Ibu Muda Ngamuk, Anak Bendesa Disabit
Pelaku juga merusak kaca jendela rumah, sangkar burung beton, almari kayu, TV, dan barang lainnya, dengan cangkul.
GIANYAR, NusaBali
Kasus penganiayaan gegerkan warga Banjar Lebah A, Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Gianyar, Sabtu (2/12) sekitar pukul 16.30 Wita. Seorang ibu muda, Ni Wayan Sudani alias Rengin,35, menganiaya I Nyoman Setia Pratama,16, anak Bendesa Bukian I Ketut Kanta.
Penganiayaan bermula dari kedatangan Renin ke rumah korban yang hendak bertemu Bendesa Bukian I Ketut Kanta. Tanpa sebab, Renin masuk ke rumah korban dengan emosional. Renin yang seorang petani ini pun lengkap membawa sebuah sabit. Ketika itu, korban Nyoman Setia Pratama, pelajar SMAN 1 Payangan ini sedang duduk bersama saudaranya I Made Redana, 22. Sambil duduk, Redana dan korban Pratama membersihkan tiang bangunan. Pelaku Rengin dengan nada tinggi menanyakan keberadaan bendesa Kanta. Oleh korban Setia Pratama, ayahnya disebutkan sedang berada di luar rumah.
Jawaban Pratama seakan tidak didengar, sehingga pelaku bertanya lagi sekali tentang keberadaan orang tua korban. Rupanya jawaban Pratama tidak diindahkan. Selanjutnya pelaku mengeluarkan sabit dan melempar ke arah Redana dan korban Pratama. Beruntung lemparan sabit tidak kena karena sabitnya jatuh di lantai.
Merasa terancam, saksi Rendana bersama korban Pratama kemudian lari. Redana lari ke arah barat dan korban lari ke arah timur. Pelaku justru mengejar keduanya sampai ke halaman rumah.
Selanjutnya pelaku mengambil sabit yang dilempar tadi, untuk mengejar dan melukai korban yang lari ke arah timur. Korban Pratama terkena tebas sabit. Korban Pratama yang duduk di kelas XI itu sempat dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar. Karena lukanya pada lengan kanan bagian bawah cukup parah, korban Pratama langsung dirujuk ke RSUD Sanglah Denpasar.
Tidak puas menganiaya Pratama, selanjutnya pelaku Rengin kembali lagi ke arah barat, ke rumah milik bendesa adat. Di rumah itu pelaku juga merusak kaca jendela rumah, beberapa sangkar burung yang terbuat dari beton, almari kayu, TV barang yang lainnya dengan cangkul dan balok kayu kelapa.
Rengin yang mengamuk langsung membuat geger warga setempat. Rengin pun diamankan oleh warga beserta polisi dari Polsek Payangan. Rengin pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli.
Kapolsek Payangan, AKP I Gede Endrawan, menyatakan Rengin tiba-tiba menyerang tetangganya dengan brutal. "Tumben mengamuk melukai orang," ujar AKP Endrawan, Minggu (3/12). Rengin ini sudah menandakan gejala janggal sejak seminggu terakhir. "Sejak seminggu dia kerauhan. Diduga mengalami depresi. Nah setelah mengamuk itu langsung diamankan dan dibawa ke RSJ," ujar Endrawan. Dijelaskan, Rengin tidak punya riwayat gangguan jiwa. Ditambahkan, antara korban dan pelaku masih ada hubungan keluarga, satu sanggah.*nvi
Kasus penganiayaan gegerkan warga Banjar Lebah A, Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Gianyar, Sabtu (2/12) sekitar pukul 16.30 Wita. Seorang ibu muda, Ni Wayan Sudani alias Rengin,35, menganiaya I Nyoman Setia Pratama,16, anak Bendesa Bukian I Ketut Kanta.
Penganiayaan bermula dari kedatangan Renin ke rumah korban yang hendak bertemu Bendesa Bukian I Ketut Kanta. Tanpa sebab, Renin masuk ke rumah korban dengan emosional. Renin yang seorang petani ini pun lengkap membawa sebuah sabit. Ketika itu, korban Nyoman Setia Pratama, pelajar SMAN 1 Payangan ini sedang duduk bersama saudaranya I Made Redana, 22. Sambil duduk, Redana dan korban Pratama membersihkan tiang bangunan. Pelaku Rengin dengan nada tinggi menanyakan keberadaan bendesa Kanta. Oleh korban Setia Pratama, ayahnya disebutkan sedang berada di luar rumah.
Jawaban Pratama seakan tidak didengar, sehingga pelaku bertanya lagi sekali tentang keberadaan orang tua korban. Rupanya jawaban Pratama tidak diindahkan. Selanjutnya pelaku mengeluarkan sabit dan melempar ke arah Redana dan korban Pratama. Beruntung lemparan sabit tidak kena karena sabitnya jatuh di lantai.
Merasa terancam, saksi Rendana bersama korban Pratama kemudian lari. Redana lari ke arah barat dan korban lari ke arah timur. Pelaku justru mengejar keduanya sampai ke halaman rumah.
Selanjutnya pelaku mengambil sabit yang dilempar tadi, untuk mengejar dan melukai korban yang lari ke arah timur. Korban Pratama terkena tebas sabit. Korban Pratama yang duduk di kelas XI itu sempat dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar. Karena lukanya pada lengan kanan bagian bawah cukup parah, korban Pratama langsung dirujuk ke RSUD Sanglah Denpasar.
Tidak puas menganiaya Pratama, selanjutnya pelaku Rengin kembali lagi ke arah barat, ke rumah milik bendesa adat. Di rumah itu pelaku juga merusak kaca jendela rumah, beberapa sangkar burung yang terbuat dari beton, almari kayu, TV barang yang lainnya dengan cangkul dan balok kayu kelapa.
Rengin yang mengamuk langsung membuat geger warga setempat. Rengin pun diamankan oleh warga beserta polisi dari Polsek Payangan. Rengin pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli.
Kapolsek Payangan, AKP I Gede Endrawan, menyatakan Rengin tiba-tiba menyerang tetangganya dengan brutal. "Tumben mengamuk melukai orang," ujar AKP Endrawan, Minggu (3/12). Rengin ini sudah menandakan gejala janggal sejak seminggu terakhir. "Sejak seminggu dia kerauhan. Diduga mengalami depresi. Nah setelah mengamuk itu langsung diamankan dan dibawa ke RSJ," ujar Endrawan. Dijelaskan, Rengin tidak punya riwayat gangguan jiwa. Ditambahkan, antara korban dan pelaku masih ada hubungan keluarga, satu sanggah.*nvi
Komentar