Lagi, Stok Keping e-KTP Habis
Buleleng tidak lagi punya stok untuk cetak e-KTP.
SINGARAJA,NusaBali
Dari 4.000 keping yang diterima dari pusat, seluruhnya sudah ludes. Sebagai gantinya, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) mengeluarkan surat keterangan (Suket).
Kepala Disdukcapil Putu Ayu Reike Nurhaeni, Rabu (6/12) mengungkapkan stok terakhir dipakai cetak e-KTP pada Selasa (5/12). Sedangkan perhari kemarin, pihaknya sudah menunda pencetakan e-KTP. Sebagai gantinya, pihaknya sudah terbitkan Suket kepada pemohon. “Mulai hari ini (kemarin) kita terbitkan Suket karena keping KTP elektronik sudah habis. Sebenarnya, Suket ini sama dengan KTP elektronik, hanya kalau masa berlakunya sudah habis dan KTP elektronik belum dicetak, Suket-nya harus diperpajang,” katanya.
Menurut Reike Nurhaeni, pihaknya telah mengajukan permohonan tambahan keping e-KTP ke Kemendagri RI sebanyak 10 ribu keping. Permohonan itu disebutkan telah diajukan jauh hari sebelum stok keeping e-KTP habis. Hanya saja, sampai saat ini pihaknya belum mendapat kepastian, kapan permohonan itu disetujui. “Sudah lama kita mengajukan tambahan dan syarat adminsitrasinya juga sudah lengkap. Besok (Kamis, 7/12) kami ajak staf ke Kemendagri memastikan permohonan itu. Kami berharap permohonan segera disetujui, sehingga pencetakan KTP elektronik tidak terlalu lama terganggu dengan situasi ini,” jelasnya.
Di sisi lain Reike Nurhaeni mengatakan, permohonan pencetakan e-KTP tergolong tinggi, rata-rata per hari bisa mencapai 200 permohonan identitas. Beberapa faktor penyebab diantaranya Buleleng merupakan wilayah dengan penduduk terbesar di Bali, sehingga otomatis permintaan pencetakan e-KTP tergolong tinggi. Selain itu, perkembangan usia penduduk yang menginjak usia 17 tahun juga tergolong tinggi, serta perubahan status sosial mulai dari kawin, dan cerai juga memicu keinginan warga melakukan perubahan identitas diri. “Setidaknya situasi di daerah kita nanti kita jelaskan kepada pusat, sehingga harapannya diberikan jatah keping KTP elektronik yang memadai dengan kebutuhan kita di daerah,” jelasnya. *k19
Kepala Disdukcapil Putu Ayu Reike Nurhaeni, Rabu (6/12) mengungkapkan stok terakhir dipakai cetak e-KTP pada Selasa (5/12). Sedangkan perhari kemarin, pihaknya sudah menunda pencetakan e-KTP. Sebagai gantinya, pihaknya sudah terbitkan Suket kepada pemohon. “Mulai hari ini (kemarin) kita terbitkan Suket karena keping KTP elektronik sudah habis. Sebenarnya, Suket ini sama dengan KTP elektronik, hanya kalau masa berlakunya sudah habis dan KTP elektronik belum dicetak, Suket-nya harus diperpajang,” katanya.
Menurut Reike Nurhaeni, pihaknya telah mengajukan permohonan tambahan keping e-KTP ke Kemendagri RI sebanyak 10 ribu keping. Permohonan itu disebutkan telah diajukan jauh hari sebelum stok keeping e-KTP habis. Hanya saja, sampai saat ini pihaknya belum mendapat kepastian, kapan permohonan itu disetujui. “Sudah lama kita mengajukan tambahan dan syarat adminsitrasinya juga sudah lengkap. Besok (Kamis, 7/12) kami ajak staf ke Kemendagri memastikan permohonan itu. Kami berharap permohonan segera disetujui, sehingga pencetakan KTP elektronik tidak terlalu lama terganggu dengan situasi ini,” jelasnya.
Di sisi lain Reike Nurhaeni mengatakan, permohonan pencetakan e-KTP tergolong tinggi, rata-rata per hari bisa mencapai 200 permohonan identitas. Beberapa faktor penyebab diantaranya Buleleng merupakan wilayah dengan penduduk terbesar di Bali, sehingga otomatis permintaan pencetakan e-KTP tergolong tinggi. Selain itu, perkembangan usia penduduk yang menginjak usia 17 tahun juga tergolong tinggi, serta perubahan status sosial mulai dari kawin, dan cerai juga memicu keinginan warga melakukan perubahan identitas diri. “Setidaknya situasi di daerah kita nanti kita jelaskan kepada pusat, sehingga harapannya diberikan jatah keping KTP elektronik yang memadai dengan kebutuhan kita di daerah,” jelasnya. *k19
1
Komentar