195 Tenda Pengungsi Masih Gelap
PMI Bali koordinasi dengan PLN untuk penerangan listrik di tenda pengungsi.
AMLAPURA, NusaBali
PMI Provinsi Bali mendirikan 195 tenda masing-masing ukuran 4 meter x 6 meter di Kantor UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang, Karangasem. Hanya saja tenda untuk pengungsi itu belum dilengkapi lampu listrik sehingga malamnya gelap. Ratusan pengungsi menggunakan lilin untuk penerangan di masing-masing tenda. Masalah lainnya, tempat mandi cuci kakus (MCK) belum memadai. Pengungsi di Kantor UPT Dinas Pertanian sebanyak 402 jiwa, di antaranya 73 balita, 28 lansia, dan 4 penyandang disabilitas.
Pantauan di tempat pengungsian Kantor UPT Dinas Pertanian, Banjar Singarata, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem terlihat suasana gelap akibat 195 tenda tanpa penerangan listrik. Apalagi di antara lorong-lorong tenda berlumpur sulit melintas sehingga pada malam hari kesulitan memantau dari tenda satu ke tenda lainnya. Salah seorang pengungsi, Putu Ardana dari Banjar Kesimpar, Desa Besakih, Kecamatan Rendang mengaku kesulitan beraktivitas di malam hari karena gelap. “Kami menempati tenda bersama istri dan anak, jumlah 4 orang, hanya menggunakan lilin. Kami juga kesulitan MCK,” ujar Putu Ardana didampingi istri Ni Nengah Wati, Selasa (28/11).
Pengungsi lainnya, I Kadek Sumaja dari Banjar Kesimpar, Desa Besakih, Kecamatan Rendang juga mengeluhkan hal yang sama. “Awalnya kami mengungsi di wantilan Kantor UPT, sekarang dipindah ke tenda sejak Senin (27/11),” jelas Kadek Sumaja. Ia tinggal di tenda bersama 3 anggota keluarganya. Ia pun mengakui tinggal di tenda tanpa lampu penerangan dan masih kendala MCK.
Terpisah, Camat Rendang I Wayan Mastra mengakui belum terpasang lampu listrik di tiap tenda. “Tenda kan baru dibangun, petugas masih mengupayakan pengadaan itu,” jelas Camat I Wayan Mastra. Sementara Koordinator Relawan PMI Provinsi Bali, I Wayan Aryawan mengakui munculnya keluhan itu. “Soal lampu penerangan, masih kami koordinasikan dengan PLN. Terkait kesulitan MCK, kami segera bangun 8 kamar kecil,” terang Aryawan. Khusus mengenai MCK, menyiagakan 4 mobil tanki angkut air. *k16
Pantauan di tempat pengungsian Kantor UPT Dinas Pertanian, Banjar Singarata, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem terlihat suasana gelap akibat 195 tenda tanpa penerangan listrik. Apalagi di antara lorong-lorong tenda berlumpur sulit melintas sehingga pada malam hari kesulitan memantau dari tenda satu ke tenda lainnya. Salah seorang pengungsi, Putu Ardana dari Banjar Kesimpar, Desa Besakih, Kecamatan Rendang mengaku kesulitan beraktivitas di malam hari karena gelap. “Kami menempati tenda bersama istri dan anak, jumlah 4 orang, hanya menggunakan lilin. Kami juga kesulitan MCK,” ujar Putu Ardana didampingi istri Ni Nengah Wati, Selasa (28/11).
Pengungsi lainnya, I Kadek Sumaja dari Banjar Kesimpar, Desa Besakih, Kecamatan Rendang juga mengeluhkan hal yang sama. “Awalnya kami mengungsi di wantilan Kantor UPT, sekarang dipindah ke tenda sejak Senin (27/11),” jelas Kadek Sumaja. Ia tinggal di tenda bersama 3 anggota keluarganya. Ia pun mengakui tinggal di tenda tanpa lampu penerangan dan masih kendala MCK.
Terpisah, Camat Rendang I Wayan Mastra mengakui belum terpasang lampu listrik di tiap tenda. “Tenda kan baru dibangun, petugas masih mengupayakan pengadaan itu,” jelas Camat I Wayan Mastra. Sementara Koordinator Relawan PMI Provinsi Bali, I Wayan Aryawan mengakui munculnya keluhan itu. “Soal lampu penerangan, masih kami koordinasikan dengan PLN. Terkait kesulitan MCK, kami segera bangun 8 kamar kecil,” terang Aryawan. Khusus mengenai MCK, menyiagakan 4 mobil tanki angkut air. *k16
Komentar