Dishub Siagakan 115 Personel Satpol PP Gencar Razia Kembang Api
Mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas (lalin) pada saat malam pergantian tahun, jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Badung menyiagakan 115 personel.
Untuk Pengamanan dan Pelayanan Malam Tahun Baru
MANGUPURA, NusaBali
Kawasan yang paling diatensi adalah pusat keramaian di Kuta. “Kami di Dishub sifatnya hanya membantu aparat kepolisian saja. Personel yang akan kami siapkan di lapangan sebanyak 115 orang,” kata Kepala Dishub Badung AA Ngurah Rai Yuda Darma, Selasa (26/12).
Terkait teknis pengamanan dan pengaturan arus lalin, lanjutnya, sepenuhnya menjadi kewenangan aparat kepolisian. Berdasarkan hasil rapat di Polres Badung, operasi pengamanan malam tahun baru termasuk kemarin Natal dinamakan operasi Lilin Agung. “Sekarang yang sudah berjalan, dengan membentuk dua pos yaitu pos pengamanan di depan Puspem Badung, sementara pos pelayanan ada di Terminal Mengwi,” ungkapnya.
Untuk pos pengamanan didirikan di Jalan Raya Sempidi yang dibentuk oleh kepolisian sejak 23 Desember 2017 dan akan berakhir pada 1 Januari 2018. “Untuk Dishub atensi anggota enam orang setiap hari dengan 2 shift, masing-masing tiga orang petugas,” imbuhnya.
Sementara untuk pos pelayanan di Terminal Mengwi waktunya sama dengan Pos Pam Dishub. Anggota Dishub yang disiagakan pun jumlahnya enam orang setiap hari dengan dua shift, masing-masing shif tiga orang.
Bagaimana dengan kawasan Kuta? “Kawasan Kuta tetap diatensi melalui petugas pos pantau di masing-masing simpang maupun di lokasi Pos Pam dan Posyan,” ucapnya. Tetapi khusus arus lalin di Kuta tentu berdasarkan keputusan bersama, dalam hal ini Muspika, lurah, bendesa adat, LPM, dan aparat kepolisian selaku leading pihak yang berwenang.
“Informasi rekayasanya berjalan seperti tahun lalu. Dimulai pukul 16.00 Wita kendaraan sudah tidak boleh masuk kawasan Kuta. Tapi nanti hal ini akan dibahas lebih lanjut di rakor tingkat kecamatan,” tandasnya.
Sementara Satpol PP Kabupaten Badung gencar melakukan sweeping terhadap para pedagang kembang api dan petasan. Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga keamanan menjelang perayaan Tahun Baru 2018. “Hampir setiap hari kami melakukan penyisiran, terutama di tempat-tempat keramaian. Misalnya, Terminal Mengwi, kawasan Kuta, dan Dalung,” kata Kasatpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara, kemarin.
Pada saat razia, pihaknya mengerahkan sedikitnya 16 personel yang terbagi menjadi dua. Satu tim bergerak di wilayah Kuta Selatan dan Kuta Utara. “Sampai saat ini, hasil pengawasan yang dilakukan setiap hari nihil. Mungkin pengaruh ekonomi, sehingga daya beli masyarakat turun,” ujarnya. Walau begitu, pihaknya akan terus melakukan pengawasan agar penjualan kembang api sesuai aturan, yakni tidak melebihi 2 inci. *asa
MANGUPURA, NusaBali
Kawasan yang paling diatensi adalah pusat keramaian di Kuta. “Kami di Dishub sifatnya hanya membantu aparat kepolisian saja. Personel yang akan kami siapkan di lapangan sebanyak 115 orang,” kata Kepala Dishub Badung AA Ngurah Rai Yuda Darma, Selasa (26/12).
Terkait teknis pengamanan dan pengaturan arus lalin, lanjutnya, sepenuhnya menjadi kewenangan aparat kepolisian. Berdasarkan hasil rapat di Polres Badung, operasi pengamanan malam tahun baru termasuk kemarin Natal dinamakan operasi Lilin Agung. “Sekarang yang sudah berjalan, dengan membentuk dua pos yaitu pos pengamanan di depan Puspem Badung, sementara pos pelayanan ada di Terminal Mengwi,” ungkapnya.
Untuk pos pengamanan didirikan di Jalan Raya Sempidi yang dibentuk oleh kepolisian sejak 23 Desember 2017 dan akan berakhir pada 1 Januari 2018. “Untuk Dishub atensi anggota enam orang setiap hari dengan 2 shift, masing-masing tiga orang petugas,” imbuhnya.
Sementara untuk pos pelayanan di Terminal Mengwi waktunya sama dengan Pos Pam Dishub. Anggota Dishub yang disiagakan pun jumlahnya enam orang setiap hari dengan dua shift, masing-masing shif tiga orang.
Bagaimana dengan kawasan Kuta? “Kawasan Kuta tetap diatensi melalui petugas pos pantau di masing-masing simpang maupun di lokasi Pos Pam dan Posyan,” ucapnya. Tetapi khusus arus lalin di Kuta tentu berdasarkan keputusan bersama, dalam hal ini Muspika, lurah, bendesa adat, LPM, dan aparat kepolisian selaku leading pihak yang berwenang.
“Informasi rekayasanya berjalan seperti tahun lalu. Dimulai pukul 16.00 Wita kendaraan sudah tidak boleh masuk kawasan Kuta. Tapi nanti hal ini akan dibahas lebih lanjut di rakor tingkat kecamatan,” tandasnya.
Sementara Satpol PP Kabupaten Badung gencar melakukan sweeping terhadap para pedagang kembang api dan petasan. Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga keamanan menjelang perayaan Tahun Baru 2018. “Hampir setiap hari kami melakukan penyisiran, terutama di tempat-tempat keramaian. Misalnya, Terminal Mengwi, kawasan Kuta, dan Dalung,” kata Kasatpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara, kemarin.
Pada saat razia, pihaknya mengerahkan sedikitnya 16 personel yang terbagi menjadi dua. Satu tim bergerak di wilayah Kuta Selatan dan Kuta Utara. “Sampai saat ini, hasil pengawasan yang dilakukan setiap hari nihil. Mungkin pengaruh ekonomi, sehingga daya beli masyarakat turun,” ujarnya. Walau begitu, pihaknya akan terus melakukan pengawasan agar penjualan kembang api sesuai aturan, yakni tidak melebihi 2 inci. *asa
Komentar