KBS-Ace Target 70% di Badung
Koster ngaku jalankan filsafat China, yakni menangkan perang sebelum perang terjadi
NasDem Usung Dharma-Kerta
DENPASAR, NusaBali
Pasangan Cagub-Cawagub Bali yang diusung PDIP, Wayan Koster alias KBS (Koster Bali Satu)-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, terus menggencarkan roadshow dan konsolidasi kader Banteng seluruh Bali. Sehari setelah konsolidasi kader PDIP Bangli, Jumat (8/12) giliran kader PDIP Badung yang konsolidasikan kekuatan. KBS-Ace ditargetkan menang dengan 70 persen suara di Badung dalam Pilgub Bali 2018.
Acara konsolidasi PDIP Badung untuk pemenangan KBS-Ace, Jumat kemarin, digelar di Kantor Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Moncong Putih Niti Mandala Denpasar. Seperti acara konsolidasi kader PDIP Bangli sehari sebelumnya di tempat yang sama, Ketua DPP PDIP Made Urip juga kembali hadir, Jumat kemarin. Hanya saja, Ketua DPC PDIP Badung, Nyoman Giri Prasta, yang notabene Ketua Tim Pemenangan KBS-Ace, tidak hadir dalam konsolidasi kemarin, karena Bupati Badung tersebut ada halangan.
Dalam acara konsolidasi kader PDIP Badung kemarin, KBS yang notabene Ketua DPD PDIP Bali didampingi Cok Ace, tandemnya di posisi Cawagub Bali. KBS sempat membakar semangat sekitar 500 kader PDIP Badung yang hadiri konsolidasi tersebut. KBS juga sekaligus memperkenalkan Cok Ace. KBS mengatakan, dirinya dan Cok Ace siap ngayah lahir bathin untuk Bali.
"Saya dan Cok Ace sama-sama doktor dan akademisi. Saya akademisi yang bergelut di politik, sementara Cok Ace profesional. Kami sudah siap ngayah lahir bathin untuk jadi Gubernur-Wakil Gubernur. Bukan calon lagi," tandas KBS disambut tepuk tangan dan pekik ‘Merdeka’ segenap kader PDIP.
KBS menegaskan dirinya telah lama ngayah sebagai wakil rakyat Bali di Senayan. Selama tiga periode menjadi anggota DPR RI, dirinya konsen berbuat untuk Bali. "Saya banyak ngayah untuk pendidikan, pemuda, budaya, infrastruktur, dan adat budaya Bali. Pembangunan wantilan, pura dan sebagainya sudah hampir seluruh Bali kita bangun melalui program-program di bidang seni dan budaya. Sekarang ada jalan untuk melanjutkan pengabdian menjadi Gubernur Bali. Bukan calon lagi, pang jeg seken, de buin calon (supaya beneran, bukan sekadar calon)," tandas politisi militan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang penyandang gelar Doktor Ilmu Matematika dari ITB Bandung ini.
"Saya sekarang laksanakan filsafat China: menangkan perang sebelum perang terjadi. Kalau ada proses sebelumnya dan di partai lain, ya ini sesungguhnya perang sudah terjadi. Proses dan cerita sedang jalan. Ending dari ceritanya adalah, 27 Juni 2018 nanti (saat coblosan Pilgub Bali, Red). Untuk Badung, minimal KBS-Ace bisa menang 70 persen," lanjut politisi yang sukses memenangkan Jokowi-JK dengan 73 persen suara di Bali dalam Pilpres 2014 ini.
Menurut KBS, tanda-tanda kemenangan PDIP sepertinya sudah alam yang membentuk. Bupati Badung Nyoman Giri Prasta ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemenangan KBS-Ace. "Kawan-kawan maklum kalau Bupatinya agak subuk, karena menangkan partai."
KBS menambahkan, bukan kemenangan semata-mata menjadi Gubernur yang diharapkannya. Ada pertimbangan ideologis partai untuk Bali. Sebab, Bali menjadi percontohan Pola Pembagunan Nasional Semesta Berencana yang sudah ditawarkan di kabupaten/kota. Di Badung sudah dilaksanakan dan sekarang dirasakan hasilnya.
"Saya punya komitmen penuh melaksanakan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencna di Bali. Sinergikan kekuatan yang ada di kabupaten/kota se-Bali," katanya sembari menyebut, pihaknya juga punya target seimbangkan pembangunan Bali Utara dan Bali Selatan, dengan napas Tri Sakti Bung Karno.
Di sisi lain, Ketua DPP PDIP Made Urip mengatakan KBS-Ace adalah paket yang sudah direkomendasikan partai. "Jadi, tidak ada yang boleh leha-leha. Semuanya harus bekerja memenangkan paket yang diusung partai. Kita sangat solid saat ini. Beda dengan masa-masa perjuanga tahun 1999 silam. Apalagi, rekomendasi pasangan calon turun lebih awal," tandas politisi senior asal Desa Tua, Kecamatan Mar-ga, Tabanan yang sudah empat kali periode duduk di Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali ini.
Sementara itu, Partai NasDem telah merekomendasi pasangan IB Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Dharma-Kerta) sebagai Cagub-Cawagub Bali ke Pilgub 2018. Sedangkan Ketut Sudikerta adalah politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini Ketua DPD I Golkar Bali dan sekaligus Wakil Gubernur Bali 2013-2018.
Ketua DPW NasDem, IB Oka Gunastawa, mengatakan Dharma-Kerta
tinggal disinkronkan dengan parpol lainnya dalam Koalisi Rakyat Bali (KRB) dan dibuatkan deklarasi. Menurut Oka Gunastawa, Dharma-Kerta akan dibahas untuk segera ditetapkan sebagai paket calon yang diusung bersama dengan konsep Koalisi Pade Gelahang, milik rakyat Bali. "Saya yakin anggota di KRB akan usung Dharma-Kerta. Hanya menunggu moment yang tepat untuk diumumkan,” ujar Oka Gunastawa di Denpasar, Jumat kemarin.
Oka Gunastawa bahkan memastikan Golkar juga usung Dharma-Kerta. "Besok (hari ini) kami bahas waktu dan tempat deklarasinya. Kami dan partai yang tergabung di KRB akan rapat finalisasi," katanya. Rai Mantra adalah kandidat non kader yang kini menjabat Walikota Denpasar.
Ada 6 parpol parlemen yang tergabung dalam KRB, yakni Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-Hanura-PKPI. Paket calon yang diusung KRB diskenariokan akan tarung head to head melawan KBS-Ace, pasangan Cagub-Cawagub Bali yang diusung PDIP bersama PAN di Pilgub 2018. Namun, Golkar sejak awal telah merekomendasi Sudikerta alias SGB (Sudikerta Gubernur Bali) sebagai Cagub Bali.
Ketua Tim Pemenangan Pilgub Bali DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya, mengatakan pihaknya belum tahu info mau ada rapat KRB membahas Dharma-Kerta. "Siapa kasitahu akan ada rapat dan deklarasi?" ujar Wijaya yang juga Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Jumat kemarin. *nat
Komentar