Semarak Tradisi Nyadegang di Nusa Penida
Aneka tradisi unik tersimpan di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung. Diantaranya, tradisi Nyadegang atau magibung, digelar Saniscara Pahing, Wuku Warigadean, Sabtu (23/2) sore, di Banjar Pakraman Batununggul, Desa Pakraman Dalem Setra Batununggul.
SEMARAPURA, NusaBali
Tradisi ini digelar sehari sebelum Ida Batara Palawatan Barong dan Rangda Nyejer selama empat hari, pada Purnama Sasih Kawolu, Minggu (24/1).
Tradisi yang diwariskan secara turun-temurun ini dipusatkan di wantilan Banjar Pakraman Batununggul, Sabtu dari pukul 08.00-10.00 Wita. Pesertanya 4empat orang dari sekaa teruna dan krama setempat. Untuk tempat makanan tersaji di atas loyang (kapar). Hanya saja penyantapan nasi bercampur lauk-pauk ini dilakukan secara bertahap.
Untuk tahap pertama disantap adalah lawar, kemudian sate, daging kuah, sate asem, daging genyol, rujak asem supaya tidak mual karena daging. Lanjut minum tuak jaka. ‘’Hingga hidangan benar-benar habis," ujar Bendesa Desa Pakraman Dalem Setra Batununggul I Dewa Ketut Tayanegara, Minggu (24/1).
Kata dia, Nyadegang sendiri berarti duduk secara bersama-sama menikmati hidangan yang disajikan. Tradisi in bermakma sebagai ungkapan terimakasih atas karunia Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan. Selain itu, memupuk rasa kebersamaan di antara krama dan pemuda, serta tanggungjawab masing-masing. "Makna lain, warga diajarkan melakukan sesuatu secara bertahap," katanya, didampingi Kelian Banjar Pakraman Batununggul I Dewa Ketut Anom Astika. Kata Dewa Anom, tradisi ini bisa juga digelar saat acara adat yakni atiwa-tiwa /palebon, pawiwahan, ngotonin dan sebagainya. 7 w
1
Komentar