Bawa 2,532 Wisatawan, Angin Surga bagi Pariwisata
Kapal Pesiar Genting Dream berbendera China dengan panjang 335 meter, lebar 44 meter, dan tinggi 19 lantai (tingkat) janji akan datang lagi ke Pelabuhan Celukan Bawang, Buleleng akhir Desember 2017 dan Maret 2018
Kapal Pesiar dengan Panjang 335 Meter Bersandar di Celukan Bawang
SINGARAJA, NusaBali
Di tengah terpuruknya pariwisata Bali akibat imbas erupsi Gunung Agung, sebuah kapal pesiar ukura jumbo bersandar di Pelabuhan Celukan Bawang, Desa Celukan Bawang, Ke¬ca¬matan Gerokgak, Buleleng, Rabu (13/12) pagi. Kapal Persiar ‘Gen¬ting Dream’ ukuran jumbo berkapasitas 5.200 penumpang ini datang mengangkut 2.532 wisatawan mancanegara. Ini¬lah bagian angin surga untuk pulihkan pariwisa¬ta Bali yang terpuruh.
Kapal Persiar Gen¬ting Dream ini bersandar di perairan Celukan Bawang, Rabu pa¬gi sekitar pukul 06.00 Wita. Karena ukuran kapal cukup besar, yakni panjang 335 meter, lebar 44 meter, dan tinggi 19 lantai, Kapal Persiar Gen¬ting Dream ti¬dak da¬pat mera¬pat ke Dermaga Pelabuhan Celukan Bawang. Kapal pesiar berben¬dera China dengan bobot 150.000 gross ton ini sandar di tengah laut sejauh 1 mil dari garis pantai.
Para wisatawan kapal pesiar mulai turun dari kapal¬nya di Celukan Bawang, Rabu pagi pukul 07.00 Wita. Mereka diangkut dari kapal pesiar yang dinakhodai Har¬vard Ramsoy menuju daratan Celukan Bawang meng¬gu¬nakan boat dengan dibantu media ponton. Kedatangan ribuan wisatawan asing di Pelabuhan Celukan Bawang ini di¬sa¬mbut dengan tari-tarian penyambutan, Joged Bu¬mbung, dan atraksi Topeng Bon¬d¬res.
Bahkan, ‘Jegeg Bagus’ Buleleng juga ikut menyambut kedatangan wisatawan ka¬pal pesiau, begitu mereka menginjakkan kaki di dermaga. Acara penyambutan di¬pimpin langsung Wakil Bupati Buleleng dr Nyoman Sutjidra SpOG, didampingi Kadis Pariwisata Buleleng Nyoman Sutrisna dan Manajer Operasional Pelindo III Celukan Bawang, Made Rusli Suni¬ajaya.
Data yang diperoleh NusaBali, sebagian dari 2.532 wisatawan asing yang diangkut Kapal Persiar Gen¬ting Dre¬am ini asal belahan Benoa Asia, seperti Singapura, Ma¬laysia, Filipina, Thailand, Taiwan, India, Bang¬la¬desh, dan Australia. Banyak pula wisatawan dari belahan Eropa, seperti Swedia dan Belanda.
Kapal Persiar Gen¬ting Dre¬am ini diketahui berlayar dari Singapra menuju Sura¬baya, sebelum singgah di Pelabuhan Celukan Bawang. Dari Pelabuhan Celukan Bawang, kapal pesiar terbesar yang pernah bersandar di perairan Buleleng ini akan menerukan pelayarannya ke Singapura.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Nyoman Sutrisna, mengatakan dari 2.532 wisa¬ta¬wan kapal pesiar yang turun di Pelabuhan Celukan Bawang, sebanyak 1.500 orang di antaranya memutuskan untuk berwisata ke sejumlah Daya Tarik Wisata (DTW) wilayah Buleleng. Mereka memilih paket city tour, Lovina, Munduk, Da¬nau Buyan, Danau Tamblingan, Danau Beratan, Secret Garden, Pulau Menjangan, dan Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Sedangkan sisanya, memilih bersantai di kapal dan jalan-jalan di sekitar Pelabuhan Celukan Bawang.
Menurut Nyoman Sutrisna, Kapal Pesiar Genting Dream merupakan kapal persiar terbesar yang bersandar di Buleleng. Sebelumhya, sudah ada 27 kapal pesiar dari berbagai belahan dunia yang bersandar di Pelabuhan Celukan Bawang selama ta¬hun 2017. Kunjungan kapal pesiar terbesar ini dinilai sangat membantu memulih¬kan parwisata Bali di tengah keterpurukan akibat erupsi Gunung Agung.
