TPS Underground Dinilai Tak Akan Selesaikan Masalah
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Jalan Pulau Kawe, Desa Pedungan, Denpasar Selatan, yang sudah mulai direvitalisasi menjadi TPS Underground (kontainer di bawah tanah) mendapat sorotan anggota Dewan.
DENPASAR, NusaBali
Penataan TPS yang akan dijadikan percontohan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar ini malah dikatakan tidak akan menyelesaikan masalah. .
Anggota DPRD Denpasar Kota Denpasar Wayan Sugiarta, yang juga tinggal di dekat depo tersebut mengungkapkan, warga mengeluhkan bau sampah yang menyengat. Bukan hanya itu, warga yang melintas di jalur menuju ke arah Pemogan dan sekitarnya tersebut mengeluhkan sampah sering meluber ke jalan. “Kalau pun sudah ditempatkan alat berat di sana, namun lebih sering tidak beroperasi, sehingga sampah tetap meluber,” ujarnya, Minggu (3/12).
Menurut anggota Dewan dari Fraksi Golkar ini, TPS yang kerap menimbulkan masalah itu seharusnya dilakukan relokasi, karena kendati dibuatkan TPS Underground ketika sampah penuh maka sudah dipastikan kembali akan ada luberan sampah. Ditegaskan Sugiarta, warga di seputaran TPS tersebut lebih mendukung adanya relokasi daripada penataan kembali.
Maka dari itu, Sugiarta mengharapkan pemerintah bisa mengambil langkah serius dalam menangani TPS sampah di kawasan permukiman padat. Luas TPS yang tidak terlalu besar, justru akan menimbulkan dampak kurang baik
bagi lingkungan sekitarnya. “Penataan tersebut tidak akan menyelesaikan masalah. Harapan kita depo itu bisa dipindah,” ujar anggota Komisi IV ini.
Hal senada juga diungkapkan rekannya, sesama anggota Komisi IV AA Ngurah Gede Widiada. Politisi NasDem ini juga menilai perlu ada relokasi depo sampah di Jalan Pulau Kawe. “Kalau saya melihat memang tidak layak depo itu di kawasan padat penduduk. Harus ada solusi yang tepat, sehingga tidak lagi menjadi keluhan,” kata wakil rakyat asal Peguyangan, Denpasar Utara ini.
Sementara Sekretaris DLHK Kota Denpasar IB Putra Wirabawa, belum bisa dikonfirmasi. Beberapa kali dihubungi via ponselnya namun tidak diangkat kendati nada sambung terdengar.
Seperti diberitakan, DLHK Kota Denpasar gelontorkan Rp 1,6 miliar untuk menyulap Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Depo Jalan Pulau Kawe menjadi TPS Underground (kontainer di bawah tanah) yang sekaligus sebagai percontohan depo lainnya.
Depo yang sebelumnya hanya dapat menampung sekitar 30 meter kubik sampah, kini akan dibuat lebih besar dengan kapasitas hingga 30-60 meter kubik sampah. Bahkan, penyimpanan sampah akan dibuat di dalam tanah. Pengerjaannya ditarget selama satu bulan mulai 23 November 2017 lalu. *m
Anggota DPRD Denpasar Kota Denpasar Wayan Sugiarta, yang juga tinggal di dekat depo tersebut mengungkapkan, warga mengeluhkan bau sampah yang menyengat. Bukan hanya itu, warga yang melintas di jalur menuju ke arah Pemogan dan sekitarnya tersebut mengeluhkan sampah sering meluber ke jalan. “Kalau pun sudah ditempatkan alat berat di sana, namun lebih sering tidak beroperasi, sehingga sampah tetap meluber,” ujarnya, Minggu (3/12).
Menurut anggota Dewan dari Fraksi Golkar ini, TPS yang kerap menimbulkan masalah itu seharusnya dilakukan relokasi, karena kendati dibuatkan TPS Underground ketika sampah penuh maka sudah dipastikan kembali akan ada luberan sampah. Ditegaskan Sugiarta, warga di seputaran TPS tersebut lebih mendukung adanya relokasi daripada penataan kembali.
Maka dari itu, Sugiarta mengharapkan pemerintah bisa mengambil langkah serius dalam menangani TPS sampah di kawasan permukiman padat. Luas TPS yang tidak terlalu besar, justru akan menimbulkan dampak kurang baik
bagi lingkungan sekitarnya. “Penataan tersebut tidak akan menyelesaikan masalah. Harapan kita depo itu bisa dipindah,” ujar anggota Komisi IV ini.
Hal senada juga diungkapkan rekannya, sesama anggota Komisi IV AA Ngurah Gede Widiada. Politisi NasDem ini juga menilai perlu ada relokasi depo sampah di Jalan Pulau Kawe. “Kalau saya melihat memang tidak layak depo itu di kawasan padat penduduk. Harus ada solusi yang tepat, sehingga tidak lagi menjadi keluhan,” kata wakil rakyat asal Peguyangan, Denpasar Utara ini.
Sementara Sekretaris DLHK Kota Denpasar IB Putra Wirabawa, belum bisa dikonfirmasi. Beberapa kali dihubungi via ponselnya namun tidak diangkat kendati nada sambung terdengar.
Seperti diberitakan, DLHK Kota Denpasar gelontorkan Rp 1,6 miliar untuk menyulap Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Depo Jalan Pulau Kawe menjadi TPS Underground (kontainer di bawah tanah) yang sekaligus sebagai percontohan depo lainnya.
Depo yang sebelumnya hanya dapat menampung sekitar 30 meter kubik sampah, kini akan dibuat lebih besar dengan kapasitas hingga 30-60 meter kubik sampah. Bahkan, penyimpanan sampah akan dibuat di dalam tanah. Pengerjaannya ditarget selama satu bulan mulai 23 November 2017 lalu. *m
1
Komentar