Harga Sapi Masih Anjlok
Sapi seharga Rp 12 juta per ekor ditawar Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per ekor.
AMLAPURA, NusaBali
Pasar Hewan Desa Bebandem, Kecamatan Bebandem, Karangasem mulai dibuka. Pasar dibuka lebih siang dari biasanya yakni pukul 05.30 Wita dan tutup pukul 09.00 Wita. Sebelumnya, pasar hewan buka mulai pukul 01.00 Wita. Pada hari pertama dibuka, belum banyak sapi yang ditawarkan. Pemilik sapi kebanyakan membatalkan menjual ternaknya karena harga anjlok.
Kapasitas Pasar Hewan Desa Bebandem cukup untuk 600 sapi. Namun pagi kemarin hanya terisi sekitar 120 sapi, itu pun kebanyakan godel (anak sapi). Suasana Pasar Hewan Desa Bebandem nampak sepi pembeli, nyaris tidak terlihat ada tawar menawar. Pengepul sapi, I Made Getas dari Banjar Muntig, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, mengakui transaksi sapi di Pasar Hewan Bebandem belum normal. “Belum banyak ada yang membeli sapi. Harganya masih anjlok,” ungkap Made Getas, Jumat (22/12).
Dikatakan, harga godel (anak sapi) normalnya Rp 6 juta hingga Rp 6,5 juta per ekor. Pagi kemarin masih kisaran Rp 4 juta hingga Rp 4,5 juta per ekor. Pemilik enggan melepas godelnya, kebanyakan bawa godelnya pulang. Sementara pedagang sapi, I Dewa Nyoman Rai dan I Nyoman Lanus dari Banjar Labuhan, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, juga mengakui harga sapi belum normal meski Pasar Hewan Bebandem mulai dioperasikan. “Harga sapi Rp 12 juta per ekor ditawar Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per ekor,” keluh Dewa Nyoman Rai.
Sedangkan Nyoman Lanus mengatakan, sepinya pembeli karena daya beli masyarakat dan aktivitas ekonomi menurun. “Mudah-mudahan tiga hari kemudian ada perubahan situasi,” harapnya. Dari tiga pasar hewan yang ada di Karangasem, hanya Pasar Hewan Desa Bebandem yang mulai buka. Dua lainnya, Pasar Hewan Pempatan, Kecamatan Rendang, dan Pasar Hewan Rubaya, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, belum dibuka, sejak status awas Gunung Agung, Jumat (22/9).
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Karangasem, I Gusti Ngurah Suarta mengakui hanya Pasar Hewan Desa Bebandem, yang mulai buka. Namun di hari pertama belum banyak sapi yang terjual. “Harga sapi belum normal karena daya beli masyarakat menurun, permintaan menurun,” katanya. Ditambahkan, Pasar Hewan Rubaya, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu masih tutup. Sebab, belum ada sapi di wilayah itu karena ada di zona merah. “Status awas Gunung Agung sangat mempengaruhi kelancaran aktivitas pasar hewan,” katanya. *k16
Pasar Hewan Desa Bebandem, Kecamatan Bebandem, Karangasem mulai dibuka. Pasar dibuka lebih siang dari biasanya yakni pukul 05.30 Wita dan tutup pukul 09.00 Wita. Sebelumnya, pasar hewan buka mulai pukul 01.00 Wita. Pada hari pertama dibuka, belum banyak sapi yang ditawarkan. Pemilik sapi kebanyakan membatalkan menjual ternaknya karena harga anjlok.
Kapasitas Pasar Hewan Desa Bebandem cukup untuk 600 sapi. Namun pagi kemarin hanya terisi sekitar 120 sapi, itu pun kebanyakan godel (anak sapi). Suasana Pasar Hewan Desa Bebandem nampak sepi pembeli, nyaris tidak terlihat ada tawar menawar. Pengepul sapi, I Made Getas dari Banjar Muntig, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, mengakui transaksi sapi di Pasar Hewan Bebandem belum normal. “Belum banyak ada yang membeli sapi. Harganya masih anjlok,” ungkap Made Getas, Jumat (22/12).
Dikatakan, harga godel (anak sapi) normalnya Rp 6 juta hingga Rp 6,5 juta per ekor. Pagi kemarin masih kisaran Rp 4 juta hingga Rp 4,5 juta per ekor. Pemilik enggan melepas godelnya, kebanyakan bawa godelnya pulang. Sementara pedagang sapi, I Dewa Nyoman Rai dan I Nyoman Lanus dari Banjar Labuhan, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, juga mengakui harga sapi belum normal meski Pasar Hewan Bebandem mulai dioperasikan. “Harga sapi Rp 12 juta per ekor ditawar Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per ekor,” keluh Dewa Nyoman Rai.
Sedangkan Nyoman Lanus mengatakan, sepinya pembeli karena daya beli masyarakat dan aktivitas ekonomi menurun. “Mudah-mudahan tiga hari kemudian ada perubahan situasi,” harapnya. Dari tiga pasar hewan yang ada di Karangasem, hanya Pasar Hewan Desa Bebandem yang mulai buka. Dua lainnya, Pasar Hewan Pempatan, Kecamatan Rendang, dan Pasar Hewan Rubaya, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, belum dibuka, sejak status awas Gunung Agung, Jumat (22/9).
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Karangasem, I Gusti Ngurah Suarta mengakui hanya Pasar Hewan Desa Bebandem, yang mulai buka. Namun di hari pertama belum banyak sapi yang terjual. “Harga sapi belum normal karena daya beli masyarakat menurun, permintaan menurun,” katanya. Ditambahkan, Pasar Hewan Rubaya, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu masih tutup. Sebab, belum ada sapi di wilayah itu karena ada di zona merah. “Status awas Gunung Agung sangat mempengaruhi kelancaran aktivitas pasar hewan,” katanya. *k16
Komentar