Trotoar Jalan Bypass Kutsel Diusulkan Diganti Model Baru
Gorong-gorong sempit, sedimentasi, dan sampah yang menyumbat jadi penyebab meluapnya air di sejumlah titik di Jalan Bypass Ngurah Rai Kuta Selatan (Kutsel).
MANGUPURA, NusaBali
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII I Nyoman Yasmara, mengakui pada beberapa titik di sepanjang jalan nasional di Kecamatan Kuta Selatan trotoarnya belum memadai. Dikatakan, masalah luapan air dari dalam gorong-gorong terjadi setiap tahun. Namun hingga kini belum tertangani dengan maksimal.
Salah satu titik yang menjadi langganan luapan air adalah pada gorong-gorong sebelah selatan simpang Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan. Jika terjadi hujan lebat, luapan air bisa masuk ke dalam lingkungan SD Nomor 6 Jimbaran.
Setelah dilakukan pengecekan, kata Yasmara, ternyata penyebabnya adalah saluran air tak berfungsi maksimal. Di dalam gorong-gorong terjadi sedimentasi dan ada penumpukan sampah. Itu terjadi akibat akar pohon perindang yang ada di tepi jalan raya masuk ke dalam saluran air. Dalam perencanaannya agar gorong-gorong itu dilakukan perbaikan ulang. Kebetulan trotoar pada gorong-gorong itu merupakan trotoar lama. Rencananya diganti secara menyeluruh.
“Kami sudah usulkan itu untuk dilakukan perbaikan. Air saluran meluber ke jalan raya karena terjadi penumpukan sedimentasi di dalam gorong-gorong. Kami berencana agar trotoar lama yang masih menggunakan batu untuk dilakukan pergantian. Perencanaan ini berdasakan laporan tim kami di lapangan, menyebut meluapnya air dari dalam gorong-gorong itu akibat akar pohon perindang yang mempersempit penampang basah saluran. Kami sudah melakukan usulan kepada perencana,” tutur Yasmara dikonfirmasi Jumat (15/12).
Dirinya meminta kepada masyarakat untuk bersabar karena hingga kini usulan perbaikan itu sudah masuk kepada pihak perencanaan. Desain dan anggaran yang dibutuhkan masih dalam proses. Perencaan perbaikan itu diusulkan untuk semua trotoar lama dan salurannya menggunakan batu, segera diganti dengan model baru (U-Ditch— yaitu saluran terbuat dari beton bertulang dengan bentuk penampang huruf U dan juga bisa diberi cover, biasanya difungsikan sebagai saluran drainase ataupun irigrasi pabrik/perusahaan dan lain-lain, Red).
“Saya mohon maaf saya tak ingat persis berapa panjang total yang telah dimasukkan dalam usulan. Yang pasti itu sudah masuk kepada perencana pembangunan,” imbuh Yasmara.
Untuk menangani masalah banjir akibat saluran yang tak memadai itu pihak BPJN akan menyediakan mobil tangki penyedot. “Sambil menti perbaikan kami menyediakan mobil tangki penyedot. Tak hanya di sana tetapi juga untuk semua titik yang mengalami kebanjiran sepanjang jalan nasional. Sistem penanganannya seperti yang pernah diterapkan di sebelah selatan simpang Dewa Ruci sebelum dilakukan perbaikan,” ujarnya. *p
Salah satu titik yang menjadi langganan luapan air adalah pada gorong-gorong sebelah selatan simpang Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan. Jika terjadi hujan lebat, luapan air bisa masuk ke dalam lingkungan SD Nomor 6 Jimbaran.
Setelah dilakukan pengecekan, kata Yasmara, ternyata penyebabnya adalah saluran air tak berfungsi maksimal. Di dalam gorong-gorong terjadi sedimentasi dan ada penumpukan sampah. Itu terjadi akibat akar pohon perindang yang ada di tepi jalan raya masuk ke dalam saluran air. Dalam perencanaannya agar gorong-gorong itu dilakukan perbaikan ulang. Kebetulan trotoar pada gorong-gorong itu merupakan trotoar lama. Rencananya diganti secara menyeluruh.
“Kami sudah usulkan itu untuk dilakukan perbaikan. Air saluran meluber ke jalan raya karena terjadi penumpukan sedimentasi di dalam gorong-gorong. Kami berencana agar trotoar lama yang masih menggunakan batu untuk dilakukan pergantian. Perencanaan ini berdasakan laporan tim kami di lapangan, menyebut meluapnya air dari dalam gorong-gorong itu akibat akar pohon perindang yang mempersempit penampang basah saluran. Kami sudah melakukan usulan kepada perencana,” tutur Yasmara dikonfirmasi Jumat (15/12).
Dirinya meminta kepada masyarakat untuk bersabar karena hingga kini usulan perbaikan itu sudah masuk kepada pihak perencanaan. Desain dan anggaran yang dibutuhkan masih dalam proses. Perencaan perbaikan itu diusulkan untuk semua trotoar lama dan salurannya menggunakan batu, segera diganti dengan model baru (U-Ditch— yaitu saluran terbuat dari beton bertulang dengan bentuk penampang huruf U dan juga bisa diberi cover, biasanya difungsikan sebagai saluran drainase ataupun irigrasi pabrik/perusahaan dan lain-lain, Red).
“Saya mohon maaf saya tak ingat persis berapa panjang total yang telah dimasukkan dalam usulan. Yang pasti itu sudah masuk kepada perencana pembangunan,” imbuh Yasmara.
Untuk menangani masalah banjir akibat saluran yang tak memadai itu pihak BPJN akan menyediakan mobil tangki penyedot. “Sambil menti perbaikan kami menyediakan mobil tangki penyedot. Tak hanya di sana tetapi juga untuk semua titik yang mengalami kebanjiran sepanjang jalan nasional. Sistem penanganannya seperti yang pernah diterapkan di sebelah selatan simpang Dewa Ruci sebelum dilakukan perbaikan,” ujarnya. *p
Komentar