Sampah Kiriman Serbu Pantai
Sejumlah ruas di bibir pantai Kabupaten Gianyar kini dipenuhi sampah kiriman hujan.
GIANYAR, NusaBali
Tumpukan sampah berupa kayu kering hingga plastik itu terjadi sejak beberapa hari lalu. Melihat kondisi ini masyarakat pesisir pantai, bersama sejumlah aktivis sampah hingga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar turun memungut sampah, Minggu (3/12).
Sampah kiriman yang hanyut terbawa ombak ini, paling banyak terpantau di seputaran Pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh. Hampir di seluruh hamparan pasir di pantai tersebut ditutupi tumpukan sampah berupa kayu kering hingga sampah plastik. Kondisi ini jelas mengganggu kenyamanan pengunjung yang kerap datang ke pantai untuk melewati akhir pekan.
Kepala DLH Gianyar Wayan Kujus Pawitra mengakui terjadinya sampah kiriman sejumlah ruas bibir pantai Gianyar. Namun dipastikan berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan, sampah kiriman itu tidak separah sampah kiriman di Pantai Kuta dan pantai lain. "Musim penghujan banyak sampah kiriman bermunculan di pantai termasuk Gianyar, walau yang di Gianyar tidak separah sampah di pantai lain," katanya.
Kujus Pawitra membandingkan dengan sampah rumah tangga di Kabupaten Gianyar per hari sampai 1.500 meter kubik, sampah kiriman di pantai yang terbawa arus laut hanya kisaran 50 meter kubik. " Perbandingannya digunakan 36 truk mengakut sampah rumah tangga setiap harinya, kalau untuk mengakut sampah kiriman di pantai hanya menggunakan kisaran 2 sampai 3 truk saja, " katanya.
Kujus Pawitra menambahkan dalam menangani sampah dibutuhkan partisipasi semua komponen. Dia sangat mengapresiasi aksi pemungutan sampah kiriman pada sejumlah titik pantai di Gianyar. Guna mengoptimalkan peran masyarakat membersihkan sampah di seputaran pantai, pihaknya juga sudah bersurat ke setiap perbekel di pesisir Gianyar. Dalam surat tersebut, mengajak perbekel untuk lebih intens melakukan aksi bersih-bersih di pantai. Sebab pantai merupakan tempat setrategis untuk refresing dan upacara keagamaan.
Melalui APBD 2018, DLH Gianyar juga akan menambah jumlah tong sampah di setiap pantai di Kabupaten Gianyar. "Walaupun pada sejumlah pantai sudah ada tong sampah, seperti Pantai Lebih, di pantai lain akan kami tambah untuk menjaga kebersihan, " tandasnya.
Koordinator Komunitas Trash Hero, Wayan Aksara mengatakan, warga memungut sampah, Minggu kemarin, yakni pemuda dari Desa Saba, Kertalangu, relawan peduli kebersihan cilik Banjar Buluh dan relawan jumantik cilik Desa Guwang, Komunitas Toltol. Turut serta Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta. "Ada sekitar 65 kg sampah plastik yang kami pungut. Kalau kita hanya fokus pada plastik saja sebelum ditarik kembali oleh air laut kita yang bersihkan, kalau sampah orgniknya ditarik tidak apa, plastik ini yang bahaya, " katanya.
Dikatakan, pasca musim hujan volume sampah di pantai memang meningkat. Sebab itu kegiatan pungut sampah ini dilakukan setiap minggu pagi. " Minggu depan kita rencana juga pungut sampah di Pantai Lembeng, " katanya. *nvi
Tumpukan sampah berupa kayu kering hingga plastik itu terjadi sejak beberapa hari lalu. Melihat kondisi ini masyarakat pesisir pantai, bersama sejumlah aktivis sampah hingga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar turun memungut sampah, Minggu (3/12).
Sampah kiriman yang hanyut terbawa ombak ini, paling banyak terpantau di seputaran Pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh. Hampir di seluruh hamparan pasir di pantai tersebut ditutupi tumpukan sampah berupa kayu kering hingga sampah plastik. Kondisi ini jelas mengganggu kenyamanan pengunjung yang kerap datang ke pantai untuk melewati akhir pekan.
Kepala DLH Gianyar Wayan Kujus Pawitra mengakui terjadinya sampah kiriman sejumlah ruas bibir pantai Gianyar. Namun dipastikan berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan, sampah kiriman itu tidak separah sampah kiriman di Pantai Kuta dan pantai lain. "Musim penghujan banyak sampah kiriman bermunculan di pantai termasuk Gianyar, walau yang di Gianyar tidak separah sampah di pantai lain," katanya.
Kujus Pawitra membandingkan dengan sampah rumah tangga di Kabupaten Gianyar per hari sampai 1.500 meter kubik, sampah kiriman di pantai yang terbawa arus laut hanya kisaran 50 meter kubik. " Perbandingannya digunakan 36 truk mengakut sampah rumah tangga setiap harinya, kalau untuk mengakut sampah kiriman di pantai hanya menggunakan kisaran 2 sampai 3 truk saja, " katanya.
Kujus Pawitra menambahkan dalam menangani sampah dibutuhkan partisipasi semua komponen. Dia sangat mengapresiasi aksi pemungutan sampah kiriman pada sejumlah titik pantai di Gianyar. Guna mengoptimalkan peran masyarakat membersihkan sampah di seputaran pantai, pihaknya juga sudah bersurat ke setiap perbekel di pesisir Gianyar. Dalam surat tersebut, mengajak perbekel untuk lebih intens melakukan aksi bersih-bersih di pantai. Sebab pantai merupakan tempat setrategis untuk refresing dan upacara keagamaan.
Melalui APBD 2018, DLH Gianyar juga akan menambah jumlah tong sampah di setiap pantai di Kabupaten Gianyar. "Walaupun pada sejumlah pantai sudah ada tong sampah, seperti Pantai Lebih, di pantai lain akan kami tambah untuk menjaga kebersihan, " tandasnya.
Koordinator Komunitas Trash Hero, Wayan Aksara mengatakan, warga memungut sampah, Minggu kemarin, yakni pemuda dari Desa Saba, Kertalangu, relawan peduli kebersihan cilik Banjar Buluh dan relawan jumantik cilik Desa Guwang, Komunitas Toltol. Turut serta Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta. "Ada sekitar 65 kg sampah plastik yang kami pungut. Kalau kita hanya fokus pada plastik saja sebelum ditarik kembali oleh air laut kita yang bersihkan, kalau sampah orgniknya ditarik tidak apa, plastik ini yang bahaya, " katanya.
Dikatakan, pasca musim hujan volume sampah di pantai memang meningkat. Sebab itu kegiatan pungut sampah ini dilakukan setiap minggu pagi. " Minggu depan kita rencana juga pungut sampah di Pantai Lembeng, " katanya. *nvi
Komentar