Drainase Tak Mampu Tampung Air, Warga Kampung Keramat Kebanjiran
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Jembrana, Minggu (17/12) sore, memicu banjir di pemukiman Kampung Keramat, Lingkungan Terusan, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara.
NEGARA, NusaBali
Selain menggenangi rumah warga, luapan air yang tidak tertampung di saluran drainase di sisi barat Sungai Ijogading ini sempat menggerus titik jogging track hampir sepanjang sekitar 10 meter.
Peristiwa banjir di sekitar pemukiman Kampung Keramat tersebut, terjadi ketika hujan lebat pada Minggu sekitar pukul 16.00 Wita. Menurut warga sekitar, banjir menggenangi 4 bangunan rumah yang dihuni 6 kepala keluarga (KK), akibat saluran drainase setempat tidak kuat menampung volume air dari dua arah. Selain air yang mengalir dari utara, air dari selatan juga ikut naik. “Ini memang tumben sampai air naik begitu tinggi. Kemarin, air ikut naik dari selatan karena kebetulan sedang terjadi pasang air laut,” ujar warga setempat, Saihu, 43.
Ketika air naik itu, 6 KK yang rumahnya terendam banjir hampir setinggi paha orang dewasa, harus mengevakuasi sejumlah perabotan dari dalam rumahnya. Begitu juga sejumlah ternak kambing milik warga, pun ikut dievakuasi. Kemudian jogging track hampir sepanjang 10 meter yang juga berfungsi sebagai senderan sebelah utara bagian atas rumah warga, akhirnya ikut amblas. Air baru surut ketika memasuki Senin dini hari.
“Sebenarnya jogging track ini sudah retak-retak. Kebetulan kemarin air meluap, makanya amblas,” tambah warga lainnya, Maskane, 53.
Untuk penanganan sementara, warga gotong-royong membersihkan saluran drainse yang bersebelahan dengan ruas Sungai Ijogading. Paling tidak ketika hujan, diharapkan air lancar menuju arah pembuangan. “Memang tumben banjir begini. Kalau tidak ada pasang air laut, kemungkinan tidak terlalu parah banjirnya. Risiko, soalnya di sini dekat sama titik pembuangan. Jadi kalau sungai meluap, air di saluran drainase pemukiman kami ini juga naik. Selain itu, saluran drainase terlalu sempit,” tambah warga lainnya.
Sementara Lurah Lelateng Kadek Suardana, Senin kemarin, mengaku belum menerima laporan mengenai banjir tersebut. Namun, dirinya akan mengecek ke lapangan mengenai kerusakan senderan serta jogging track dekat Sungai Ijogading. “Kami akan cek dulu, dan akan kami koordinasikan dulu ke PU Jembrana,” ujarnya. *ode
Peristiwa banjir di sekitar pemukiman Kampung Keramat tersebut, terjadi ketika hujan lebat pada Minggu sekitar pukul 16.00 Wita. Menurut warga sekitar, banjir menggenangi 4 bangunan rumah yang dihuni 6 kepala keluarga (KK), akibat saluran drainase setempat tidak kuat menampung volume air dari dua arah. Selain air yang mengalir dari utara, air dari selatan juga ikut naik. “Ini memang tumben sampai air naik begitu tinggi. Kemarin, air ikut naik dari selatan karena kebetulan sedang terjadi pasang air laut,” ujar warga setempat, Saihu, 43.
Ketika air naik itu, 6 KK yang rumahnya terendam banjir hampir setinggi paha orang dewasa, harus mengevakuasi sejumlah perabotan dari dalam rumahnya. Begitu juga sejumlah ternak kambing milik warga, pun ikut dievakuasi. Kemudian jogging track hampir sepanjang 10 meter yang juga berfungsi sebagai senderan sebelah utara bagian atas rumah warga, akhirnya ikut amblas. Air baru surut ketika memasuki Senin dini hari.
“Sebenarnya jogging track ini sudah retak-retak. Kebetulan kemarin air meluap, makanya amblas,” tambah warga lainnya, Maskane, 53.
Untuk penanganan sementara, warga gotong-royong membersihkan saluran drainse yang bersebelahan dengan ruas Sungai Ijogading. Paling tidak ketika hujan, diharapkan air lancar menuju arah pembuangan. “Memang tumben banjir begini. Kalau tidak ada pasang air laut, kemungkinan tidak terlalu parah banjirnya. Risiko, soalnya di sini dekat sama titik pembuangan. Jadi kalau sungai meluap, air di saluran drainase pemukiman kami ini juga naik. Selain itu, saluran drainase terlalu sempit,” tambah warga lainnya.
Sementara Lurah Lelateng Kadek Suardana, Senin kemarin, mengaku belum menerima laporan mengenai banjir tersebut. Namun, dirinya akan mengecek ke lapangan mengenai kerusakan senderan serta jogging track dekat Sungai Ijogading. “Kami akan cek dulu, dan akan kami koordinasikan dulu ke PU Jembrana,” ujarnya. *ode
1
Komentar