Badung Susun FS dan Amdal RS Pratama Kutsel Tahun 2018
Pemerintah Kabupaten Badung telah memasang anggaran untuk pembuatan feasilibity study (FS) dan kajian analisa dampak lingkungan (Amdal) untuk pembangunan Rumah Sakit Pratama di Kuta Selatan (Kutsel) pada tahun depan. RAPBD Badung 2018 sudah disahkan pada sidang paripurna belum lama ini.
MANGUPURA, NusaBali
Kepala Bappeda Badung Made Wira Dharmajaya, menyatakan pembangunan RS Pratama Kutsel terus berproses. “Untuk rumah sakit di Kuta Selatan, tahun 2018 kami pasang anggaran untuk FS dan amdal,” ungkapnya, Senin (27/11).
Namun saat disinggung lokasi RS Pratama, mantan Sekwan Badung itu tak berani memastikan. Dia beralasan menunggu kajian rampung terlebih dahulu. “Soal lokasi, nanti kan ada survey dan kajian di mana pasnya,” kata Wira.
Terkait munculnya usulan agar RS Prama dibangun di Ungasan atau Kutuh, pejabat asal Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, itu menyebut dua lokasi tersebut memang jadi pertimbangan. Namun belum diputuskan karena harus menunggu FS dan amdal selesai.
“Begitu ada keputusan FS dan amdal selesai, baru bisa putuskan lokasi (lahan RS Pratama). Setelah itu baru bisa ke teknis dan pembangunan,” ucap Wira.
Tetapi apakah pembangunan fisik bisa dikerjakam tahun 2018 atau tidak, Wira tak berani memastikan. Walau demikian, pihaknya memastikan pembangunan RS Pratama ini akan direalisasikan. Sebab, sudah menjadi salah satu prioritas Pemkab Badung di bidang kesehatan. “Ini sudah masuk RPJMD. Jadi pasti akan terwujud,” tandasnya.
Sebelumnya dua politisi asal Kuta Selatan, yakni anggota Fraksi PDI Perjuangan I Made Duama, dan anggota Fraksi Golkar I Nyoman Mesir, mendesak agar RS segera dibangun di Kutsel. Duama mengusulkan agar RS dibangun di Ungasan, sedangkan Mesir minta agar RS direaliasikan di Desa Kutuh.
Alasan agar RS Pratama segera dibangun lantaran jarak RSUD Badung dengan warga di Kutsel sangat jauh, sehingga pembangunan RS ini merupakan salah satu solusi. Apabila ini terwujud masyarakat tentu dapat merasakan pelayanan kesehatan dengan baik. *asa
Kepala Bappeda Badung Made Wira Dharmajaya, menyatakan pembangunan RS Pratama Kutsel terus berproses. “Untuk rumah sakit di Kuta Selatan, tahun 2018 kami pasang anggaran untuk FS dan amdal,” ungkapnya, Senin (27/11).
Namun saat disinggung lokasi RS Pratama, mantan Sekwan Badung itu tak berani memastikan. Dia beralasan menunggu kajian rampung terlebih dahulu. “Soal lokasi, nanti kan ada survey dan kajian di mana pasnya,” kata Wira.
Terkait munculnya usulan agar RS Prama dibangun di Ungasan atau Kutuh, pejabat asal Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, itu menyebut dua lokasi tersebut memang jadi pertimbangan. Namun belum diputuskan karena harus menunggu FS dan amdal selesai.
“Begitu ada keputusan FS dan amdal selesai, baru bisa putuskan lokasi (lahan RS Pratama). Setelah itu baru bisa ke teknis dan pembangunan,” ucap Wira.
Tetapi apakah pembangunan fisik bisa dikerjakam tahun 2018 atau tidak, Wira tak berani memastikan. Walau demikian, pihaknya memastikan pembangunan RS Pratama ini akan direalisasikan. Sebab, sudah menjadi salah satu prioritas Pemkab Badung di bidang kesehatan. “Ini sudah masuk RPJMD. Jadi pasti akan terwujud,” tandasnya.
Sebelumnya dua politisi asal Kuta Selatan, yakni anggota Fraksi PDI Perjuangan I Made Duama, dan anggota Fraksi Golkar I Nyoman Mesir, mendesak agar RS segera dibangun di Kutsel. Duama mengusulkan agar RS dibangun di Ungasan, sedangkan Mesir minta agar RS direaliasikan di Desa Kutuh.
Alasan agar RS Pratama segera dibangun lantaran jarak RSUD Badung dengan warga di Kutsel sangat jauh, sehingga pembangunan RS ini merupakan salah satu solusi. Apabila ini terwujud masyarakat tentu dapat merasakan pelayanan kesehatan dengan baik. *asa
1
Komentar