Walikota Semangati Pengungsi di Denpasar
“Kami mengajak warga KRB agar terus melanjutkan sekolah, walaupun dalam kondisi yang kurang baik tapi pendidikan harus tetap berkelanjutan”
Serahkan 8.500 Kotak Pensil kepada Siswa Warga KRB
DENPASAR, NusaBali
Warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Agung kini masih mengungsi di Kota Denpasar. Mereka menempati sejumlah posko pengungsian yang tersebar di empat kecamatan. Tercatat sejak ditetapkannya kembali status Gunung Agung menjadi Awas jumlah pengungsi di Kota Denpasar mencapai 692 jiwa.
Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Rabu (6/12), memberikan semangat ratusan pengungsi yang saat ini tinggal di sejumlah posko pengungsian seperti di Lapangan Kompyang Sujana, Posko Gurita, dan Posko Danau Tempe. Walikota Rai Mantra juga sempat meninjau aktivitas proses belajar mengajar siswa warga KRB di SMPN 2 dan SMPN 4 Denpasar. Dalam kesempatan tersebut, Rai Mantra menyerahkan 8.500 kotak pensil. Kehadiran orang nomor satu di Pemkot Denpasar ini sekaligus memberi semangat kepada siswa warga KRB untuk terus melanjukan sekolah. “Kami mengajak warga KRB agar terus melanjutkan sekolah, walaupun dalam kondisi yang kurang baik tapi pendidikan harus tetap berkelanjutan,” ujar Rai Mantra sembari membagikan kontak pensil kepada siswa-siswi.
Selain itu, Rai Mantra juga menginstruksikan pihak desa/kelurahan untuk terus melakukan pendataan secara detail dan melaporkan kepada instansi terkait untuk memudahkan pendataan.
Walikota Rai Mantra juga mengingatkan kepada warga KRB Gunung Agung di Kota Denpasar yang memiliki anak sekolah dapat segera minta surat keterangan dari kelurahan maupun perbekel setempat. Sehingga hal ini nantinya dapat ditindaklanjuti dalam memfasilitasi anak sekolah di kawasan terdekat. Sementara dalam keadaan darurat seperti sakit, ibu melahirkan, dan kesehatan lansia para pengungsi dapat menyimpan nomor 112 bebas pulsa dan nomor telpon 223333.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, Made Mertajaya mengatakan, ada 22 desa di Karangasem yang tidak aman dan harus mengungsi, dan selebihnya berada di daerah aman. Di Kota Denpasar jumlah pengungsi tersebar di empat kecamatan. Mereka masing-masing ditampung di Posko Danau Tempe sebanyak 136 jiwa, Posko Kompyang Sujana 170 jiwa, Posko Kesambi 253 jiwa, Posko Pemecutan 62 jiwa dan di kawasan Peguyangan sebanyak 62 jiwa serta di rumah-rumah sanak keluarganya. “Kita juga melakukan pendataan warga KRB Gunung Agung di setiap pos yang ada di Kota Denpasar terkait dengan kawasan yang dinyatakan aman dari KRB,” ujarnya.
Untuk menghilangkan kejenuhan, warga KRB di pengungsian seperti di GOR Kompyang Sujana telah melakukan kegiatan memasak bersama, di kawasan Danau Tempe melaksanakan gotong royong bersama, ada yang berjualan gorengan hingga menjadi buruh bangunan. Kemudian ketika disinggung tentang masalah logistik untuk para pengungsi, Mertajaya mengatakan sejauh ini logistik di Kota Denpasar masih aman. Dan jikalaupun logistik habis pihaknya akan segera mengkoordinasikannya dengan pihak Dinas Sosial Provinsi Bali. *m
1
Komentar