nusabali

Sidang Paripurna Pun Ditunda

  • www.nusabali.com-sidang-paripurna-pun-ditunda

Sidang Paripurna DPRD Bali dengan agenda penyampaian pandangan umum faksi-fraksi yang dijadwalkan di Gedung Dewan, Niti Mandala Denpasar, Selasa (26/1) pagi, mendadak dibatalkan. 

Pejabat di Bali Sibuk Urusan Kenegaraan

DENPASAR, NusaBali
Isu yang beredar terkait ditundanya sidang paripurna ini, agak simpang siur. Sebuah versi menyebutkan, para pejabat di Bali sibuk urusan kenegaraan, menyusul kunjungan Presiden Jokowi.

Rapat paripurna di Gedung DPRD Bali, Selasa kemarin, sedianya digelar terkait dengan Rancangan Peraturan daerah Ranperda) Pencabutan Perda Nomor 5 Tahun 2012 tentang Minuman Beralkhohol dan Raperda Penyertaan Modal Daerah. Sedianya, fraksi-fraksi di DPRD Bali akan menyampaikan pandangan umumnya terkait dua Ranperda tersebut.

Kelima fraksi yang diagendakan menyampaikan padangan umuymnya, masing-masing Fraksi PDIP DPRD Bali (berkekuatan 24 kursi parlemen), Fraksi Golkar DPRD Bali (berkekuatan 11 kursi parlemen), Fraksi Demokrat DPRD Bali (berkekuatan 8 kursi parlemen), Fraksi Gerindra DPRD Bali (berkekuatan 7 kursi parlemen), dan Fraksi Panca Bayu (NasDem-Hanura-PKPI-PAN) DPRD Bali (berkekuatan 5 kursi parlemen). 

Namun, sidang ditunda, karena kabarnya para pejabat mulai Gubernur Bali hingga Ketua DPRD Bali sibuk urusan kenegaraan terkait kedatangan Presiden Jokowi. ”Ya, didang parpurnanya ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan,” ujar sumber NusaBali yang juga anggota DPRD Bali, Selasa kemarin.

Kenapa ditunda? “Informasinya berbeda-beda. Katanya, Pak Presiden Jokowi ada di Bali, sehingga pimpinan daerah semua hadir merapat menyambut kepala negara. Tapi, fraksi-fraksi di DPRD Bali sudah siapkan pandangan umum semua,” ujar politisi yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan ini.

Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin, Plt Karo Humas Setda Provinsi Bali, I Ketut Teneng, mengatakan penundaan sidang paripurna kemarin karena ada pemberitahuan dari Sekretariat DPRD Bali. ”DPRD Bali menyampaikan rapat paripurna di tunda. Di samping itu, hari ini (kemarin) memang acara Pak Gubernur dengan kepala negara dan menteri cukup padat. Seharian kegiatan kenegaraan,” ujar Ketut Teneng.

Menurut Teneng, hingga kemarin belum tahu kapan akan diundang menghadiri rapat paripurna yang tertunda. ”Kapan rapat paripurna akan dilaksanakan, kita hanya menunggu saja. Sebenarnya, eksekutif sudah siap hari ini. Namun, ya itu tadi, acara kenegaraan begitu padat. Mungkin pekan depan akan diagendakan rapat paripurna,” ujar birokrat yang juga Inspektur Provinsi Bali ini.

Sementara itu, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama mengatakan penundaan sidang paripurna dengan agenda penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi, memang tidak bisa dihindari. “Awalnya, fraksi-fraksi sudah membuat pandangan umum semua. Setelah saya kaji, ternyata Ranperda Mikol dan Penyertaan Modal belum dikonsultasikan ke pusat. Supaya nggak salah, kita konsultasikan dulu ke Kemendagri,” dalih Adi Wiryatama.

Adi Wiryatama mengatakan, DPRD Bali tidak mau gegabah urusan aturan. Pasalnya, keputusan sebuah lembaga Dewan harus taat dengan mekanisme. “Apalagi, ini menyangkut Perda yang akan berlaku dan jadi Lembaran Daerah. Supaya tidak kayak pepatah Bali ‘gangsaran tindak kuangan daya’ (cepat bertindak tapi tanpa perhitungan), akhirnya rapat paripurna penyampaian padangan umum fraksi-fraksi kita tunda,” tegas politisi senior PDIP yang mantan Bupati Tabanan 2000-2005 dan 2005-2010 ini.

Apa tidak ada kaitan dengan kesibukan karena kegiatan Presiden Jokowi di Bali? “Ya, saya memang ada acara dengan Bu Menteri Puan Maharani di Gedung Wiswa Sabha Utama tadi (kemarin). Tapi, acara itu kan hanya beberapa jam saja. Jadi, bukan itu penyebabnya. Karena memang salah agenda. Harusnya konsultasi dulu ke pusat, baru diparipurnakan. Kalau kita paripurnakan duluan, nanti malah panjang masalahnya,” dalih Adi Wiryatama.

“DPRD Bali juga tidak mau ada persoalan masalah Perda yang diketok palu. Kan ada penggunaan anggaran juga ketika membahasnya. Harus taat azas-lah. Soal fraksi-fraksi sudah siapkan pandangan umum, itu nggak masalah. Wong tinggal dibacakan saja,” lanjut ayah dari mantan Bupati Tabanan 2010-2015 sekaligus Calon Bupati Tabanan terpilih 2016-2021, Ni Putu Eka Wiryastuti ini. 7 nat

Komentar