Kena Lahar Dingin, Ribuan Ikan Pingsan
Dampak dari terjangan banjir lahar dingin hingga ke Tukad Unda, Klungkung, pada Senin (27/11) pagi, membuat ribuan ikan pingsan, bahkan beberapa di antaranya mati.
SEMARAPURA, NusaBali
Warga sekitar pun tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini, beberapa warga langsung turun ke Tukad Unda menangkap ikan untuk dimasak.
Berbeda halnya dengan warga Desa Akah, Klungkung. Karena merasa kasihan dengan ikan-ikan itu pingsan di pinggir sungai. Mereka berusaha menyelamat ikan tersebut yakni dipindahkan ke tempat yang airnya jernih. Setelah melalui pertimbangan akhirnya ikan yang nyaris mati akibat kekurangan oksigen itu, di pindah ke sebuah kolam di Pura Beji Pasekan, di Desa Akah.
Upaya penyelamatan ikan ini sempat ramai diperbincangkan di media sosial (medsos) oleh warga sekitar atas akun facebook Sanggra Wayan. “Ribuan ikan-ikan kecil menyelamatkan diri di pancoran Pura Beji Pasekan Akah, sampunang gulgule mangde ten camput, svaha,” tulisnya. Postingan itu mendapatkan tanggapan yang positif dari para netizen bahkan banyak yang memberikan apresisasi.
Perbekel Desa Akah I Nyoman Sujati saat dihubungi membenarkah hal tersebut. Kata dia, sedikitnya 50 warga turun untuk menyelamatkan ikan-ikan tersebut, terutama ikan yang sudah pingsan di pinggir sungai. Setelah berhasil ditangkap warga membawanya ke kolam di Pura Beji yang berukuran sekitar 4 meter x 5 meter. “Kolam di Beji memang sudah berisi ikan, makanya ikan yang diselamatkan di Tukad Unda digabung di kolam tersebut,” ujarnya.
Langkah yang dilakukan warga ini murni atas inisiatif sendiri-sendiri, didorong atas rasa kasihan kalau tidak diselamatkan semua ikan itu semuanya mati. Adapaun ikan yang berhasil diselamatkan yakni ikan nyalian, julit, nila dan lainnya. Sedangkan ikan yang berada agak di tengah sungai tidak bisa diselamatkan karena menyangkut faktor keamaanan dan kesehatan. “Mudah-mudahan kondisi bencana ini segera berlalu,” harapnya. *wan
Warga sekitar pun tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini, beberapa warga langsung turun ke Tukad Unda menangkap ikan untuk dimasak.
Berbeda halnya dengan warga Desa Akah, Klungkung. Karena merasa kasihan dengan ikan-ikan itu pingsan di pinggir sungai. Mereka berusaha menyelamat ikan tersebut yakni dipindahkan ke tempat yang airnya jernih. Setelah melalui pertimbangan akhirnya ikan yang nyaris mati akibat kekurangan oksigen itu, di pindah ke sebuah kolam di Pura Beji Pasekan, di Desa Akah.
Upaya penyelamatan ikan ini sempat ramai diperbincangkan di media sosial (medsos) oleh warga sekitar atas akun facebook Sanggra Wayan. “Ribuan ikan-ikan kecil menyelamatkan diri di pancoran Pura Beji Pasekan Akah, sampunang gulgule mangde ten camput, svaha,” tulisnya. Postingan itu mendapatkan tanggapan yang positif dari para netizen bahkan banyak yang memberikan apresisasi.
Perbekel Desa Akah I Nyoman Sujati saat dihubungi membenarkah hal tersebut. Kata dia, sedikitnya 50 warga turun untuk menyelamatkan ikan-ikan tersebut, terutama ikan yang sudah pingsan di pinggir sungai. Setelah berhasil ditangkap warga membawanya ke kolam di Pura Beji yang berukuran sekitar 4 meter x 5 meter. “Kolam di Beji memang sudah berisi ikan, makanya ikan yang diselamatkan di Tukad Unda digabung di kolam tersebut,” ujarnya.
Langkah yang dilakukan warga ini murni atas inisiatif sendiri-sendiri, didorong atas rasa kasihan kalau tidak diselamatkan semua ikan itu semuanya mati. Adapaun ikan yang berhasil diselamatkan yakni ikan nyalian, julit, nila dan lainnya. Sedangkan ikan yang berada agak di tengah sungai tidak bisa diselamatkan karena menyangkut faktor keamaanan dan kesehatan. “Mudah-mudahan kondisi bencana ini segera berlalu,” harapnya. *wan
1
Komentar