Ditinggal Pergi, Rumah Ludes Terbakar
Sebuah rumah di Perumahan Cemara Giri Utama II, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, ludes terbakar, Selasa (28/11) sekitar pukul 15.30 Wita.
MANGUPURA, NusaBali
Tak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, kerugian material diperkirakan mencapai Rp 600 juta lebih. Rumah yang ludes oleh si jago merah diketahui milik Wignyo, 52. Saat kejadian rumah dalam keadaan kosong, ditinggal pergi pemilik. Rumah yang ditinggali empat orang, yakni bapak, ibu, dan dua anak, tersebut dalam keadaan terkunci ketika api mulai membesar dari salah satu kamar. Diduga percikan api dipicu korsleting listrik, sebab pemilik rumah mengaku tak menyalakan kompor.
Wignyo hanya bisa pasrah. Sebab seisi rumah terdiri dari tempat tidur, kursi, meja, dan seluruh perabot rumah tangga, termasuk sebagian besar dagangan berupa sembako hangus terbakar.
“Saya tidak tahu persis kejadiannya, saya sedang keluar antar anak saya kuliah,” kata Wignyo saat ditemui sedang mengumpulkan barang-barang berharga yang masih bisa dipakai. Akibat peristiwa ini Wignyo mengalami kerugian sekitar Rp 600 juta. Untuk sementara keluarga Wignyo ditampung di rumah tetangga tak jauh dari tempat tinggalnya.
Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung I Nyoman Wirya mengungkapkan, mengerahkan sebanyak delapan unit mobil pemadam ke lokasi kejadian. “Mobil dari pemadam kebakaran dari Pos Induk, Pos Mengwi, dan Abiansemal,” ungkapnya saat ditemui di lokasi. Lantaran kobaran api cukup besar, petugas perlu waktu satu jam untuk proses pemadaman. “Iya sekitar satu jam, karena sampai proses pendinginan,” imbuhnya.
Mantan Camat Kuta Selatan itu menambahkan, dugaan awal api dipicu korsleting listrik. Penyebab kebakaran masih didalami oleh aparat terkait.
“Kami mengimbau masyarakat agar waspada, jangan sampai rumah ditinggal pergi justru terjadi kebakaran. Periksa dulu kompor jangan lupa dimatikan, dan terutama kalau instalasi listrik sudah tua agar diganti,” kata Wirya. *asa
Tak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, kerugian material diperkirakan mencapai Rp 600 juta lebih. Rumah yang ludes oleh si jago merah diketahui milik Wignyo, 52. Saat kejadian rumah dalam keadaan kosong, ditinggal pergi pemilik. Rumah yang ditinggali empat orang, yakni bapak, ibu, dan dua anak, tersebut dalam keadaan terkunci ketika api mulai membesar dari salah satu kamar. Diduga percikan api dipicu korsleting listrik, sebab pemilik rumah mengaku tak menyalakan kompor.
Wignyo hanya bisa pasrah. Sebab seisi rumah terdiri dari tempat tidur, kursi, meja, dan seluruh perabot rumah tangga, termasuk sebagian besar dagangan berupa sembako hangus terbakar.
“Saya tidak tahu persis kejadiannya, saya sedang keluar antar anak saya kuliah,” kata Wignyo saat ditemui sedang mengumpulkan barang-barang berharga yang masih bisa dipakai. Akibat peristiwa ini Wignyo mengalami kerugian sekitar Rp 600 juta. Untuk sementara keluarga Wignyo ditampung di rumah tetangga tak jauh dari tempat tinggalnya.
Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung I Nyoman Wirya mengungkapkan, mengerahkan sebanyak delapan unit mobil pemadam ke lokasi kejadian. “Mobil dari pemadam kebakaran dari Pos Induk, Pos Mengwi, dan Abiansemal,” ungkapnya saat ditemui di lokasi. Lantaran kobaran api cukup besar, petugas perlu waktu satu jam untuk proses pemadaman. “Iya sekitar satu jam, karena sampai proses pendinginan,” imbuhnya.
Mantan Camat Kuta Selatan itu menambahkan, dugaan awal api dipicu korsleting listrik. Penyebab kebakaran masih didalami oleh aparat terkait.
“Kami mengimbau masyarakat agar waspada, jangan sampai rumah ditinggal pergi justru terjadi kebakaran. Periksa dulu kompor jangan lupa dimatikan, dan terutama kalau instalasi listrik sudah tua agar diganti,” kata Wirya. *asa
Komentar