Pos PVMBG Terpapar Hujan Abu
Partikel abu mirip pecahan kaca yang menyebabkan kulit terasa gatal.
AMLAPURA, NusaBali
Pos Pengamatan Gunung Api Agung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Banjar Dangin Pasar, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem, terpapar hujan abu intensitas tipis, Selasa (12/12) siang. Beruntung aktivitas pemantauan tidak terganggu dan tetap bisa mengamati perkembangan Gunung Agung 24 jam. Hujan abu juga menyebar ke beberapa desa, terutama ke arah barat dan tenggara.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Kementerian ESDM RI, I Gede Suantika mengatakan, hujan abu hingga ke Pos Pengamatan Gunung Api Agung akibat arah angin ke tenggara Gunung Agung dan posisi pos sejauh 12 kilometer dari Gunung Agung. “Abunya tipis, tidak mengganggu aktivitas di pos pantau,” jelas I Gede Suantika. Dikatakan, abu menyebar tergantung arah angin, bisa saja sampai ke luar Karangasem bahkan ke luar Bali.
Hujan abu muncul sejak periode pukul 00.00 Wita-06.00 Wita dengan ketinggian 1.000-1.500 meter bersamaan dengan hembusan asap putih. Sehingga yang terlihat berhembus dua warna, putih dan abu. Selama itu pula, muncul 12 kali hembusan dengan amplitudo 10-25 mm durasi 60-130 detik. Sedangkan kegempaan hanya gempa vulkanik dangkal 2 kali selama 7-10 detik dan gempa vulkanik dalam 4 kali durasi 10-20 detik. Suantika menambahkan, abu tersebut partikelnya mirip pecahan kaca yang menyebabkan kulit gatal.
Begitu juga di periode pukul 06.00 Wita-12.00 Wita tetap ada hembusan dua warna, putih dan abu setinggi 1.000-1.500 meter dengan seismik (kegempaan) relatif sama. Gempa vulkanik dangkal 2 kali durasi 7-9 detik dan gempa vulkanik dalam 3 kali durasi 10-19 detik. Hanya saja gempa tremor terjadi menerus amplitudo 1-2 mm. “Hanya itu saja, tidak ada yang menonjol dari perkembangan Gunung Agung saat ini (Selasa, red),” katanya.
Terpisah, Sekretaris Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung Karangasem, I Wayan Suara melaporkan, hujan abu menimpa Desa Besakih, Desa Nongan, Desa Menanga, Desa Rendang (Kecamatan Rendang), juga menimpa Desa Peringsari dan Desa Muncan (Kecamatan Selat). Hujan abu yang terjadi di Banjar Temukus, Desa Besakih bersamaan turunnya hujan menyebabkan warga merasakan gatal. “Warga kena hujan abu campur air, kulit jadi gatal,” kata Wayan Suara. *k16
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Kementerian ESDM RI, I Gede Suantika mengatakan, hujan abu hingga ke Pos Pengamatan Gunung Api Agung akibat arah angin ke tenggara Gunung Agung dan posisi pos sejauh 12 kilometer dari Gunung Agung. “Abunya tipis, tidak mengganggu aktivitas di pos pantau,” jelas I Gede Suantika. Dikatakan, abu menyebar tergantung arah angin, bisa saja sampai ke luar Karangasem bahkan ke luar Bali.
Hujan abu muncul sejak periode pukul 00.00 Wita-06.00 Wita dengan ketinggian 1.000-1.500 meter bersamaan dengan hembusan asap putih. Sehingga yang terlihat berhembus dua warna, putih dan abu. Selama itu pula, muncul 12 kali hembusan dengan amplitudo 10-25 mm durasi 60-130 detik. Sedangkan kegempaan hanya gempa vulkanik dangkal 2 kali selama 7-10 detik dan gempa vulkanik dalam 4 kali durasi 10-20 detik. Suantika menambahkan, abu tersebut partikelnya mirip pecahan kaca yang menyebabkan kulit gatal.
Begitu juga di periode pukul 06.00 Wita-12.00 Wita tetap ada hembusan dua warna, putih dan abu setinggi 1.000-1.500 meter dengan seismik (kegempaan) relatif sama. Gempa vulkanik dangkal 2 kali durasi 7-9 detik dan gempa vulkanik dalam 3 kali durasi 10-19 detik. Hanya saja gempa tremor terjadi menerus amplitudo 1-2 mm. “Hanya itu saja, tidak ada yang menonjol dari perkembangan Gunung Agung saat ini (Selasa, red),” katanya.
Terpisah, Sekretaris Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung Karangasem, I Wayan Suara melaporkan, hujan abu menimpa Desa Besakih, Desa Nongan, Desa Menanga, Desa Rendang (Kecamatan Rendang), juga menimpa Desa Peringsari dan Desa Muncan (Kecamatan Selat). Hujan abu yang terjadi di Banjar Temukus, Desa Besakih bersamaan turunnya hujan menyebabkan warga merasakan gatal. “Warga kena hujan abu campur air, kulit jadi gatal,” kata Wayan Suara. *k16
Komentar