Koalisi Besar Non PDIP 'Usung' Paket Suwasta
Pasangan incumbent I Nyoman Suwirta-I Made Kasta (Paket Suwasta) hampir dipastikan akan diusung koalisi besar semua parpol parlemen non PDIP di Pilkada Klungkung 2018.
DPP Gerindra Sudah Serahkan Rekomendasi
SEMARAPURA, NusaBali
Ini setelah Paket Suwasta menerima rekomendasi resmi sebagai Cabup-Cawabup Klungkung dari DPP Gerindra, Kamis (14/12).
Rekomendasi untuk Paket Suwasta diserahkan oleh Korwil Bali-NTB-NTT DPP Gerindra, Udi Suhandoro, di Sekretariat DPC Gerindra Klungkung di Semarapura, Kamis siang pukul 11.30 Wita. Rekomendasi diterima langsung Nyoman Suwirta, kandidat incumbent yang kini masih menjabat Bupati Klungkung 2013-2018.
Dalam acara kemarin, Suwirta didampingi Ketua DPC Gerindra Klungkung, I Wayan Baru, yang notabene Ketua DPRD Klungkung 2014-2019. Sedangkan pasangannya, Made Kasta---kandidat incumbent yang masih menjabat Wakil Bupati Klungkung 2013-2018---tidak hadir, karena ada kegiatan di luar daerah.
Ketua DPC Gerindra Klungkung, Wayan Baru, menyatakan rekomendasi turun lebih awal dari yang direncanakan. Pasalnya, Korwil Bali-NTB-NTT DPP Gerindra Udi Suhandoro harus keliling ke berbagai daerah untuk menyerahkan satu per satu rekomendasi paket calon menuju Pilkada 2018. Kebetulan, Kamis kemarin Udi Suhandono berada di Klungkung.
“Lebih awal rekoemndasi diturunkan, tentu semakin bagus,” ujar Wayan Baru saat dihubungi NusaBali, Kamis kemarin. Langkah selanjutnya, kata dia, rekomendasi ini disosialisasikan. “Jadi, Gerindra sudah permanen mengusung kembali Paket Suwasta,” tegas Wayan Baru.
Dengan turunnya rekomendasi dari DPP Gerindra, maka Paket Suwasta hamir pasti akan diusung koalisi besar gabungan parpol parlemen non PDIP dalam Pilkada Klungkung 2018. Koalisi besar ini beranggotakan Gerindra-Hanura-Golkar-Demokrat-PKPI-NasDem, dengan keluatan 23 kursi DPRD Klungkung atau 76,67 persen suara parlemen hasil Pileg 2014.
Rinciannya, 8 kursi DPRD Klungkung (26,67 persen suara parlemen) milik Gerindra, 5 kursi DPRD Klungkung (16,67 persen suara parlemen) milik Hanura, 4 kursi DPRD Klungkung (13,33 persen suara parlemen) milik Golkar, 3 kursi DPRD Klungkung (10,00 persen suara parlemen) milik Demokrat, 2 kursi DPRD Klungkung (6,67 persen suara parlemen) milik PKPI, dan 1 kursi DPRD Klungkung (3,33 persen suara parlemen) milik NasDem.
Jika jadi bersatu, koalisi besar pengusung Paket Suwasta akan tarung head to head melawan PDIP. Sejauh ini, belum jelas siapa yang akan diusung PDIP sebagai Cabup-Cawabup Klungkung ke Pilkada 2018. PDIP sendiri punya kekuatan 7 kursi DPRD Klungkung atau 23,33 persen suara parlemen hasil Pileg 2014.
Hanya saja, sejauh ini belum ada kesepakatan koalisi permanen 6 parpol non PDIP ini untuk usung Paket Suwasta. Menurut Wayan Baru, pihaknya masih akan menjalin komunikasi untuk mematangkan koalisi parpol pengusung Paket Susawta. Nantinya, bisa saja nama koalisi besar bertajuk ‘Koalisi Gema Santi’. “Semuanya masih akan dibahas lagi dengan parpol koalisi,” katanya.
