Denfest X, Tonjolkan Charity untuk Gunung Agung
Denpasar Festival (Denfest) X yang akan digelar 28-31 Desember 2017 mendatang dirancang berbeda dari sebelumnya.
DENPASAR, NusaBali
Denfest tahun ini yang mengusung tema 'Rawat Pusaka Cipta Inovasi Tresnaning Jagat Rahayu' akan lebih menonjolkan pada charity untuk erupsi Gunung Agung. Suasana Denfest juga akan dibuat sesuai dengan kondisi saat ini terutama dari segi musikalisasi.
Hal itu diungkapkan Kabag Perekonomian Setda Kota Denpasar, sekaligus Koordinator Denfest Made Sariawan, Senin (11/12). Menurutnya, karena kondisi Gunung Agung dan rasa keprihatinan, suasana yang dibuat bukan lagi hanya sekedar hiburan untuk bersenang-senang, melainkan ada sisi kemanusiaan.
Diantaranya, pihak panitia akan menyediakan stand donasi bagi masyarakat yang ingin menyumbangkan sedikit rezekinya untuk membantu para pengungsi. "Khusus menyangkut tema akan ada beberapa hal yang akan ditonjolkan. Yakni lebih banyak pada charity peduli terhadap bencana Gunung Agung," kata Sariawan.
Tak itu saja, setiap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ikut dalam Denfest juga akan memberikan sedikit keuntungannya untuk peduli terhadap pengungsi. Selain itu kata Sariawan, pengisi acara juga tidak menampilkan musik keras seperti Denfest sebelumnya. "Dari musikalisasi kita pilih yang agak mellow menyesuaikan dengan situasi keprihatinan terhadap pengungsi Gunung Agung," jelasnya.
Dikatakan Sariawan, untuk zonasi penggunaan tempat saat ini akan dikurangi, karena kegiatan akan lebih banyak digelar di Lapangan Puputan. “Stand di depan Pura Jagatnatha itu akan ditiadakan. Untuk di Jalan Gajah Mada juga akan diperpendek. Kami akan batasi zonasinya sesuai dengan hasil rapat agar mengurangi dampak kemacetan. Untuk kuliner akan ditempatkan dari Kantor Walikota hingga Jalan Veteran dengan total 80 kuliner yang sudah dikurasi oleh tim kurator. Dan ada juga panggung kreatif anak muda depan Hotel Inna Bali. Fashion show akan ditempatkan di Catur Muka," kata Sariawan.
Sementara untuk di Lapangan Puputan akan ditempatkan khusus UMKM dan wirausaha muda, seperti distro dan flora-flori. "Hipmi juga akan memberikan suguhan nasi jinggo, karena merupakan tren makanan masyarakat Denpasar saat ini. Selain itu juga akan ada Rumah Berdaya yang memiliki produk kerajinan dari limbah," tambahnya.
Yang menarik, Denfest juga akan melibatkan hasil karya pengungsi dengan memberikan promosi stand untuk menampilkan produk buatan mereka. Dimana yang ikut saat ini sudah difasilitasi dan pernah dipamerkan sebelumnya di Lapangan Lumintang seperti keben, keranjang, dan kerajinan tangan seperti bahan upakara. *m
Hal itu diungkapkan Kabag Perekonomian Setda Kota Denpasar, sekaligus Koordinator Denfest Made Sariawan, Senin (11/12). Menurutnya, karena kondisi Gunung Agung dan rasa keprihatinan, suasana yang dibuat bukan lagi hanya sekedar hiburan untuk bersenang-senang, melainkan ada sisi kemanusiaan.
Diantaranya, pihak panitia akan menyediakan stand donasi bagi masyarakat yang ingin menyumbangkan sedikit rezekinya untuk membantu para pengungsi. "Khusus menyangkut tema akan ada beberapa hal yang akan ditonjolkan. Yakni lebih banyak pada charity peduli terhadap bencana Gunung Agung," kata Sariawan.
Tak itu saja, setiap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ikut dalam Denfest juga akan memberikan sedikit keuntungannya untuk peduli terhadap pengungsi. Selain itu kata Sariawan, pengisi acara juga tidak menampilkan musik keras seperti Denfest sebelumnya. "Dari musikalisasi kita pilih yang agak mellow menyesuaikan dengan situasi keprihatinan terhadap pengungsi Gunung Agung," jelasnya.
Dikatakan Sariawan, untuk zonasi penggunaan tempat saat ini akan dikurangi, karena kegiatan akan lebih banyak digelar di Lapangan Puputan. “Stand di depan Pura Jagatnatha itu akan ditiadakan. Untuk di Jalan Gajah Mada juga akan diperpendek. Kami akan batasi zonasinya sesuai dengan hasil rapat agar mengurangi dampak kemacetan. Untuk kuliner akan ditempatkan dari Kantor Walikota hingga Jalan Veteran dengan total 80 kuliner yang sudah dikurasi oleh tim kurator. Dan ada juga panggung kreatif anak muda depan Hotel Inna Bali. Fashion show akan ditempatkan di Catur Muka," kata Sariawan.
Sementara untuk di Lapangan Puputan akan ditempatkan khusus UMKM dan wirausaha muda, seperti distro dan flora-flori. "Hipmi juga akan memberikan suguhan nasi jinggo, karena merupakan tren makanan masyarakat Denpasar saat ini. Selain itu juga akan ada Rumah Berdaya yang memiliki produk kerajinan dari limbah," tambahnya.
Yang menarik, Denfest juga akan melibatkan hasil karya pengungsi dengan memberikan promosi stand untuk menampilkan produk buatan mereka. Dimana yang ikut saat ini sudah difasilitasi dan pernah dipamerkan sebelumnya di Lapangan Lumintang seperti keben, keranjang, dan kerajinan tangan seperti bahan upakara. *m
1
Komentar