mulai Senin (27/11) sore.
NEGARA, NusaBali
Ditutupnya penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, akibat dampak erupsi Gunung Agung, Senin (27/11), mengakibatkan lonjakan penumpang di Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana. Lonjakan penumpang lewat jalur darat menuju Jawa mulai terjadi memasuki sore hari, tetapi sementara ini belum sampai mengganggu kelancaran penyeberangan.
Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono, mengatakan lonjakan penumpang di Pelabuhan Gilimanuk setelah penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai ini sudah diprediksi jajarannya. Lonjakan penumpang mulai terjadi sekitar pukul 16.00 Wita. “Kalau pagi sampai siang masih normal saja. Sorenya baru meningkat, tetapi tidak terlalu signifikan,” katanya.
Menurutnya, lonjakan penumpang tersebut sangat dirasakan terjadi pada kendaraan bus, mobil pribadi, serta pejalan kaki. Dipastikannya, lonjakan penumpang yang terus berlangsung hingga malam kemarin itu, masih dikategorikan normal. Tidak ada antrean ataupun penumpukan kendaraan. “Memang melonjak, tetapi masih normal, mengalir lancar. Karena masih normal, kapal juga masih operasi normal 32 kapal,” ujarnya.
Sebenarnya, antisipasi lonjakan penumpang di Pelabuhan Gilimanuk terkait kondisi Gunung Agung sudah dipersiapkan pasca-penetapan status awas Gunung Agung pada September lalu. Juga dibahas menyangkut kemungkinan penutupan penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai, sebagaimana terjadi pada Senin (27/11). Begitu juga ketika diperlukan upaya evakuasi warga dalam jumlah banyak menuju ke luar Bali, ketika erupsi Gunung Agung menimbulkan dampak sangat besar.
“Segala kemungkinan sudah diantisipasi. Kami siapkan total 52 kapal, dan nanti kalau memang terjadi lonjakan penumpang yang signifikan, kapal siap ditambah. Selain menambah kapal, ada skenario memprioritaskan penyeberangan dari Pelabuhan Gilimanuk. Tetapi sementara masih normal, ya kami belum sampai melakukan tindakan ekstra yang sudah disiapkan,” ujar Heru Wahyono. *ode
Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono, mengatakan lonjakan penumpang di Pelabuhan Gilimanuk setelah penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai ini sudah diprediksi jajarannya. Lonjakan penumpang mulai terjadi sekitar pukul 16.00 Wita. “Kalau pagi sampai siang masih normal saja. Sorenya baru meningkat, tetapi tidak terlalu signifikan,” katanya.
Menurutnya, lonjakan penumpang tersebut sangat dirasakan terjadi pada kendaraan bus, mobil pribadi, serta pejalan kaki. Dipastikannya, lonjakan penumpang yang terus berlangsung hingga malam kemarin itu, masih dikategorikan normal. Tidak ada antrean ataupun penumpukan kendaraan. “Memang melonjak, tetapi masih normal, mengalir lancar. Karena masih normal, kapal juga masih operasi normal 32 kapal,” ujarnya.
Sebenarnya, antisipasi lonjakan penumpang di Pelabuhan Gilimanuk terkait kondisi Gunung Agung sudah dipersiapkan pasca-penetapan status awas Gunung Agung pada September lalu. Juga dibahas menyangkut kemungkinan penutupan penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai, sebagaimana terjadi pada Senin (27/11). Begitu juga ketika diperlukan upaya evakuasi warga dalam jumlah banyak menuju ke luar Bali, ketika erupsi Gunung Agung menimbulkan dampak sangat besar.
“Segala kemungkinan sudah diantisipasi. Kami siapkan total 52 kapal, dan nanti kalau memang terjadi lonjakan penumpang yang signifikan, kapal siap ditambah. Selain menambah kapal, ada skenario memprioritaskan penyeberangan dari Pelabuhan Gilimanuk. Tetapi sementara masih normal, ya kami belum sampai melakukan tindakan ekstra yang sudah disiapkan,” ujar Heru Wahyono. *ode
1
Komentar