Terapkan Parkir Berbasis IT dan Progresif Tekan Kebocoran
PD Parkir Kota Denpasar segera terapkan parkir berbasis Teknologi Informasi (IT) dan Progresif untuk meminimalisir kebocoran retribusi parkir di Kota Denpasar.
Dewan Minta PD Parkir Transparan Penggunaan Anggaran
DENPASAR, NusaBali
Hal itu diungkapkan oleh PD Parkir saat rapat bersama anggota Komisi I dan II DPRD Kota Denpasar, di Ruang Rapat DPRD, Selasa (12/12). Terobosan tersebut sudah dimasukkan dalam rancangan Bisnis Plan PD Parkir Kota Denpasar tahun 2017-2021.
Dirut PD Parkir Kota Denpasar, I Nyoman Putrawan menyampaikan, pemilihan penggunaan parkir berbasis IT dan progresif tersebut karena saat ini lahan parkir yang ada di Kota Denpasar sudah sangat minim. Berdasarkan data PD Parkir tahun 2016, terdapat 500 titik parkir yang ada di Kota Denpasar. Dari jumlah tersebut yakni 207 titik merupakan parkir pelataran dan 293 titik badan jalan.
Melihat data tersebut, tentu kantong-kantong parkir yang ada di Kota Denpasar dapat dikatakan masih minim. Sedangkan, untuk pengadaan lahan parkir tentu menjadi hal yang sulit dilakukan saat ini. “Jadi untuk memaksimalkan pendapatan PD Parkir Kota Denpasar, kami memilih untuk memaksimalkan kantong-kantong parkir yang sudah ada saat ini,” jelas Putrawan.
Dikatakan lebih lanjut, dalam upaya meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja PD Parkir, pihaknya memandang perlu diterapkan semakin banyak pola parkir yang berbasis IT dan Progresif. Menurutnya, jika hal tersebut dapat diterapkan tentu kebocoran pendapatan parkir dapat diminimalisir. “Kalau berbasis IT yang bekerja mesin, itu otomatis, sulit ada kebocoran,” paparnya.
Sedangkan untuk Progresif, menurut Putrawan, selain dapat meningkatkan pendapatan dari retribusi parkir tentu juga dapat memberikan aspek kenyamanan bagi pengguna jasa parkir. Hal ini karena tidak jarang masyarakat justru memanfaatkan pola parkir flat untuk penitipan kendaraan. “Sehingga kondisi yang demikian tentu memungkinkan sulitnya sirkulasi kendaraan pengguna parkir,” kata Putrawan.
Dikatakannya lagi, saat ini tidak semua kantong parkir di Kota Denpasar dapat dimanfaatkan untuk penerapan parkir berbasisi IT dan Progresif. Hal ini lantaran masih banyak kantong parkir di Kota Denpasar yang merupakan hasil kerjasama. Dimana, lahan yang digunakan untuk parkir merupakan lahan persil milik perorangan, sehingga penetapan itu harus menunggu persetujuan pemilik. “Kendalanya tak semua lahan parkir bisa dimanfaatkan untuk progresif dan IT, karena pemilik lahanya kebanyakan pribadi,” terangnya. Guna menunjang program tersebut, Putrawan berharap Pemkot Denpasar memberikan tambahan penyertaan modal sebesar Rp 5 miliar.
Usulan tersebut mendapat tanggapan dari beberapa Anggota Dewan, tak terkecuali Ketua Fraksi Partai Demokrat, AA Susruta Ngurah Putra, menurutnya, pada dasarnya untuk penerapan parkir berbasis IT dan Progresif pihaknya sangat setuju. Hal ini menurutnya, selain untuk meningkatkan pendapatan, juga dapat menjadi solusi saat ini lahan parkir yang dimanfaatkan sebagai tempat penitipan kendaraan.
Sedangkan untuk penyertaan modal, Susruta mengaku tidak begitu mempermasalahakan. Karena sudah menjadi kewajiban bersama untuk memajukan PD Parkir Kota Denpasar. Hanya saja, dalam penggunaan penyertaan modal tersebut harus mengedepankan tranparansi. “Kalau penyertaan modal tidak begitu bermasalah, intinya harus jelas dan trasparan peruntukanya,” kata Susruta.
Selain itu, Susruta juga menyoroti tingginya jumlah beban usaha PD Parkir yang mencapai Rp 10 miliar lebih. Dimana, dari jumlah tersebut sebanyak Rp 8 miliar lebih merupakan biaya pegawai yang terdiri dari 162 pegawai tetap dan pegawai kontrak. Jumlah tersebut belum termasuk juru parkir yang jumlahnya 674 orang. “Perusahaan besar saja tidak sampai segitu (162 orang pegawai, red), apakah jumlah itu semuanya produktif,” tanya Susruta.
Pihaknya tidak ingin PD Parkir melakukan penyusutan. Hanya saja perlu dilakukan pengefektifan dan peningkatan terhadap produktifitas pegawai. “Apakah mereka itu yang diminta untuk mengawasi langsung penerapan parkir di badan jalan untuk meminimalisisr kebocoran, intinya pegawai yang ada dimanfaatkan lebih efektif,” tegasnya.
Sementara, Dewan lainya, I Nyoman Darsa yang merupakan Fraksi PDIP berharap dengan adanya penyertaan modal dari Pemkot Denpasar PD Parkir Kota Denpasar lebih mampu memaksimalkan pendapatan. Selain itu, penyertaan modal juga perlu diperjelas peruntukannya. “Apakah untuk membeli mesin IT untuk parkir progresif atau yang lainya,” ujarnya. *m
Komentar