Bupati Bawakan 2 Ton Beras, 5.000 Sak Semen
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana terjun ke dua titik paling parah diamuk bencana banjir bandang di wilayah Kecamatan Gerokgak, yakni Dusun Tri Amerta (Desa Penyabangan) dan Dusun Musi (Desa Musi), Selasa (26/1) siang.
Korban Banjir Gerokgak Minta Akses Jalan Segera Diperbaiki
SINGARAJA, NusaBali
Bupati datang membawa bantuan 2 ton beras dan 5.000 sak semen. Kedatangan Bupati langsung dijadikan momentum bagi warga setempat untuk minta segera dilakukan perbaikan akses jalan.
Saat terjun ke titik bencana di Dusun Musi (Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Buleleng) dan Dusun Tri Amertha (Desa Penyabangan, Kecamatan gerokgak, Buleleng), Selasa kemarin, Bupati Agus Suradnyana didampingi sejumlah Pimpinan SKPD lingkup Pemkab Buleleng. Bupati Agus Suradnyana lebih dulu terjun ke lokasi bencana di Desa Musi, Selasa siang pukul 13.00 Wita.
Setelah sekitar 15 menit berada di lokasi bencana banjir Dusun Musi, Desa Musi, Bupati Agus Suradnyana dan rombongan lanjut perpindah tinjual titik bencana di Dusun Tri Amertha, Desa Penyabangan. Terakhir, Bupati mengunjungi lokasi bencana banjir bandang yang meluluhlantakkan Pura Taman Belatung---masuk Pesanakan Pura Pulaki---di Dersa pakraman Banyupoh, Kecamatan Gerokgak.
Khusus untuk korban bencana di Desa Musi dan Desa Penyabangan, Bupati Agus Suradnyana atas nama Pemkab Buleleng membawakan bantuan 2 ton beras dan 5.000 sak semen. Rinciannya, 1 ton beras untuk korban bencana di Desa Musi dan 1 ton beras untuk korban bencana di Desa Penyabangan. Sedangkan 5.000 sak semen ytang digelontorkan, masing-masing 2.000 sak untuk Desa Musi dan 3.000 sak untuk Desa Penyabangan.
Bupati Agus Suradnyana menyatakan, selain bantu perbaikan fasilitas umum, pihaknya juga telah mengalokasikan dana untuk perbaikan pura yang hancur diamuk bencana banjir bandang, Kamis (23/1) sore lalu. Rinciannya, bantaun dana Rp 300 juta untuk perbaikan Pura Taman Belatung di Desa Pakraman Banyupoh, serta Rp 200 juta untuk perbaikan Pura Subak dan Pura Taman di Desa Pakraman Musi.
Sementara itu, kedatangan Bupati Agus Suradnyana ke lokasi bencana, Selasa kemarin, langsung dimanfaatkan warga setempat untuk munta perbaikan akses jalan. Tuijuannya, agar aktivitas ekonomi di dua desa kawasan Kecamatan Gerokgak, Buleleng Barat ini bisa kembali normal.
“Kami mohon kepada Bapak Bupati agar akses jalan yang diperbaiki terlebih dulu. Ya, agar kami segera dapat beraktivitas kembali. Kalau tidak ada akses jalan, kami tidak bisa makan, Pak Bupati,” ujar salah satu tokoh masyarakat di Dusun Tri Amertha, Desa Penyabangan.
Bupati Agus Suradnyana pun langsung menyanggupi permintaan warga Desa Penyabangan untuk perbaikan akses jalan pasca bencana banjir bandang. Menurut Bupati, anggaran untuk perbaikan akses jalan ini diupayakan dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Buleleng.
“Baiklah, usulan ini saya terima, asalkan sudah sepakat perbaikan jalan dulu yang dikehendaki. Nanti kami rapatkan untuk mengupayakan pendanaan dari BKK. Paling lambat besok (hari ini) sudah ada keputusan,” ujar Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang mantan Ketua Komisi III DPRD Bali (membidangi masalah pembangunan) tiga periode ini.
Selain itu, secara pribadi Agus Suradnyana juga menerjunkan bantuan sejumlah alat berat untuk membantu evakuasi sisa-sisa material bekas banjir bandang di Kecamatan Gerokgak. Meterial yang harus dievakuasi itu, antara lain, berupa potongan kayu gelondongan dan batu-batu besar yang dibawa air bah dari perbukitan.
Bupati Agus Suradnyana juga menyinggung soal pipanisasi dan perbaikan kembali fasilitas air bersih yang rusak akibat diamuk banjir bandang. “Nanti kalau bisa, pipanisasi sekalian akan kita garap dengan pembetonan jalan, agar tidak dibongkar lagi,” tandas politisi senior PDIP ini.
Menurut Agus Suradnyana, penanganan pasca bencana alam yang terjadi di Buleleng Barat ini harus disegerakan. Korban bencana pun diharapkan tetap waspada, mengingat cuaca masih belum bisa diprediksi. Di samping itu, korban bencana diminta tetap tenang, karena Pemkab Buleleng dan Pemprov Bali akan membantu perbaikan. Termasuk, bantujan bedah rumah yang dijanjikan Pemprov Bali melalui Wakil Gubernur Ketut Sudikerta saat terjun ke lokasi bencana, Senin (25/1).
Sementara itu, kerusakan akibat banjir bandang di hari yang sama, Kamis sore, juga terjadi di kawasan Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak. Selain hancurnya Pura Taman Belatung, pintu air Bendungan Banyupoh juga ambruk. Padahal, inilah sumber irigasi untuk mengairi 150 hektare lahan krama subak. Akibat kerusakan pintu bendungan tersebut, krama subak terancam tidak mendapatkan air untuk mengairi lahan pertanian dan perkebunan mereka.
“Bendungan Banyupoh yang pintu airenya jebol tersebut adalah satu-satunya sumber pengairan lahan pertanian warga kami. Sejak bencana banjir, sudah tidak ada lagi air mengalir. Ini ancaman tersendiri, karena sekitar 50 hektare lahan pertanian tidak bisa melakukan masa tanam,” ungkapo Kepala Desa (Perbekel) Banyupoh, I Putu Sukarata, Selasa kemarin. @ k23
1
Komentar