Dua Buruh Tersengat Listrik, Satu Tewas, Satu Kritis
Musibah kecelakaan kerja terjadi di Red Ruby, restoran di Jalan Petitinget, Banjar Batu Belig, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Jumat (1/12) sekitar pukul 11.45 Wita.a
MANGUPURA, NusaBali
Dua orang buruh proyek tersengat listrik saat tangga besi yang dipakai oleh keduanya bersentuhan dengan kabel listrik bertegangan tinggi. Akibatnya, seorang tewas dan seorang lainnya kritis.
Korban yang tewas di lokasi dalam musibah itu adalah Segar Santoso, 43, asal Banyuwangi, Jawa Timur, yang kini tinggal di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana. Sementara, korban selamat dan masih kritis di RSUP Sanglah, Denpasar, adalah Martinus, 40, asal Flores, Nusa Tenggara Timur, yang kini tinggal di Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Insiden kecelakaan kerja tersebut terjadi saat keduanya mendapat bagian kerja untuk memperbaiki talang Restoran Red Ruby, di Jalan Petitinget, Banjar Batu Belig, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kuta Utara. Sang mandor, I Made Putra Yasa, 45, menyuruh kedua korban ini untuk naik memperbaiki talang air menggunakan tangga. Keduanya melaksanakan perintah tersebut dengan membawa serta satu buah tangga. Namun, tangga yang dipakai oleh kedua korban ini mengenai kabel listrik yang melintang di atas restoran tersebut. Walhasil, aliran listrik tegangan tinggi menyambar kedua korban. Korban Martinus yang tersengat aliran listrik itu langsung terpental sekitar tiga meter sehingga kondisinya kritis dan keluar darah dari mulut dan telinga. Meski demikian, korban berhasil diselamatkan dan mendapat penanganan medis di RSUP Sanglah, Denpasar. Tapi sayang bagi korban Segar Santoso, pria tersebut meregang nyawa di TKP dan keluar banyak darah dari mulut dan telinga. Jenazah korban juga dievakuasi ke RSUP Sanglah untuk divisum.
Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara Iptu I Putu Ika Prabawa membenarkan terkait insiden kecelakaan kerja itu. Pihak kepolisian yang mendapat laporan perihal kejadian tersebut langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan identifikasi dan gelar tempat kejadian. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Inafis Polres Badung untuk memeriksa kedua korban. Nah, hasil pemeriksaan tersebut pada kaki kedua korban terbakar karena tersengat arus listrik, tangan mengeluarkan darah, hidung mengeluarkan darah serta tangan dan kaki lecet. Lecet ini diduga akibat korban mendarat dengan keras di tanah saat terpental.
“Luka pada kedua korban ini (baik yang tewas maupun kritis) semuanya sama. Tidak ada bekas kekerasan. Hanya lecet-lecet pada anggota gerak saja,” ungkapnya ketika dikonfirmasi terpisah, Jumat (1/12) sore. Selain melakukan olah TKP, petugas juga menggali keterangan sejumlah saksi yang berada di lokasi saat itu.
Seorang saksi bernama Nanang, 48, menyebut insiden tersebut terjadi sangat cepat. Menurutnya, saat musibah, korban Segar Santoso berada di atap restoran itu. Sedangkan korban Martinus memegang tangga di bawah. Nah, saat tangga bersentuhan dengan kabel listrik, korban Segar Santoso langsung jatuh terpental dan mendarat dengan keras di tanah. Sementara Martinus yang memegang tangga yang bersentuhan dengan kabel listrik, juga terpental. “Lumayan tinggi dari tanah dengan talang itu. Korban yang tewas itu selain karena tersengat listrik, dia juga mendarat dengan keras di tanah,” ucapnya.
