Petir Hanguskan Gudang Springbed
Berdasarkan penjelasan saksi yang pertama kali mengetahui adanya kebakaran, kilat (petir) sempat menyambar antena, yang kemudian menimbulkan api
Tujuh Unit Mobil Ikut Terbakar
MANGUPURA, NusaBali
Gudang springbed di Jalan Muding Indah, Banjar Muding Kaja, Kelurahan Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, dilalap si jago merah, Kamis (7/12) dini hari. Seisi gudang meliputi puluhan springbed, 7 unit mobil (3 mobil engkel, 3 mobil carry pickup, 1 mobil box), dan 1 unit sepeda motor ludes terbakar. Kebakaran hebat ini diduga karena sambaran petir.
Menurut informasi, kebakaran hebat tersebut terjadi pada pukul 01.55 Wita. Sebelum terjadinya kebakaran, petir sempat menyambar perangkat antena yang terpasang di depan gudang. Dari sambaran petir lalu menimbulkan percikapan api dan kemudian menjalar ke bawah yang membakar mobil yang terpakir. Api terus membesar lantaran benda yang tersimpan di gudang mudah terbakar.
Hampir selama empat jam petugas pemadam kebakaran dan 12 unit mobil pemadam berupaya memadamkan api. Akibat kejadian ini nyaris tak ada yang tersisa dari dalam gudang berukuran 70 meter x 20 meter tersebut. Bahkan atap gudang ikut ambruk.
Hingga Kamis siang kemarin masih tampak kepulan asap tipis dari dalam gudang. Guna proses penyelidikan penyebab pasti kebakaran, aparat kepolisian membentangkan garis polisi di tempat kejadian. Gerbang gudang bercat hijau itu pun sengaja ditutup rapat.
Ditemui di lokasi, Doni Oktaria selaku Kepala Gudang mengatakan, musibah kebakaran terjadi pada saat hujan deras di sertai petir. Diduga petir menyambar antena gudang dan lalu membakar membakar seisi gudang. “Untuk sementara penyebabnya kemungkinan karena antena disambar petir,” katanya.
Menurut pengakuan Doni, gudang springbed yang dipasok dari Surabaya dan Bandung tersebut memang tak ada penjaga. “Kalau malam nggak ada yang jaga, kosong. Jadi waktu kejadian warga yang tahu lebih dulu dan kemudian membantu petugas pemadam,” ungkapnya. Pasca kejadian, imbuh pria asal Malang, Jawa Timur itu, dirinya belum bisa memutuskan apapun karena harus menunggu perintah atasan dan hasil penyelidikan dari aparat kepolisian.
Terkait kerugian, Doni memperkirakan miliaran rupiah. Sebab seisi gudang semuanya ludes terbakar. “Semua barang habis terbakar,” tandasnya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Badung I Wayan Wirya secara terpisah menyatakan, dugaan penyebab pasti kebakaran masih dalam proses penyelidikan aparat kepolisian. “Tapi berdasarkan penjelasan saksi yang pertama kali mengetahui adanya kebakaran, kilat (petir) sempat menyambar antena, yang kemudian menimbulkan api,” terangnya.
Mantan Camat Kuta Selatan ini mengungkapkan pasukannya harus berjibaku hampir selama empat jam untuk bisa menjinakan si jago merah. “Ada 12 unit mobil pemadam kami kerahkan,” katanya. “Tapi syukurlah tidak ada korban jiwa,” ucapnya sembari mengingatkan kepada seluruh masyarakat lebih waspada saat meninggalkan rumah atau tempat usaha, mengingat dalam beberapa kasus terjadi kebakaraan saat rumah dalam keadaan kosong. *asa
MANGUPURA, NusaBali
Gudang springbed di Jalan Muding Indah, Banjar Muding Kaja, Kelurahan Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, dilalap si jago merah, Kamis (7/12) dini hari. Seisi gudang meliputi puluhan springbed, 7 unit mobil (3 mobil engkel, 3 mobil carry pickup, 1 mobil box), dan 1 unit sepeda motor ludes terbakar. Kebakaran hebat ini diduga karena sambaran petir.
Menurut informasi, kebakaran hebat tersebut terjadi pada pukul 01.55 Wita. Sebelum terjadinya kebakaran, petir sempat menyambar perangkat antena yang terpasang di depan gudang. Dari sambaran petir lalu menimbulkan percikapan api dan kemudian menjalar ke bawah yang membakar mobil yang terpakir. Api terus membesar lantaran benda yang tersimpan di gudang mudah terbakar.
Hampir selama empat jam petugas pemadam kebakaran dan 12 unit mobil pemadam berupaya memadamkan api. Akibat kejadian ini nyaris tak ada yang tersisa dari dalam gudang berukuran 70 meter x 20 meter tersebut. Bahkan atap gudang ikut ambruk.
Hingga Kamis siang kemarin masih tampak kepulan asap tipis dari dalam gudang. Guna proses penyelidikan penyebab pasti kebakaran, aparat kepolisian membentangkan garis polisi di tempat kejadian. Gerbang gudang bercat hijau itu pun sengaja ditutup rapat.
Ditemui di lokasi, Doni Oktaria selaku Kepala Gudang mengatakan, musibah kebakaran terjadi pada saat hujan deras di sertai petir. Diduga petir menyambar antena gudang dan lalu membakar membakar seisi gudang. “Untuk sementara penyebabnya kemungkinan karena antena disambar petir,” katanya.
Menurut pengakuan Doni, gudang springbed yang dipasok dari Surabaya dan Bandung tersebut memang tak ada penjaga. “Kalau malam nggak ada yang jaga, kosong. Jadi waktu kejadian warga yang tahu lebih dulu dan kemudian membantu petugas pemadam,” ungkapnya. Pasca kejadian, imbuh pria asal Malang, Jawa Timur itu, dirinya belum bisa memutuskan apapun karena harus menunggu perintah atasan dan hasil penyelidikan dari aparat kepolisian.
Terkait kerugian, Doni memperkirakan miliaran rupiah. Sebab seisi gudang semuanya ludes terbakar. “Semua barang habis terbakar,” tandasnya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Badung I Wayan Wirya secara terpisah menyatakan, dugaan penyebab pasti kebakaran masih dalam proses penyelidikan aparat kepolisian. “Tapi berdasarkan penjelasan saksi yang pertama kali mengetahui adanya kebakaran, kilat (petir) sempat menyambar antena, yang kemudian menimbulkan api,” terangnya.
Mantan Camat Kuta Selatan ini mengungkapkan pasukannya harus berjibaku hampir selama empat jam untuk bisa menjinakan si jago merah. “Ada 12 unit mobil pemadam kami kerahkan,” katanya. “Tapi syukurlah tidak ada korban jiwa,” ucapnya sembari mengingatkan kepada seluruh masyarakat lebih waspada saat meninggalkan rumah atau tempat usaha, mengingat dalam beberapa kasus terjadi kebakaraan saat rumah dalam keadaan kosong. *asa
1
Komentar