PKPI Masuk Barisan KBS-Ace
Pasangan Wayan Koster alias KBS (Koster Bali Satu)-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, Cagub-Cawagub Bali yang diusung PDIP, mendapat tambahan amunisi menuju tarung Pilgub 2018.
Susul PDIP-PAN yang Lebih Dulu Terbitkan Rekomendasi
DENPASAR, NusaBali
Setelah PAN lebih dulu bergabung, kini giliran PKPI mengeluarkan rekomendasi usung KBS-Ace. Rekomendasi untuk KBS-Ace diserahkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PKPI AM Hendropriyono di Kantor DPN PKPI, Jakarta, Selasa (26/12). Rekomendasi diserahkan langsung kepada Wayan Koster, yang kemarin didampingi Cok Ace. Penyerahan rekomendasi disaksikan Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) PKPI Bali, I Kadek Nuartana.
PKPI merupakan parpol parlemen kedua yang ikut barisan PDIP untuk usung KBS-Ace ke Pilgub Bali 2018. Sebulan sebelumnya, PAN telah lebih dulu memberikan rekomendasi untuk KBS-Ace. Baik PAN maupun PKPI sama-sama punya kekuatan 1 kursi DPRD Bali atau 1,82 persen suara parlemen hasil Pileg 2018.
Sebelumnya, PKPI dan PAN sempat digadang-gadang bergabung di Koalisi Rakyat Bali (KRB), bersama Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-Hanura-PKS-Perindo. Namun, kedua parpol parlemen ini pilih cabut dari KRB, yang hingga kini belum kunjung melahirkan pasangan Cagub-Cawagub ke Pilgub Bali 2018. PAN dan PKPI beralih ke KBS-Ace, yang sudah resmi direkomendasi DPP PDIP sebagai Cagub-Cawagub Bali, 11 November 2017 lalu.
PKPI sendiri mengarahkan dukungan kepada KBS-Ace, karena sudah bosan menunggu ketidakpastian di KRB, yang belum kunjung melahirkan paket calon. Hal ini diakui Ketua DPP PKPI Bali, Kadek Nuartana, saat dihubungi NusaBali di Jakarta, Selasa siang. Menurut Nuartana, PKPI Bali memang sempat merapat dan ikut merancang lahirnya KRB. Namun, dalam perkembangannya, KRB semakin tidak je-las.
"Ngapain kami menunggu orang tidak jelas? Siapa paket calon yang akan diusung KRB, sampai sekarang nggak jelas. Kita yang pasti saja-lah. Karena itu, kami mengarahkan dukungan ke KBS-Ace," ujar politisi asal Desa Pertima, Kecamatan Karangasem yang juga anggota Fraksi Panca Bayu DPRD Bali daru PKPI Dapil Karangasem ini.
Nuartana menegaskan, begitu rekomendasi diserahkan Ketua Umum DPN PKPI kepada KBS-Ace, maka kader PKPI di Bali tinggal menunggu perintah dari Wayan Koster untuk bergerak. "Kami sekarang tinggal tunggu komando Pak Koster saja untuk pergerakan gerbong buat memenangkan Pilgub Bali 2018. Kita siapkan secara maksimal kekuatan mendukung dan menangkan KBS-Ace," tegas Nuartana yang kini duduk di Komisi III DPRD Bali.
Ditanya soal dualisme PKPI di pusat, menurut Nuartana, sudah tidak ada lagi dualisme. Sebab, yang secara resmi terdaftar adalah DPN PKPI pimpinan AM Hendropriyono. "Jadi, sudah tidak ada masalah lagi dengan keabsahan dukungan kita kepada KBS-Ace," tegas Nuartana.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin, Sekjen DPN PKPI, Imam Anshori, juga mengakui rekomendasi untuk KBS-Ace sudah resmi dan sah. "Benar, rekomendasi tadi (kemarin) sudah diserahkan secara simbolis oleh Ketua Umum PKPI, AM Hendropriyono. Rekomendasinya tetap dipegang Ketua DPP PKPI Bali (Kadek Nuartana, Red)," ujar Imam Anshori.
Imam menyebutkan, DPN PKPI putuskan merekomendasi KBS-Ace atas pertimbangan dan masukan dari DPP PKPI Bali. "Kami menganggap pimpinan daerah (DPP PKPI Bali, Red) lebih tahu dari kami soal daerahnya, sehingga mempertimbangkan aspirasi pimpinan DPP PKPI Bali," tandas Imam.
Menurut Imam, partainya kini siap memenangkan KBS-Ace di Pilgub Bali, 27 Juni 2018 mendatang. Bukan tak mungkin nanti Ketua Umum DPN PKPI terjun ke Bali untuk kampanye pemenangana KBS-Ace. Hendropriyono selaku Ketum DPN PKPI, kata Imam, juga berpesan kepada KBS-Ace agar mereka berusaha meraih simpati rakyat. “Pesan Ketua Umum, raihlah simpati rakyat. Sampaikan program-program yang rasional dan semua partai pendukung perlu bergerak bersama. Insya Allah akan menang," katanya.
Sementara, dengan bergabungnya PKPI, maka KBS-Ace akan bertarung di Pilgub Bali 2018 dengan modal kekuatan politik awal 26 kursi DPRD Bali atau 47,27 persen suara parlemen hasil Pileg 2014. Rinciannya, 24 kursi DPRD Bali (43,63 persen suara parlemen) milik PDIP, 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik PAN, dan 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik PKPI. Ini masih ditambah dukungan parpol non parlemen seperti PKB.
KBS-Ace disekenariokan akan tarung head to head dengan paket calon yang diusung KRB di Pilgub Bali 2018. Nantinya, KRB akan tarung dengan modal kekuatan politik awal 29 kursi DPRD Bali atau 52,73 persen suara parlemen hasil Pileg 2014. Rinciannya, 11 kursi DPRD Bali (20,00 persen suara parlemen) milik Golkar, 8 kursi DPRD Bali (14,55 persen suara parlemen) milik Demokrat, 7 kursi DPRD Bali (12,73 per-sen suara parlemen) milik Gerindra, 2 kursi DPRD Bali (3,64 persen suara parlemen) milik NasDem, dan Rinciannya, 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik Hanura.
Namun, sejauh ini belum jelas siapa yang akan diusung KRB sebagai Cagub-Cawagub Bali. Masalahnya, masih terjadi tarik ulur antara Ketut Sudikerta (Ketua DPD I Golkar Bali) dan IB Rai Dharmawijaya Mantra (Walikota Denpasar) terkait posisi Cagub Bali.
Sementara itu, Ketua KRB yang juga Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, mengatakan dukungan PKPI ke KBS-Ace adalah demokratis. Sebab, setiap parpol boleh menentukan arah politiknya dalam setiap perhelatan Pilkada. "Setiap partai berhak menentukan arah dukungannya ke mana. Bukan urusan panjang dan lama, karena yang berproses itu lebih matang," ujar Gus Adhi saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin.
Yang jelas, lanjut Gus Adhi, KRB tidak terpengaruh arah dukungan parpol untuk kandidat lain. KRB disebutkan tetap solid dalam arahkan dukungan ke Rai Mantra- Ketut Sudikerta (Dharma-Kerta). "KRB tetap final usung Dharma-Kerta," tegas anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini. *nat,k22
1
Komentar