Usai melakukan olah TKP, jenazah korban dievakuasi menggunakan ambulans milik PMI Badung ke Kamar Jenazah RSUP Sanglah. “Musibah ini murni kecelakaan kerja. Ya, banyak faktornya, apakah itu kelalaian atau faktor lain seperti tidak ada alat pengaman? Ini yang masih kami dalami. Pun keterangan mandor dan juga saksi masih kami analisa,” kata Iptu Ika. *dar
Korban yang tewas di lokasi dalam musibah itu adalah Segar Santoso, 43, asal Banyuwangi, Jawa Timur, yang kini tinggal di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana. Sementara, korban selamat dan masih kritis di RSUP Sanglah, Denpasar, adalah Martinus, 40, asal Flores, Nusa Tenggara Timur, yang kini tinggal di Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Insiden kecelakaan kerja tersebut terjadi saat keduanya mendapat bagian kerja untuk memperbaiki talang Restoran Red Ruby, di Jalan Petitinget, Banjar Batu Belig, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kuta Utara. Sang mandor, I Made Putra Yasa, 45, menyuruh kedua korban ini untuk naik memperbaiki talang air menggunakan tangga. Keduanya melaksanakan perintah tersebut dengan membawa serta satu buah tangga. Namun, tangga yang dipakai oleh kedua korban ini mengenai kabel listrik yang melintang di atas restoran tersebut. Walhasil, aliran listrik tegangan tinggi menyambar kedua korban. Korban Martinus yang tersengat aliran listrik itu langsung terpental sekitar tiga meter sehingga kondisinya kritis dan keluar darah dari mulut dan telinga. Meski demikian, korban berhasil diselamatkan dan mendapat penanganan medis di RSUP Sanglah, Denpasar. Tapi sayang bagi korban Segar Santoso, pria tersebut meregang nyawa di TKP dan keluar banyak darah dari mulut dan telinga. Jenazah korban juga dievakuasi ke RSUP Sanglah untuk divisum.
Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara Iptu I Putu Ika Prabawa membenarkan terkait insiden kecelakaan kerja itu. Pihak kepolisian yang mendapat laporan perihal kejadian tersebut langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan identifikasi dan gelar tempat kejadian. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Inafis Polres Badung untuk memeriksa kedua korban. Nah, hasil pemeriksaan tersebut pada kaki kedua korban terbakar karena tersengat arus listrik, tangan mengeluarkan darah, hidung mengeluarkan darah serta tangan dan kaki lecet. Lecet ini diduga akibat korban mendarat dengan keras di tanah saat terpental.
“Luka pada kedua korban ini (baik yang tewas maupun kritis) semuanya sama. Tidak ada bekas kekerasan. Hanya lecet-lecet pada anggota gerak saja,” ungkapnya ketika dikonfirmasi terpisah, Jumat (1/12) sore. Selain melakukan olah TKP, petugas juga menggali keterangan sejumlah saksi yang berada di lokasi saat itu.
Seorang saksi bernama Nanang, 48, menyebut insiden tersebut terjadi sangat cepat. Menurutnya, saat musibah, korban Segar Santoso berada di atap restoran itu. Sedangkan korban Martinus memegang tangga di bawah. Nah, saat tangga bersentuhan dengan kabel listrik, korban Segar Santoso langsung jatuh terpental dan mendarat dengan keras di tanah. Sementara Martinus yang memegang tangga yang bersentuhan dengan kabel listrik, juga terpental. “Lumayan tinggi dari tanah dengan talang itu. Korban yang tewas itu selain karena tersengat listrik, dia juga mendarat dengan keras di tanah,” ucapnya.
Usai melakukan olah TKP, jenazah korban dievakuasi menggunakan ambulans milik PMI Badung ke Kamar Jenazah RSUP Sanglah. “Musibah ini murni kecelakaan kerja. Ya, banyak faktornya, apakah itu kelalaian atau faktor lain seperti tidak ada alat pengaman? Ini yang masih kami dalami. Pun keterangan mandor dan juga saksi masih kami analisa,” kata Iptu Ika. *dar
Komentar