Sayangnya, kandidat incumbent Nyoman Suwirta belum bisa dikonfirmasi NusaBali terkait koalisi besar pengusung Paket Susawta ke Pilkada Klungkung 2018. Saat dihubungi per telepon, Kamis malam pukul 20.06 Wita, terdengar nada sambung namun ponselnya tidak diangkat.
Namun sebelumnya, 6 parpol yakni Gerindra-Hanura-Golkar-Demokrat-PKPI-NasDem sudah sempat duduk bersama untuk membahas perhelatan Pilkada Klungkung 2018, dalam pertemuan di sebuah warung makan kawasan Banjar Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Minggu (10/12) sore. Dalam pertemuan itu, 6 parpol sudah memberikan dukungan secara lisan untuk mengusung incumbent Paket Suwasta ke Pilkada Klungkung.
Waktu itu, Nyoman Suwirta berharap agar koalisi besar berjalan dengan kesetaraan, sehingga sebagai calon nantinya dia tidak ada akan memihak ke partai A, B, C, dan seterusnya. “Kami ingin kita berjalan bersama-sama membangun Klungkung ke depan yang lebih baik,” ujar Suwirta dalam pertemuan tersebut.
Apalagi, kata Suwirta, situasi Gunung Agung saat ini masih berstatus Awas (Level IV), sebuat kondisi mengingikan agar proses berjalan cooling down. “Karena semakin cooling down, masyarakat akan melihat kesungguhan ini,” jelas Bupati Klungkung asal kawasan seberang Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini.
Menurut Suwirta, secara hitung-hitungan politik, jumlah dukungan dari parpol yang hadir tersebut sudah mencapai 23 kursi DPRD Klungkung atau 76,67 persen suara parlemen. Kendati demikian, pihaknya tetap berharap bagi partai yang belum bergabung untuk turut bergabung. “Kalau memang respek dan respons terhadap apa yang sudah kami lakukan, mari kita bergabung bersama-sama,” harap Bupati Klungkung pertama asal kawasan seberang Nusa Penida ini. *wan
SEMARAPURA, NusaBali
Ini setelah Paket Suwasta menerima rekomendasi resmi sebagai Cabup-Cawabup Klungkung dari DPP Gerindra, Kamis (14/12).
Rekomendasi untuk Paket Suwasta diserahkan oleh Korwil Bali-NTB-NTT DPP Gerindra, Udi Suhandoro, di Sekretariat DPC Gerindra Klungkung di Semarapura, Kamis siang pukul 11.30 Wita. Rekomendasi diterima langsung Nyoman Suwirta, kandidat incumbent yang kini masih menjabat Bupati Klungkung 2013-2018.
Dalam acara kemarin, Suwirta didampingi Ketua DPC Gerindra Klungkung, I Wayan Baru, yang notabene Ketua DPRD Klungkung 2014-2019. Sedangkan pasangannya, Made Kasta---kandidat incumbent yang masih menjabat Wakil Bupati Klungkung 2013-2018---tidak hadir, karena ada kegiatan di luar daerah.
Ketua DPC Gerindra Klungkung, Wayan Baru, menyatakan rekomendasi turun lebih awal dari yang direncanakan. Pasalnya, Korwil Bali-NTB-NTT DPP Gerindra Udi Suhandoro harus keliling ke berbagai daerah untuk menyerahkan satu per satu rekomendasi paket calon menuju Pilkada 2018. Kebetulan, Kamis kemarin Udi Suhandono berada di Klungkung.
“Lebih awal rekoemndasi diturunkan, tentu semakin bagus,” ujar Wayan Baru saat dihubungi NusaBali, Kamis kemarin. Langkah selanjutnya, kata dia, rekomendasi ini disosialisasikan. “Jadi, Gerindra sudah permanen mengusung kembali Paket Suwasta,” tegas Wayan Baru.
