nusabali

Rumah Pohon untuk Pengungsi

  • www.nusabali.com-rumah-pohon-untuk-pengungsi

Pengungsi bencana erupsi Gunung Agung bikin rumah pohon untuk rekreasi di lokasi pengungsian di Kantor UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang, Karangasem.

AMLAPURA, NusaBali

Rumah pohon yang dibangun di atas pohon Durian setinggi 15 meter ini kini menjadi tempat rekreasi favorit bagi para pengungsi asal Banjar Palak, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem. Pembangunan rumah pohon untuk rekreasi ini diprakarsai I Gusti Ngurah Alit, salah satu pengungsi asal Banjar Palak, Desa Besakih. Rumah pohon ini dikerjakan hanya dalam waktu tiga hari langsung jadi. Rumah pohon ditata sedemikian rupa, dilengkapi tempat duduk, pegangan, dan tangga untuk naik.

Pantauan NusaBali, Selasa (26/12), rumah pohon yang baru rampung dibangun ini berisi atap dari alang-alang, tempat duduk dari anyaman bambu, dan juga berdinding. Sedangkan untuk naik ke atas pohon Durian, menggunakan tangga setinggi 10 meter. Tangga tersebut lengkap dengan pegangan, hingga memudahkan saat naik.

Menurut I Gusti Ngurah Alit, dirinya berinisiatif membangun rumah pohon buat rekreasi para pengungsi terutama anak-anak, agar mereka tidak jenuh di pengungsian. “Ya, kami bangun rumah pohon agar anak-anak di pengungsian tidak jenuh, karena ada tempat rekreasi," jelas IGN Alit kepada NusaBali di lokasi rumah pohon kemarin.

Disebutkan, biaya yang dihabiskan untuk membangun rumah pohon hanya Rp 1,5 juta, sudah termasuk untuk membeli bahan-bahan. Rumah pohon ini dikerjakan selama tiga hari, 24-26 Desember 2017, dengan melibatkan 15 pengungsi, yang dikoordinasikan langsung I Gusti Ngurah Alit. Pengungsi yang turut membantu mengerjakan rumah pohon ini, antara lain, I Nengah Regen, I Nyoman Suardana, I Gusti Ngurah Dian, I Gusti Ngurah Anom, I Gusti Nyoman Oka, dan I Wayan Darmi.

IGN Alit menyebutkan, kekuatan rumah pohon ini sudah dihitung dan mampu menya-ngga beberapa orang yang naik sekaligus. "Silakan naik, dijamin aman. Kami sudah perhitungkan kekuatannya," katanya.

Begitu selesai dibangun, Selasa kemarin, rumah pohon ini langsung digunakan anak-anak pengungsi untuk mencoba naik dan rekreasi. Mereka duduk pada ketinggian 10 meter, sambil menikmati pemandangan tenda-tenda pengungsian. Bukan hanya kalangan anak-anak, orang dewasa pun banyak yang naik.

Bahkan, Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose menyempatkan diri coba naik ke rumah pohon saat berkunjung ke tenda pengungsian UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang, Selasa kemarin. Kapolda Petrus Golose naik rumah pohon dengan dipandu langsung IGN Alit. *k16

Komentar