Badung Minta Gubernur Tetapkan KLB
Erupsi Gunung Agung telah melumpuhkan seluruh aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung.
Biar Pemkab Badung Bisa Total Ikut Bantu Penanganan Turis
MANGUPURA, NusaBali
Bupati Badung Nyoman Giri Prasta berharap Gubernur Bali Made Mangku Pastika segera menetapkan bencana Gunung Agung sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), sehingga piha-knya bisa all out bantu memberikan penanganan.
“Kami harap Pak Gubernur mengeluarkan KLB untuk bencana Gunung Agung. Dengan penetapan KLB, Pemkab Badung bisa all out bantu memberikan penanganan, baik menyangkut pengungsi maupun para wisatawan yang tak bisa menggunakan jalur udara. Jika wisatawan mengalihkan perjalanan ke jalur darat, Pemkab Badung siap menanggungnya,” ujar Bupati Giri Prasta saat menghadiri pelantikan di Puspem Badung, Kelurahgan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Selasa (28/11).
Giri Prasta menegaskan, Pemkab Badung memiliki kewajiban memberikan pelayanan yang baik untuk semua orang, meskipun mereka bukan warga negara Indonesia. “Ini kan namanya kejadian alam. Meskipun orangnya dari luar negeri, kita berikan pelayanan yang baik. Ini juga sangat baik untuk promosi parwisata dan pasti akan disampaikan di negaranya, karena ditanggung dengan baik saat terjadi bencana di Bali,” tegas Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Badung ini.
Sayangnya, lanjut Giri Prasta, status KLB belum ditetapkan sampai saat ini. Maka, pihaknya hanya bisa mengimbau seluruh hotel tempat menginap para wisatawan untuk memberikan pelayanan gratis sehari (one day free) kepada tamu-tamunya. Termasuk juga mengimbau pihak bandara memberikan pelayanan yang layak, baik dari segi makanan maupun tempat tinggal. “Dari hasil koordinasi kami, pihak bandara sudah menyediakan makanan dan kebutuhan lainnya seperti transportasi yang mengantar penumpang ke Terminal Mengwi,” terang Giri Prasta.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Made Badra, mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan hotel-hotel, agar bisa memberikan pelayanan kepada tamu yang tidak bisa pulang ke negaranya. Salah satunya, dengan servis mengantar wisatawan ke Terminal Mengwi (Badung) secara gratis untuk melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana).
Terkait tingkat kunjungan wisatawan ke Badung di tengah situasi bencana Gunung Agung, menurut Made Badra, pihaknya tak bisa berbuat banyak. Dalam kalkulasi kunjungan hingga November 2017, masih kekurangan sekitar 600.000 wisatawan dari target 5.850.000 tahun ini. “Mudah-mudahan seminggu ini bisa clear dan kita pemulihan kembali. Kita lihat perkembanganya,” harap Badra.
Secara terpisah, Ketua PHRI Badung IGN Rai Suryawijaya menyatakan pihaknya telah mengeluarkan imbauan agar semua hotel memberikan pelayanan bagi tamu-tamunya yang gagal terbang karena bandara ditutup. “Intinya, semua hotel siap,” tandas Rai Surya Wijaya.
Sementara itu, Bali Toursm Board (BTB) melalui Bali Toursm Hospitality (BHT) berupaya maksimal menangani wisatawan yang terimbas bencana Gunung Agung. Tujuannya, untuk menjaga citra Bali sebagai daerah tujuan wisata yang nyaman dan aman.
Komitmen ini disepakati dalam pertemuan di Kantor BTB, Jalan Puputan Niti Mandala Denpasar, Selasa petang. “Jangan sampai ada wisatawan yang telantar,” tandas Ketua BHT, IB Gede Agung Partha, dalam pertemuan yang dihadiri pula Ketua BPD PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, Ketua Asita Bali I Ketut Ardana, dan Ketua DPD Perhimpunan Pengusaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) I Gusti Agung Ayu Trimafo Yudha.
Menurut Gung Partha, semua pihak sesungguhnya sudah mengerucut sepakat untuk itu. Termasuk respons dari kabupaten/kota se-Bali. Badung, misalnya, siap memberikan dana talangan Rp 1 miliar untuk membantu BHT, sementara Pemkot Denpasar siap Rp 100 juta. Hanya persoalannya, untuk penggunaan dana tersebut tentu tidak boleh melanggar tertib administrasi.
Sedangkan Ketua PHRI Bali, Cok Ace, mengatakan pemberlakukan one night free saat penutupan Bandara Ngurah Rai, Senin (27/11), sudah dilaksanakan kalangan penyedia akomodasi. “Memang sempat ada beberapa yang keberatan. Namun, akhirnya sepakat, karena ini demi Bali,” ujar tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud yang juga mantan Bupati Gianyar 2008-2013 ini.
Sebaliknya, IGAA Trimafo Yudha menyatakan PUTRI sudah mempersiapkan 15 point assembly untuk dimanfaatkan wisatawan refresh. “Tamu yang menunggu di hotel mungkin bisa datang untuk snak dan refresh dulu-lah,” pengusaha yang putri dari mantan Ketua DPD I Golkar Bali, I Gusti Ngurah Alit Yudha ini. *ari,k17
Komentar