‘Salah Satu Calon Kepala Inspektorat Bali Terlibat Pencurian’
Komisi I DPRD Bali menerima pengaduan dan laporan masyarakat terkait proses lelang jabatan Kepala Inspektorat Provinsi Bali. Terungkap, satu dari tiga kandidat yang yang dinyatakan lolos seleksi, pernah terlibat kasus pencurian mesin mobil di Dinas Kehutanan Provinsi Bali.
DENPASAR, NusaBali
Adalah anggota Komisi I DPRD Bali dari Fraksi PDIP Dapil Bangli, I Nyoman Adnyana, yang mengungkap adanya rekam jejak negatif salah satu kandidat yang lolos seleksi calon Kepala Inspektorat Provinsi Bali tersebut, Senin (18/12). Hanya saja, Adnyana enggan merinci siapa di antara tiga kandidat yang pernah terlibat pencurian mesin mobil tersebut.
Ada pun 3 kandidat yang lolos seleksi dan namanya telah disetor ke Gubernur Made Mangku Pastika untuk dipilih salah satuya sebagai Kepala Inspektorat Provinsi Bali, masing-masing I Wayan Sugiada, Dewa Gede Mahendra Putra, dan I Wayan Wiasthana Ika Putra. Wayan Sugiada kini menjabat Karo Hukum Setda Provinsi Bali. Sedagkan Dewa Mahendra Putra menjabat sebagai Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali. Sebaliknya, Wayan Wiasthana Ika Putra adalah pejabat Eselon III yang kini menjabat Kepala Urusan Rumah Tangga Se-kretariat Daerah Provinsi Bali.
Menurut Nyoman Adnyana, kandidat tersebut dulunya terlibat pencurian mobil di Dinas Kehutanan Provinsi Bali. Namun, kasusnya tidak sampai dilaporkan ke penegak hukum. Meski demikian, track record dan rekam jejak yang bersangkutan harusnya menjadi pertimbangan Panitia Seleksi (Pansel) yang diketuai Sekda Provinsi Bali, Tjokorda Ngurah Pemayun.
"Salah satu dari 3 kandidat yang lolos seleksi ini terlibat kasus pidana pencurian mesin mobil. Orang yang mencekiknya saat dia melakukan pencurian mesin mobil di Dinas Kehutanan Provinsi Bali masih hidup. Kalau calon yang begini lolos, saya ragukan kinerja Pansel. Ini jadi bau amis dalam Pansel dan kami meragukan transparansi serta profesionalisme mereka," ujar Adnyana kepada NusaBali, Senin kema-rin.
Adnyana menyebutkan, banyak SMS masuk yang intinya mengadukan proses seleksi calon Kepala Inspektorat Provinsi Bali ini ke Dewan. SMS tersebut membuktikan ada kandidat yang terlibat pidana, namun lolos 3 besar. Publik pun tahu siapa kandidat yang dimaksud.
"Saya tidak perlu sebutkan nama kandidatnya, karena SMS di kalangan pegawai Pemprov Bali ramai itu. Saudara Gubernur Bali kalau sampai meloloskan ini, preseden buruk bagi ASN (Aparatur Sipil Negara). Kami bisa buat rekomendasi soal yang bersangkutan, kalau sampai lolos di Gubernur," tegas politisi PDIP asal Desa Sekaan, Kecamatan Kintamani, Bangli ini.
Sementara itu, Ketua Pansel Calon Kepala Inspektorat Provinsi Bali, Tjokorda Ngurah Pemayun, mengatakan seluruh prosedur untuk seleksi sudah dilalui. Karena itu, tudingan bau amis dari Komisi I DPRD Bali dianggap tidak berdasar. "Seluruh prosedur oleh Pansel sudah dilalui. Kalau saya dikatakan bau amis, perasan nggak-lah. Mandi saja 3 kali dan pakai parpum," kelakar Tjok Pemayun saat dikonfirmasi terpisah, Senin kemarin.
Tjok Pemayun mengatakan, sudah ada hasil seleksi dari Pansel di mana 3 kandidat lolos seleksi calon Kepala Inspektorat Provinsi Bali. Nama mereka sudah diserahkan kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika untuk dipilih salah satunya sebagai Kepala Inspektorat Provinsi Bali, menggantikan I Ketut Teneng yang pensiun.
"Yang berwenang menetapkan satu nama kandidat calon untuk dipilih menjadi Kepala Inspektorat Provinsi Bali itu, Pak Gubernur. Kami menyetorkan 3 nama berikut dengan hasil seleksi oleh Pansel. Bukan Pansel yang memutuskan, ingat itu, jangan salah menilai," ujar Sekda Provinsi Bali ini.
Sementara itu, Dewa Mahendra Putra enggan berkomentar atas tudingan dari Komisi I DPRD Bali bahwa ada salah satu kandudat calon Kepala Inspektorat yang pernah terlibat pencurian mesin mobil. Dewa Mahendre berdalih, dirinya sebagai peserta seleksi, sehingga yang lebih tepat memberikan jawaban soal tudingan itu adalah Pansel. "Selain menyangkut proses seleksi, pasti saya jawab,” tegas Dewa Mahendra saat dikonfirmasi terpiah, Senin kemarin.
