Seluruh Wilayah Bali Berpotensi Hujan Disertai Petir
Balai Besar Meteoroligi, Klimatologi,dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memprakirakan dalam beberapa hari ke depan seluruh wilayah Bali berpotensi hujan disertai petir/kilat.
MANGUPURA, NusaBali
Dari prakiraan hujan terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang dan terjadi menyeluruh di wilayah Bali. Staf Bidang Data BBMKG Wilayah III Denpasar Putu Agus Dedy Permana, mengungkapkan daerah yang berpotensi akan mengalami hujan yang lebih deras adalah wilayah Bali utara, timur, dan tengah.
“Kepada masyarakat diimbau waspada karena hujan yang terjadi disertai dengan petir/kilat. Hujan dengan intensitas cukup besar itu termasuk di kawasan seputaran Buleleng, dataran tinggi termasuk daerah Bangli, Kintamani, dan Besakih. Tetapi seluruh daerah berpotensi mengalami hujan,” tuturnya dikonfirmasi, Minggu (17/12).
Dikatakannya potensi terjadinya hujan variatif setiap wilayahnya. Dari data yang terhimpun hujan terjadi pada siang hingga menjelang sore hari di Bali bagian tengah, utara, timur, dan barat. Sementara pada dini hari dan pagi hari berpotensi terjadi di Bali selatan seperti Nusa Dua, Kuta, dan daerah sekitarnya.
Sementara untuk angin dalam kondisi normal. Kecepatannya bisa mencapai 36 kilometer per jam. Angin bertiup dari tenggara hingga barat, tetapi dominan berhembus dari arah barat daya. “Meski dari prakiraan cuaca dalam kedaan tak mengkhawatirkan tetapi masyarakat harus tetap waspada. Karena cuaca bisa berubah-ubah setiap saat. Selain itu saat ini wilayah Bali sudah memasuki musim penghujan. Jadi potensi bahaya akibat cuaca bisa terjadi kapan saja,” tandas Dedy Permana.
Sementara itu pada Minggu siang kemarin di wilayah Kuta hingga Kuta Selatan terjadi hujan dengan intensitas cukup tinggi. Akibatnya beberapa titik sepanjang jalan Bypass Ngurah Rai terjadi genangan. Misalnya di sebelah utara Simpang Kedonganan, sebelah selatan Simpang Tugu Ngurah Rai, dan Jalan Raya Airport Ngurah Rai.
Dari pantauan genangan air pada beberapa titik ini akibat gorong-gorong tak berfungsi maksimal. Genangan terbesar terjadi di utara Simpang Kedonganan. Bahkan genangan air merendam satu unit rumah kosong yang berada pada sisi kanan jalan arah Nusa Dua–Kuta.
Seorang karyawan toko perabot rumah tangga yang mengaku bernama Mikael mengatakan pada titik itu sering terjadi luapan air jika hujan deras. “Penyebabnya saya tidak tahu. Saya melihat air itu meluap dari dalam saluran melalui lubang pengecek dan menggenang ke jalan raya. Tetapi biasanya tak berlangsung lama. Kalau hujannya sudah reda, sekitar 30 menit kemudian air sudah surut,” ucapnya. *p
“Kepada masyarakat diimbau waspada karena hujan yang terjadi disertai dengan petir/kilat. Hujan dengan intensitas cukup besar itu termasuk di kawasan seputaran Buleleng, dataran tinggi termasuk daerah Bangli, Kintamani, dan Besakih. Tetapi seluruh daerah berpotensi mengalami hujan,” tuturnya dikonfirmasi, Minggu (17/12).
Dikatakannya potensi terjadinya hujan variatif setiap wilayahnya. Dari data yang terhimpun hujan terjadi pada siang hingga menjelang sore hari di Bali bagian tengah, utara, timur, dan barat. Sementara pada dini hari dan pagi hari berpotensi terjadi di Bali selatan seperti Nusa Dua, Kuta, dan daerah sekitarnya.
Sementara untuk angin dalam kondisi normal. Kecepatannya bisa mencapai 36 kilometer per jam. Angin bertiup dari tenggara hingga barat, tetapi dominan berhembus dari arah barat daya. “Meski dari prakiraan cuaca dalam kedaan tak mengkhawatirkan tetapi masyarakat harus tetap waspada. Karena cuaca bisa berubah-ubah setiap saat. Selain itu saat ini wilayah Bali sudah memasuki musim penghujan. Jadi potensi bahaya akibat cuaca bisa terjadi kapan saja,” tandas Dedy Permana.
Sementara itu pada Minggu siang kemarin di wilayah Kuta hingga Kuta Selatan terjadi hujan dengan intensitas cukup tinggi. Akibatnya beberapa titik sepanjang jalan Bypass Ngurah Rai terjadi genangan. Misalnya di sebelah utara Simpang Kedonganan, sebelah selatan Simpang Tugu Ngurah Rai, dan Jalan Raya Airport Ngurah Rai.
Dari pantauan genangan air pada beberapa titik ini akibat gorong-gorong tak berfungsi maksimal. Genangan terbesar terjadi di utara Simpang Kedonganan. Bahkan genangan air merendam satu unit rumah kosong yang berada pada sisi kanan jalan arah Nusa Dua–Kuta.
Seorang karyawan toko perabot rumah tangga yang mengaku bernama Mikael mengatakan pada titik itu sering terjadi luapan air jika hujan deras. “Penyebabnya saya tidak tahu. Saya melihat air itu meluap dari dalam saluran melalui lubang pengecek dan menggenang ke jalan raya. Tetapi biasanya tak berlangsung lama. Kalau hujannya sudah reda, sekitar 30 menit kemudian air sudah surut,” ucapnya. *p
1
Komentar