Dapur Ambruk, Diduga Akibat Diguyur Hujan
Hujan yang terus menguyur diduga mengakibatkan ambruknya atap dapur milik I Gusti Ngurah Made Poliarta, warga Banjar Kasianan, Desa Pangsan, Kecamatan Petang, Minggu (26/11). Beruntung kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa.
MANGUPURA, NusaBali
Selain menimpa sejumlah perabot yang berada di dalam dapur, ambruknya atap dapur berukuran 5 meter x 3 meter tersebut juga mengakibatkan satu unit sepeda motor rusak.
Kelian Dinas Banjar Kasianan I Gusti Ngurah Waras Yadnya mengakui musibah ambruknya atap dapur milik salah seorang warga di lingkungannya. “Iya, tadi saya sudah ke sana untuk mengecek langsung. Tapi syukur pemiliknya tidak apa-apa,” ujarnya, Senin (27/11).
Sebelum musibah terjadi, dapur ini merupakan tempat untuk memasak sekaligus tempat tidur. “Awalnya ada yang tinggal di sana, sekalian masak di sana. Tapi sejak beberapa lalu pindah, kan kebetulan ada tiga bangunan di situ,” imbuhnya. Dia mengimbau agar warga di Banjar Kasianan, Desa Pangsan, lebih waspada setelah musibah tersebut.
Terkait bantuan kepada pemilik dapur yang ambruk, Waras Yadnya mengaku sudah melaporkannya ke pihak terkait. “Masalah bantuan saya sudah lapor kepada kepala desa,” tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung Ni Nyoman Ermy Setiari menyatakan sudah memberikan atensi atas robohnya atap dapur milik I Gusti Ngurah Made Poliarta. Sementara pihaknya menduga ambruknya atap dapur tersebut disebabkan karena kayu sudah lapuk. “Karena (kayu) sudah lapuk dan terpaan hujan terus menerus. Tapi pemiliknya selamat,” katanya. Menurutnya, akibat kejadian ini pemilik dapur alami kerugian sekitar Rp 30 juta.
Selain bencana dapur ambruk, hujan yang terus-terusan mengguyur wilayah Badung juga mengakibatkan pohon mangga tumbang dan menutup Jalan Muding Indah 1 Nomor 10 Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Minggu (26/11) sekitar pukul 14.00 Wita. Pohon tumbang juga terjadi di hari yang sama, yakni di Banjar Pegongan, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal. Saat kejadian pohon duren yang tumbang sempat menutup badan jalan. *asa
Kelian Dinas Banjar Kasianan I Gusti Ngurah Waras Yadnya mengakui musibah ambruknya atap dapur milik salah seorang warga di lingkungannya. “Iya, tadi saya sudah ke sana untuk mengecek langsung. Tapi syukur pemiliknya tidak apa-apa,” ujarnya, Senin (27/11).
Sebelum musibah terjadi, dapur ini merupakan tempat untuk memasak sekaligus tempat tidur. “Awalnya ada yang tinggal di sana, sekalian masak di sana. Tapi sejak beberapa lalu pindah, kan kebetulan ada tiga bangunan di situ,” imbuhnya. Dia mengimbau agar warga di Banjar Kasianan, Desa Pangsan, lebih waspada setelah musibah tersebut.
Terkait bantuan kepada pemilik dapur yang ambruk, Waras Yadnya mengaku sudah melaporkannya ke pihak terkait. “Masalah bantuan saya sudah lapor kepada kepala desa,” tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung Ni Nyoman Ermy Setiari menyatakan sudah memberikan atensi atas robohnya atap dapur milik I Gusti Ngurah Made Poliarta. Sementara pihaknya menduga ambruknya atap dapur tersebut disebabkan karena kayu sudah lapuk. “Karena (kayu) sudah lapuk dan terpaan hujan terus menerus. Tapi pemiliknya selamat,” katanya. Menurutnya, akibat kejadian ini pemilik dapur alami kerugian sekitar Rp 30 juta.
Selain bencana dapur ambruk, hujan yang terus-terusan mengguyur wilayah Badung juga mengakibatkan pohon mangga tumbang dan menutup Jalan Muding Indah 1 Nomor 10 Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Minggu (26/11) sekitar pukul 14.00 Wita. Pohon tumbang juga terjadi di hari yang sama, yakni di Banjar Pegongan, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal. Saat kejadian pohon duren yang tumbang sempat menutup badan jalan. *asa
Komentar