Sebaliknya, Wayan Sugiada yang dijagokan bakal lolos sebagai Kepala Inspektorat Provinsi Bali, belum bisa dikonfirmasi masalah adanya kjandidat yang pernah terlibat pencurian. Ketika dihubungi per telepon kemarin, terdengar ada nada sambung, namun ponselnya tidak diangkat. Sedangkan Wiasthana Ika Putra belum bisa dikonfirmasi, karena ponselnya bernada mailbox. *nat
Adalah anggota Komisi I DPRD Bali dari Fraksi PDIP Dapil Bangli, I Nyoman Adnyana, yang mengungkap adanya rekam jejak negatif salah satu kandidat yang lolos seleksi calon Kepala Inspektorat Provinsi Bali tersebut, Senin (18/12). Hanya saja, Adnyana enggan merinci siapa di antara tiga kandidat yang pernah terlibat pencurian mesin mobil tersebut.
Ada pun 3 kandidat yang lolos seleksi dan namanya telah disetor ke Gubernur Made Mangku Pastika untuk dipilih salah satuya sebagai Kepala Inspektorat Provinsi Bali, masing-masing I Wayan Sugiada, Dewa Gede Mahendra Putra, dan I Wayan Wiasthana Ika Putra. Wayan Sugiada kini menjabat Karo Hukum Setda Provinsi Bali. Sedagkan Dewa Mahendra Putra menjabat sebagai Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali. Sebaliknya, Wayan Wiasthana Ika Putra adalah pejabat Eselon III yang kini menjabat Kepala Urusan Rumah Tangga Se-kretariat Daerah Provinsi Bali.
Menurut Nyoman Adnyana, kandidat tersebut dulunya terlibat pencurian mobil di Dinas Kehutanan Provinsi Bali. Namun, kasusnya tidak sampai dilaporkan ke penegak hukum. Meski demikian, track record dan rekam jejak yang bersangkutan harusnya menjadi pertimbangan Panitia Seleksi (Pansel) yang diketuai Sekda Provinsi Bali, Tjokorda Ngurah Pemayun.
"Salah satu dari 3 kandidat yang lolos seleksi ini terlibat kasus pidana pencurian mesin mobil. Orang yang mencekiknya saat dia melakukan pencurian mesin mobil di Dinas Kehutanan Provinsi Bali masih hidup. Kalau calon yang begini lolos, saya ragukan kinerja Pansel. Ini jadi bau amis dalam Pansel dan kami meragukan transparansi serta profesionalisme mereka," ujar Adnyana kepada NusaBali, Senin kema-rin.
Adnyana menyebutkan, banyak SMS masuk yang intinya mengadukan proses seleksi calon Kepala Inspektorat Provinsi Bali ini ke Dewan. SMS tersebut membuktikan ada kandidat yang terlibat pidana, namun lolos 3 besar. Publik pun tahu siapa kandidat yang dimaksud.
"Saya tidak perlu sebutkan nama kandidatnya, karena SMS di kalangan pegawai Pemprov Bali ramai itu. Saudara Gubernur Bali kalau sampai meloloskan ini, preseden buruk bagi ASN (Aparatur Sipil Negara). Kami bisa buat rekomendasi soal yang bersangkutan, kalau sampai lolos di Gubernur," tegas politisi PDIP asal Desa Sekaan, Kecamatan Kintamani, Bangli ini.
Sementara itu, Ketua Pansel Calon Kepala Inspektorat Provinsi Bali, Tjokorda Ngurah Pemayun, mengatakan seluruh prosedur untuk seleksi sudah dilalui. Karena itu, tudingan bau amis dari Komisi I DPRD Bali dianggap tidak berdasar. "Seluruh prosedur oleh Pansel sudah dilalui. Kalau saya dikatakan bau amis, perasan nggak-lah. Mandi saja 3 kali dan pakai parpum," kelakar Tjok Pemayun saat dikonfirmasi terpisah, Senin kemarin.
Tjok Pemayun mengatakan, sudah ada hasil seleksi dari Pansel di mana 3 kandidat lolos seleksi calon Kepala Inspektorat Provinsi Bali. Nama mereka sudah diserahkan kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika untuk dipilih salah satunya sebagai Kepala Inspektorat Provinsi Bali, menggantikan I Ketut Teneng yang pensiun.
"Yang berwenang menetapkan satu nama kandidat calon untuk dipilih menjadi Kepala Inspektorat Provinsi Bali itu, Pak Gubernur. Kami menyetorkan 3 nama berikut dengan hasil seleksi oleh Pansel. Bukan Pansel yang memutuskan, ingat itu, jangan salah menilai," ujar Sekda Provinsi Bali ini.
Sementara itu, Dewa Mahendra Putra enggan berkomentar atas tudingan dari Komisi I DPRD Bali bahwa ada salah satu kandudat calon Kepala Inspektorat yang pernah terlibat pencurian mesin mobil. Dewa Mahendre berdalih, dirinya sebagai peserta seleksi, sehingga yang lebih tepat memberikan jawaban soal tudingan itu adalah Pansel. "Selain menyangkut proses seleksi, pasti saya jawab,” tegas Dewa Mahendra saat dikonfirmasi terpiah, Senin kemarin.
Sebaliknya, Wayan Sugiada yang dijagokan bakal lolos sebagai Kepala Inspektorat Provinsi Bali, belum bisa dikonfirmasi masalah adanya kjandidat yang pernah terlibat pencurian. Ketika dihubungi per telepon kemarin, terdengar ada nada sambung, namun ponselnya tidak diangkat. Sedangkan Wiasthana Ika Putra belum bisa dikonfirmasi, karena ponselnya bernada mailbox. *nat
Komentar