Terdesak Pembangunan Kota, Pura Subak Delod Pangkung Terlantar
Imbas pembangunam kawasan modern menimpa Pura Dugul (Ulun Carik), Subak Delod Pangkung, Kelurahan Cempaga, Bangli ini. Kondisinya kini makin terlupakan akibat tergilas jalur perkotaan yang membuat pura tersebut terlantar sejak tahun 1990.
BANGLI, NusaBali
Terbukti, sejak 25 tahun di Pura Subak ini tidak pernah digelar piodalan maupun wali.
Tidak hanya itu kondisi pura pun kini sangat memprihatinkan. “Sejak tahun 1990 kami sama sekali tidak pernah melangsungkan karya di Pura Subak,” ujar Kelian Subak Delod Pangkung, I Wayan Wara, saat ditemui di rumahnya, Senin (12/10).
Terlantarnya Pura Subak ini, kata dia, tidak terlepas dari derasnya pembangunan perkotaan. Dimana, lahan sawah yang kebanyakan ada di LC Uma Bukal, kini sudah beralih fungsi menjadi bangunan kokoh. Akibatnya hilangnya lahan subak, sehingga membuat krama mulai cuek terhadap keberadaan pura tersebut. “Saya sendiri sebenarnya jatinya sangat ingin melestarikan pura tersebut. Tetapi hal itu tidak mungkin dilakukan hanya seorang diri,” keluhnya.
Padahal, sebelumnya pura ini diusung setidaknya sebanyak 9 krama, yang masuk wilayah Subak Delod Pangkung. Sementara Subak Delod Pangkung sendiri sejatinya berada dibawah naungan Subak Gede yakni Subak Mandi. Namun Subak Mandi hingga kini masih eksis.
“Kami berharap ada perhatian dari pemerintah terhadap kondisi Pura Subak kami, yang kini mulai ditinggal oleh penyungsungnya,”harapnya. Lanjut menambahkan, odalan di Pura Subak digelar pada Anggarakasih, Wuku Medangsia, yakni dilaksanakan setiap enam bulan sekali.
Karena sudah lama tidak digunakan dan tidak mendapat perawatan, akibatnya kondisi pura kini rusak berat, bangunan pemaruman kini telah beratap langit. Sementara tembok panyengker sebagian sudah ambrol. Kondisi pura memang sudah rusak parah, pihaknya juga tidak ada biaya untuk melakukan perehaban.
Pantauan di lokasi, pura Subak Subak yang terletak persis di belakang SMPN 1 Bangli ini, memiliki satu bangunan palingggih dan satu bangunan pemaruman alit. Kondisi paruman, kondisi paruman kini sudah beratap langit. Tembok penyengker ujung timur jebol.
Sementara lingkungan pura sangat kumuh, pasalnya areal ini dijadikan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dadakan oleh warga sekitar. Sampah betol minuman ringan pun banyak berserakan di areal pura. “Kami juga heran pada warga sekitar sampai berani membuang sampah di areal pura,” keluh Kelian Subak Delod Pangkung.
Komentar