Pemkot Denpasar Raih Penghargaan Tertinggi Swasti Saba 4 Kali Berturut-turut
Komitmen Pemerintah Kota Denpasar dibawah kepemimpinan Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota IGN Jaya Negara yang didukung segenap jajaran DPRD dan masyarakat Kota Denpasar di dalam mewujudkan Denpasar yang bersih, aman, sejahtera, sehat dan bahagia mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat.
DENPASAR, NusaBali
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan RI kembali menganugerahi Kota Denpasar penghargaan Kota Sehat dengan tingkatan paling tinggi yakni Swasti Saba Wistara.
Penghargaan yang diserahkan langsung Menteri Kesehatan RI, Prof Drdr Nila Djuwta F. Moelek, SpM (K) diterima Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Tri Indarti SKM di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri pada Selasa (28/11) lalu.
Penghargaan ini diserahkan kembali Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara kepada Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Wakil Walikota IGN Jaya Negara disaksikan ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemerintahan Kota Denpasar pada Apel rutin dirangkai dengan HUT Korpri ke-46 di Lapangan Lumintang Denpasar, Senin (4/12).
Menurut Kadis Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini, Denpasar telah masuk dalam jajaran kota besar di Indonesia. Deretan kota-kota di Indonesia dengan program Kementerian Kesehatan RI melakukan sebuah penilaian Kota Sehat. Pada tahun ini penilaian kembali dilakukan, dengan program Denpasar Kota Sehat Pemerintah Kota Denpasar mendapatkan penghargaan Swasti Saba untuk yang ke 4 kalinya.
Setelah sebelumnya memperoleh tiga kali berturut-turut Penghargaan Kota Sehat dalam setiap perayaan Hari Kesehatan Nasional yakni Tahun 2011 Swasti Saba kategori Padapa, Tahun 2013 Swasti Saba kategori Wiwerda, Tahun 2015 Swasti Saba kategori Wistara dan Tahun 2017 Swasti Saba kategori Wistara. “Tentu dari kriteria penilaian yang telah diberikan pemerintah pusat telah masuk dalam program berkesinambungan Pemkot Denpasar. Meliputi pelayanan kesehatan dasar masyarakat yang menyasar kawasan masyarakat banjar hingga mewujudkan sebuah pemukiman masyarakat yang sehat”, jelasnya.
Lebih lanjut dr Luh Putu Sri Armini mengatakan, dalam proses seleksi penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat ini diikuti sebanyak 173 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia dan yang lolos bedah dokumen sebanyak 122 Kabupaten/Kota.
Kabupaten/Kota yang menerima penghargaan Swasti Saba kategori Padapa sebanyak 19 Kabupaten/Kota, Swasti Saba kategori Wiwerda 41 Kabupaten/Kota dan Swasti Saba kategori Wistara sebanyak 62 Kabupaten/Kota Se-Indonesia. Sedangkan di Bali ada 3 Kabupaten/ Kota yang mendapatkan penghargaan yakni penghargaan Swasti Saba Padapa diperoleh Kabupaten Bangli serta Kabupaten Klungkung dan Kategori yang paling tinggi yakni Swasti Saba Wistara diraih oleh Kota Denpasar.
Tidak hanya terdapat dalam program Dinas Kesehatan namun juga menjadi progran sinergi seluruh perangkat daerah Kota Denpasar. Penyelenggaraan kota sehat di Kota Denpasar dimulai sejak tahun 2009 dengan mengikutsertakan 7 kawasan dari sembilan kawasan yang ada. Yakni kawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum, kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi, kawasan industri dan perkantoran sehat, kawasan pariwisata sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat yang sehat yang mandiri dan kehidupan sosial yang sehat.
Disamping itu Sri Armini juga menjelaskan indikator derajat kesehatan yang telah dicapai Kota Denpasar dimana angka kematian bayi 0,6 per 1.000 kelahiran hidup, angka kematian balita 0,38 per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu melahirkan 16,1 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan angka prevalensi balita kekurangan gizi 0,08 persen. *m
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan RI kembali menganugerahi Kota Denpasar penghargaan Kota Sehat dengan tingkatan paling tinggi yakni Swasti Saba Wistara.
Penghargaan yang diserahkan langsung Menteri Kesehatan RI, Prof Drdr Nila Djuwta F. Moelek, SpM (K) diterima Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Tri Indarti SKM di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri pada Selasa (28/11) lalu.
Penghargaan ini diserahkan kembali Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara kepada Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Wakil Walikota IGN Jaya Negara disaksikan ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemerintahan Kota Denpasar pada Apel rutin dirangkai dengan HUT Korpri ke-46 di Lapangan Lumintang Denpasar, Senin (4/12).
Menurut Kadis Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini, Denpasar telah masuk dalam jajaran kota besar di Indonesia. Deretan kota-kota di Indonesia dengan program Kementerian Kesehatan RI melakukan sebuah penilaian Kota Sehat. Pada tahun ini penilaian kembali dilakukan, dengan program Denpasar Kota Sehat Pemerintah Kota Denpasar mendapatkan penghargaan Swasti Saba untuk yang ke 4 kalinya.
Setelah sebelumnya memperoleh tiga kali berturut-turut Penghargaan Kota Sehat dalam setiap perayaan Hari Kesehatan Nasional yakni Tahun 2011 Swasti Saba kategori Padapa, Tahun 2013 Swasti Saba kategori Wiwerda, Tahun 2015 Swasti Saba kategori Wistara dan Tahun 2017 Swasti Saba kategori Wistara. “Tentu dari kriteria penilaian yang telah diberikan pemerintah pusat telah masuk dalam program berkesinambungan Pemkot Denpasar. Meliputi pelayanan kesehatan dasar masyarakat yang menyasar kawasan masyarakat banjar hingga mewujudkan sebuah pemukiman masyarakat yang sehat”, jelasnya.
Lebih lanjut dr Luh Putu Sri Armini mengatakan, dalam proses seleksi penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat ini diikuti sebanyak 173 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia dan yang lolos bedah dokumen sebanyak 122 Kabupaten/Kota.
Kabupaten/Kota yang menerima penghargaan Swasti Saba kategori Padapa sebanyak 19 Kabupaten/Kota, Swasti Saba kategori Wiwerda 41 Kabupaten/Kota dan Swasti Saba kategori Wistara sebanyak 62 Kabupaten/Kota Se-Indonesia. Sedangkan di Bali ada 3 Kabupaten/ Kota yang mendapatkan penghargaan yakni penghargaan Swasti Saba Padapa diperoleh Kabupaten Bangli serta Kabupaten Klungkung dan Kategori yang paling tinggi yakni Swasti Saba Wistara diraih oleh Kota Denpasar.
Tidak hanya terdapat dalam program Dinas Kesehatan namun juga menjadi progran sinergi seluruh perangkat daerah Kota Denpasar. Penyelenggaraan kota sehat di Kota Denpasar dimulai sejak tahun 2009 dengan mengikutsertakan 7 kawasan dari sembilan kawasan yang ada. Yakni kawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum, kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi, kawasan industri dan perkantoran sehat, kawasan pariwisata sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat yang sehat yang mandiri dan kehidupan sosial yang sehat.
Disamping itu Sri Armini juga menjelaskan indikator derajat kesehatan yang telah dicapai Kota Denpasar dimana angka kematian bayi 0,6 per 1.000 kelahiran hidup, angka kematian balita 0,38 per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu melahirkan 16,1 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan angka prevalensi balita kekurangan gizi 0,08 persen. *m
1
Komentar