“Tentunya kami sangat gembira dengan kedatangan kapal pesiar dengan jumlah pe¬numpang yang sangat banyak di tengah keterpurukan pariwisata akibat erupsi Gu¬nung Agung ini. Dengan kedatangan wisatawan kapal pesiar, meski mereka tidak menginap, akan berdampak besar. Mereka yang akan mempromosikan langsung di negerinya bahwa Bali masih aman untuk dikunjungi,” terang Sutrisna.
Sutrisna menegaskan, dengan kunjungan wisatawan kapal pesiar yang semakin in¬tens ke Celukan Bawang, Dinas Pariwisata Buleleng juga terus mencoba lakukan lobi-lobi. Sesuai perjanjian yang sudah disepakati hitam di atas putih, Kapal Pesiar Genting Dream dengan jumlah penumpang lebih dari 4.000 orang ini akan kembali bersandar di Pelabuhan Celukan Bawang, akhir Desember 2017. Berikutnya, kapal pesiar ikuran jumbo ini akan datang lagi ke Celukan Bawang pada Januari 2018 dan Maret 2018.
Selain Kapal Pesiar Genting Dream, awal tahun 2018 mendatang juga sudah ter¬ja¬d¬wal kapal pesiar lainnya dengan ukuran lebih kecil akan merapat di Pelabuh¬an Ce¬lukan Bawang. Menurut Sutrisna, hal ini sangat mempengaruhi kunjungan wisa¬ta¬wan di Buleleng.
Sutrisna memaparkan, kunjungan wisatawan ke Buleleng tahun 2017 ditarget men¬capai 850.000 orang. Hingga bulan November 2017, angka kunjungan wisatawan ke Buleleng sudah melampui target, yakni sebanyak 900.000 orang. “Ini juga ber¬pe¬ngaruh terharap peningkatan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang disum¬bang sektor pariwisata menjadi Rp 1,9 miliar dari target awal Rp 1,7 miliar,” tan¬das Sutrisna.
Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng dr Nyoman Sutjidra SpOG juga mengatakan kedatangan wisatawan kapal pesiar ini menjadi angina sejuk bagi pemulihan pari¬wisata Bali, yang terpuruk akibat erupsi Gunung Agung. Dengan kunjungan kapal pesiar terbesar ini, diharapkan dapat membangkitkan kembali pariwisata.
“Kedatangan Kapal Pesiar Genting Dream ini seperti angin surga di tengah kondisi pariwisata yang drop. Dengan kunjungan ini, kita ingin memberikan pesan bahwa Bali aman untuk dikunjungi,” kata Wabup Sutjidra, “Kami juga berharap dengan kedatangan banyak kapal pesiar ini, pihak Pelindo dapat menyiapkan infrastruktur yang lebih memadai untuk sandarnya kapal pesiar berukuran besar,” lanjut pejabat yang juga dikter spesialis kandungan ini.
Di sisi lain, Manajer Operasional Pelindo III Celukan Bawang, Made Rusli Suni¬ajaya, mengatakan pihaknya untuk sementara memang menggunakan ponton untuk bersandarnya Kapal Pesiar Genting Dream yang berukuran besar. Sebab, sejauh ini Pelabuhan Celukan Bawang baru bisa menyandarkan kapal pesiar dengan pan¬jang maksimal 210 meter.
Rencana penambahan dermaga untuk kapal pesiar lebih besar sudah diajukan ke pusat. “Kami mencoba usulkan tambahan dermaga ke depannya tahun 2018, agar kapal pesiar dengan panjang 335 meter bisa sandar langsung di dermaga Pelabuhan Celukan Bawang,” papar Suniajaya.
Sementara, seorang wisatawan kapal pesiar asal Malaysia, Mr Phoa, mengaku se¬nang bisa singgah di Buleleng untuk pertama kalinya. Mr Phoa yang mengajak ser¬ta keluargnya, merasa aman di tengah isu erupsi Gunung Agung. “Kami sebelum¬nya memang mendengar kabar erupsi itu. Tapi, setelah dijelaskan oleh pihak kapal pesiar bahwa lokasi penyandaran jauh dari Gunung Agung dan masih aman, kami nikmati liburan di Buleleng ini,” kata Mr Phoa. *k23
Komentar