Hembusan Gunung Agung Capai 33 Kali
Selama 18 jam terakhir dari pukul 00.00 Wita-18.00 Wita, tercatat 33 kali hembusan ditandai kepulan asap tebal putih kelabu ketinggian 1.500-2.000 meter dari puncak kawah Gunung Agung, Rabu (13/12).
AMLAPURA, NusaBali
Hembusan itu jauh lebih banyak dari hari-hari sebelumnya. Hal itu menandakan dapur magma masih tetap aktif. Apalagi kurun waktu pukul 00.00 Wita-06.00 Wita masih terlihat sinar api di kawah, pertanda ada lava pijar terus keluar secara perlahan.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Kementerian ESDM RI, I Gede Suantika mengatakan, terjadinya hembusan mulai periode enam jam pertama, pukul 00.00 Wita-06.00 Wita sebanyak 10 kali hembusan dengan amplitudo 10-24 mm durasi 60-120 detik. Hembusan itu juga disertai adanya low frekuensi 3 kali dengan amplitudo 5-8 mm, durasi 50-78 detik. Sedangkan seismic (kegempaan) relatif kecil, gempa vulkanik dangkal hanya terjadi 4 kali selama 8-15 detik dan gempa vulkanik dalam 1 kali selama 8 detik. Perlu diwaspadai karena tetap terjadi tremor menerus sehingga magma masih terus keluar ke lantai kawah.
Ditambahkan, pada periode pukul 06.00 Wita-12.00 Wita terjadi 12 kali hembusan amplitudo 9-25 mm, durasi 35-90 detik. Periode pukul 12.00 Wita-18.00 Wita sebanyak 11 hembusan dengan amplitudo 8-21 mm, durasi 35-100 detik, total 33 hembusan. Hembusan itu berupa uap air dan abu sehingga terlihat dua warna, putih dan kelabu. “Hujan abu yang berhembus bergerak ke arah barat,” katanya. Walau kegempaan sangat kecil, tetap menjadi pantauan selama 24 jam, mengingat tremor yang terjadi terus menerus, walau skala kecil. PVMBG tetap merekomendasikan menjauhi radius 8 kilometer, perluasan sektoral 10 kilometer ke arah utara-timur laut dan tenggara-selatan serta barat daya. *k16
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Kementerian ESDM RI, I Gede Suantika mengatakan, terjadinya hembusan mulai periode enam jam pertama, pukul 00.00 Wita-06.00 Wita sebanyak 10 kali hembusan dengan amplitudo 10-24 mm durasi 60-120 detik. Hembusan itu juga disertai adanya low frekuensi 3 kali dengan amplitudo 5-8 mm, durasi 50-78 detik. Sedangkan seismic (kegempaan) relatif kecil, gempa vulkanik dangkal hanya terjadi 4 kali selama 8-15 detik dan gempa vulkanik dalam 1 kali selama 8 detik. Perlu diwaspadai karena tetap terjadi tremor menerus sehingga magma masih terus keluar ke lantai kawah.
Ditambahkan, pada periode pukul 06.00 Wita-12.00 Wita terjadi 12 kali hembusan amplitudo 9-25 mm, durasi 35-90 detik. Periode pukul 12.00 Wita-18.00 Wita sebanyak 11 hembusan dengan amplitudo 8-21 mm, durasi 35-100 detik, total 33 hembusan. Hembusan itu berupa uap air dan abu sehingga terlihat dua warna, putih dan kelabu. “Hujan abu yang berhembus bergerak ke arah barat,” katanya. Walau kegempaan sangat kecil, tetap menjadi pantauan selama 24 jam, mengingat tremor yang terjadi terus menerus, walau skala kecil. PVMBG tetap merekomendasikan menjauhi radius 8 kilometer, perluasan sektoral 10 kilometer ke arah utara-timur laut dan tenggara-selatan serta barat daya. *k16
Komentar