Banjir Gunung Agung Tembus ke Pura Goaraja
Banjir yang terjadi di lereng Gunung Agung tembus hingga Pura Goaraja Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, yang merupakan stana Ida Bhatara Naga Basuki.
AMLAPURA, NusaBali
Goa di Pura Goaraja terdampak banjir karena tembus ke kawah dan lereng Gunung Agung. Material yang hanyut berupa air bercampur lumpur dan abu vulkanik. Meski Gunung Agung terus erupsi mengepulkan asap putih dan abu, belum pernah ada asap tembus ke Pura Goaraja Besakih. Pamangku Pira Goaraja Besakih, I Gusti Mangku Paruna, banjir di mulut goa dari arah utara mengalir ke selatan yang tembus ke Sungai Gesing, Banjar Susut, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem. Di samping itu goa tersebut juga tembus ke Pura Sad Kahyangan Goalawah, Klungkung. “Hampir tiap hari terjadi banjir di jalur goa di Pura Goaraja Besakih ini. Walau di Desa Besakih tidak ada hujan, tetapi di Gunung Agung turun hujan maka terjadi banjir,” ungkap Gusti Mangku Paruna, Rabu (27/12).
Terjadinya banjir di jalur goa Pura Goaraja menurut Gusti Mangku Paruna, tidak menambah debit air untuk tujuh jenis tirtha yang berada di jalur goa itu. Tujuh tirtha di jalur goa itu yakni Tirtha Giri Kusuma (Gunung Agung), Tirtha Pingit di Pura Pengubengan Besakih, Tirtha Putra di Pura Kiduling Kreteg Besakih, Tirtha Tunggang dan Tirtha Padiksan di Pura Goaraja Besakih, Tirtha Cemara Geseng dan Tirtha Pangayu-ayu di Pura Manik Mas Besakih. “Tirtha itu berasal dari rembesan di tebing sepanjang goa, tidak berpengaruh walau terus terjadi banjir,” katanya.
Terpisah, Pamangku Pura Mrajan Kanginan Besakih, Jro Mangku Suyasa mengatakan, banjir memang sering terjadi di jalur goa tersebut, bahkan saat Gunung Agung meletus tahun 1963, goa tersebut sempat tertimbun pasir. Selanjutnya dilakukan penggalian di sepanjang lorong pada tahun 1977. Pembersihan itu dilakukan jelang Karya Agung Eka Dasa Rudra di Pura Besakih tahun 1979. “Goa itu kan tembus ke Gunung Agung, jika di Gunung Agung hujan lebat, memang sering dapat kiriman air hujan mengalir ke goa di Pura Goaraja Besakih,” jelas Mangku Suyasa. *k16
Terjadinya banjir di jalur goa Pura Goaraja menurut Gusti Mangku Paruna, tidak menambah debit air untuk tujuh jenis tirtha yang berada di jalur goa itu. Tujuh tirtha di jalur goa itu yakni Tirtha Giri Kusuma (Gunung Agung), Tirtha Pingit di Pura Pengubengan Besakih, Tirtha Putra di Pura Kiduling Kreteg Besakih, Tirtha Tunggang dan Tirtha Padiksan di Pura Goaraja Besakih, Tirtha Cemara Geseng dan Tirtha Pangayu-ayu di Pura Manik Mas Besakih. “Tirtha itu berasal dari rembesan di tebing sepanjang goa, tidak berpengaruh walau terus terjadi banjir,” katanya.
Terpisah, Pamangku Pura Mrajan Kanginan Besakih, Jro Mangku Suyasa mengatakan, banjir memang sering terjadi di jalur goa tersebut, bahkan saat Gunung Agung meletus tahun 1963, goa tersebut sempat tertimbun pasir. Selanjutnya dilakukan penggalian di sepanjang lorong pada tahun 1977. Pembersihan itu dilakukan jelang Karya Agung Eka Dasa Rudra di Pura Besakih tahun 1979. “Goa itu kan tembus ke Gunung Agung, jika di Gunung Agung hujan lebat, memang sering dapat kiriman air hujan mengalir ke goa di Pura Goaraja Besakih,” jelas Mangku Suyasa. *k16
1
Komentar