Perusahan Air Kemasan Tutup
Karyawan Belum Terima Gaji
BANGLI, NusaBali
PT Govinda Tirta yang memproduksi air kemasan Vaya di Banjar Nyanglan, Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Bangli, tidak beroperasi lagi. Perusahaan air minum kemasan itu tidak berproduksi karena tidak bahan baku. Sejak ditutup, karyawan belum terima gaji.
Salah seorang karyawan, Jero Manik mengatakan perusahaan air kemasan Vaya tidak beroperasi sejak dua minggu lalu. “Tak ada material untuk operasi. Sebelumnya untuk pembelian material dikondisikan Bagian Akuntng, Pak Budi. Namun dia tidak ada di sini,” ungkap Jero Manik, Senin (18/12). Imbasnya, sejak bulan Nopember lalu, gaji karyawan belum terbayarkan. Pihak perusahaan janjikan bayar gaji karyawan pada awal Januari 2018.
Sebagian besar karyawan perusahaan air kemasan ini adalah warga lokal Banjar Nyanglan. Informasinya, perusahaan air kemasan kamasan yang sudah beroperasi sejak 7 tahun lalu itu akan dijual. “Kami berharap perusahaan tetap buka, meski dengan manajemen baru. Sampai sekarang belum ada kepastian untuk itu,” imbuhnya. Terpisah, Ni Wayan Putri, pemilik warung di dekat perusahaan air kemasan Vaya mengaku kasihan pada karyawan yang tidak kunjung menerima gaji. Selaku pedagang, ia mengaku kena imbas gaji belum terbayarkan. Alasannya, banyak karyawan memiliki utang di warungnya.
Dikatakan, perusahaan air kemasan yang memanfaatkan air dari mata air Janggaran, dua kali sudah ganti kepemilikan. Sistem pengelolaan dikatakan tidak sehat. “Belum apa-apa hasil sudah dibawa, gimana mau berkemban perusahaan ini,” imbuhnya. Dikonfirmasi terpisah, Bagian Akunting, Budi belum bisa dihubungi. *e
PT Govinda Tirta yang memproduksi air kemasan Vaya di Banjar Nyanglan, Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Bangli, tidak beroperasi lagi. Perusahaan air minum kemasan itu tidak berproduksi karena tidak bahan baku. Sejak ditutup, karyawan belum terima gaji.
Salah seorang karyawan, Jero Manik mengatakan perusahaan air kemasan Vaya tidak beroperasi sejak dua minggu lalu. “Tak ada material untuk operasi. Sebelumnya untuk pembelian material dikondisikan Bagian Akuntng, Pak Budi. Namun dia tidak ada di sini,” ungkap Jero Manik, Senin (18/12). Imbasnya, sejak bulan Nopember lalu, gaji karyawan belum terbayarkan. Pihak perusahaan janjikan bayar gaji karyawan pada awal Januari 2018.
Sebagian besar karyawan perusahaan air kemasan ini adalah warga lokal Banjar Nyanglan. Informasinya, perusahaan air kemasan kamasan yang sudah beroperasi sejak 7 tahun lalu itu akan dijual. “Kami berharap perusahaan tetap buka, meski dengan manajemen baru. Sampai sekarang belum ada kepastian untuk itu,” imbuhnya. Terpisah, Ni Wayan Putri, pemilik warung di dekat perusahaan air kemasan Vaya mengaku kasihan pada karyawan yang tidak kunjung menerima gaji. Selaku pedagang, ia mengaku kena imbas gaji belum terbayarkan. Alasannya, banyak karyawan memiliki utang di warungnya.
Dikatakan, perusahaan air kemasan yang memanfaatkan air dari mata air Janggaran, dua kali sudah ganti kepemilikan. Sistem pengelolaan dikatakan tidak sehat. “Belum apa-apa hasil sudah dibawa, gimana mau berkemban perusahaan ini,” imbuhnya. Dikonfirmasi terpisah, Bagian Akunting, Budi belum bisa dihubungi. *e
Komentar