Empat KK Transmigran Diberangkatkan ke Sulteng
Setelah menjalani proses persiapan yang panjang, akhirnya empat kepala keluarga (KK) diberangkatkan untuk bertransmigrasi ke Konawe, Sulawesi Tengah.
SINGARAJA, NusaBali
Mereka pun dilepas langsung oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan, di aula Kantor Disnakertrans Buleleng, Rabu (29/11) kemarin.
Rencananya sepuluh orang dari 4 KK tersebut akan diberangkatkan ke lokasi transmigrasi pada Sabtu (2/12) mendatang. Di daerah transmigrasi mereka akan diberikan lahan seluas dua hektare untuk diolah. Sebelum diberagkatkan mereka juga telah melalui pelatihan dan sosialisasi serta pembekalan keterampilan maupun persiapan mental termasuk bantuan alat pertanian.
Sehingga di daerah tujuan transmigrasi mereka dapat bekerja dengan ulet dan mendapatkan hasil yang maksimal. “Kmai harapkan peserta transmgran benar-benar bekerja dengan disiplin mengelola lahan yang mereka dapatkan dari pemerintah, sehingga mampu merubah taraf hidup ke perubahan yang lebih baik,” kata Dwi.
Disinggung tentang jumlah peserta yang sangat minim, Dwi memang tidak memungkiri bahwa tahun ini terjadi penurunan yang cukup drastis. Hal tersebut dikarenakan daerah tujuan transmigran tahun ini dinilai kurang produktif oleh peserta, sehingga banyak yang mengundurkan diri.
Di awal proses pendaftaran tercatat ada 15 KK. Setelah dilakukan seleksi secara administratif dan ketentuan lainnya ada sejumlah KK yang dinyatakan gugur. Belum lagi setelah dilakukan pemantapan dan peninjauan langsung ke lokasi, yang bertahan hanya empat KK saja, karena tidak sesuai dengan lahan yang mereka harapkan.
Selain itu penurunan peserta transmigran juga diakibatkan karena pembatalan keberangkatan dua tahun yang lalu. hal tersebut juga menjadi pemicu rendahnya partisipasi masyarakat untuk bertransmigrasi. *k23
Mereka pun dilepas langsung oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan, di aula Kantor Disnakertrans Buleleng, Rabu (29/11) kemarin.
Rencananya sepuluh orang dari 4 KK tersebut akan diberangkatkan ke lokasi transmigrasi pada Sabtu (2/12) mendatang. Di daerah transmigrasi mereka akan diberikan lahan seluas dua hektare untuk diolah. Sebelum diberagkatkan mereka juga telah melalui pelatihan dan sosialisasi serta pembekalan keterampilan maupun persiapan mental termasuk bantuan alat pertanian.
Sehingga di daerah tujuan transmigrasi mereka dapat bekerja dengan ulet dan mendapatkan hasil yang maksimal. “Kmai harapkan peserta transmgran benar-benar bekerja dengan disiplin mengelola lahan yang mereka dapatkan dari pemerintah, sehingga mampu merubah taraf hidup ke perubahan yang lebih baik,” kata Dwi.
Disinggung tentang jumlah peserta yang sangat minim, Dwi memang tidak memungkiri bahwa tahun ini terjadi penurunan yang cukup drastis. Hal tersebut dikarenakan daerah tujuan transmigran tahun ini dinilai kurang produktif oleh peserta, sehingga banyak yang mengundurkan diri.
Di awal proses pendaftaran tercatat ada 15 KK. Setelah dilakukan seleksi secara administratif dan ketentuan lainnya ada sejumlah KK yang dinyatakan gugur. Belum lagi setelah dilakukan pemantapan dan peninjauan langsung ke lokasi, yang bertahan hanya empat KK saja, karena tidak sesuai dengan lahan yang mereka harapkan.
Selain itu penurunan peserta transmigran juga diakibatkan karena pembatalan keberangkatan dua tahun yang lalu. hal tersebut juga menjadi pemicu rendahnya partisipasi masyarakat untuk bertransmigrasi. *k23
1
Komentar