Dengan turunnya rekomendasi dari DPP Gerindra, maka Paket Suwasta hamir pasti akan diusung koalisi besar gabungan parpol parlemen non PDIP dalam Pilkada Klungkung 2018. Koalisi besar ini beranggotakan Gerindra-Hanura-Golkar-Demokrat-PKPI-NasDem, dengan keluatan 23 kursi DPRD Klungkung atau 76,67 persen suara parlemen hasil Pileg 2014.
Rinciannya, 8 kursi DPRD Klungkung (26,67 persen suara parlemen) milik Gerindra, 5 kursi DPRD Klungkung (16,67 persen suara parlemen) milik Hanura, 4 kursi DPRD Klungkung (13,33 persen suara parlemen) milik Golkar, 3 kursi DPRD Klungkung (10,00 persen suara parlemen) milik Demokrat, 2 kursi DPRD Klungkung (6,67 persen suara parlemen) milik PKPI, dan 1 kursi DPRD Klungkung (3,33 persen suara parlemen) milik NasDem.
Jika jadi bersatu, koalisi besar pengusung Paket Suwasta akan tarung head to head melawan PDIP. Sejauh ini, belum jelas siapa yang akan diusung PDIP sebagai Cabup-Cawabup Klungkung ke Pilkada 2018. PDIP sendiri punya kekuatan 7 kursi DPRD Klungkung atau 23,33 persen suara parlemen hasil Pileg 2014.
Hanya saja, sejauh ini belum ada kesepakatan koalisi permanen 6 parpol non PDIP ini untuk usung Paket Suwasta. Menurut Wayan Baru, pihaknya masih akan menjalin komunikasi untuk mematangkan koalisi parpol pengusung Paket Susawta. Nantinya, bisa saja nama koalisi besar bertajuk ‘Koalisi Gema Santi’. “Semuanya masih akan dibahas lagi dengan parpol koalisi,” katanya.
Sayangnya, kandidat incumbent Nyoman Suwirta belum bisa dikonfirmasi NusaBali terkait koalisi besar pengusung Paket Susawta ke Pilkada Klungkung 2018. Saat dihubungi per telepon, Kamis malam pukul 20.06 Wita, terdengar nada sambung namun ponselnya tidak diangkat.
Namun sebelumnya, 6 parpol yakni Gerindra-Hanura-Golkar-Demokrat-PKPI-NasDem sudah sempat duduk bersama untuk membahas perhelatan Pilkada Klungkung 2018, dalam pertemuan di sebuah warung makan kawasan Banjar Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Minggu (10/12) sore. Dalam pertemuan itu, 6 parpol sudah memberikan dukungan secara lisan untuk mengusung incumbent Paket Suwasta ke Pilkada Klungkung.
Waktu itu, Nyoman Suwirta berharap agar koalisi besar berjalan dengan kesetaraan, sehingga sebagai calon nantinya dia tidak ada akan memihak ke partai A, B, C, dan seterusnya. “Kami ingin kita berjalan bersama-sama membangun Klungkung ke depan yang lebih baik,” ujar Suwirta dalam pertemuan tersebut.
Apalagi, kata Suwirta, situasi Gunung Agung saat ini masih berstatus Awas (Level IV), sebuat kondisi mengingikan agar proses berjalan cooling down. “Karena semakin cooling down, masyarakat akan melihat kesungguhan ini,” jelas Bupati Klungkung asal kawasan seberang Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini.
Menurut Suwirta, secara hitung-hitungan politik, jumlah dukungan dari parpol yang hadir tersebut sudah mencapai 23 kursi DPRD Klungkung atau 76,67 persen suara parlemen. Kendati demikian, pihaknya tetap berharap bagi partai yang belum bergabung untuk turut bergabung. “Kalau memang respek dan respons terhadap apa yang sudah kami lakukan, mari kita bergabung bersama-sama,” harap Bupati Klungkung pertama asal kawasan seberang Nusa Penida ini. *wan
Komentar