Tahun 2019 Tabanan Rawan Krisis Air Baku
PDAM Tabanan berencana memanfaatkan sumber air permukaan dan sumur bor untuk mengatasi ancaman krisis air baku.
TABANAN, NusaBali
Tahun 2019 Tabanan diprediksi mengalami krisis air baku. Terutama kawasan Kecamatan Selemadeg. Untuk itu PDAM Tabanan meminta pemerintah daerah bersama-sama memikirkan langkah yang harus diambil.
Hal itu dikemukakan Kabag Hubungan dan Langganan PDAM Tabanan Ida Bagus Marjaya didampingi Kasubag Humas PDAM Tabanan I Gede Wijana Arnawa, Rabu (27/12). Menurutnya, perlu ada penanganan bersama-sama untuk mengatasi ancaman krisis air baku tersebut. Sebab setiap tahun ada penambahan pelanggan mencapai 1.000 pelanggan.
“Tiap tahun kami ada penambahan pelanggan sampai 1.000 pelanggan. Tentu hal ini berpengaruh terhadap ketersediaan air baku yang ada,” ungkap Marjaya.
Dikatakannya, terkait hal itu sudah dilakukan upaya oleh PDAM berupa pemanfaatan sumber air permukaan dan memanfaatkan sumur bor. “Tetapi untuk selanjutnya perlu dipikirkan agar krisis air tidak benar-benar terjadi,” tandasnya.
Diakui sampai saat ini total pelanggan PDAM di Tabanan mencapai 56.003. Penambahan sambungan dari Januari hingga November 2017 mencapai 1.071 sambungan. “Meskipun ada ancaman krisis air baku, tahun 2018 target pelanggan yang harus dicapai sekitar 1.000 pelanggan,” ujar Marjaya.
Di akhir tahun 2017, PDAM telah mengganti meteran yang sudah berumur lebih dari 5 tahun dan mengganti meteran yang rusak. Ini dilakukan untuk meminimalisir tingkat kerugian antara PDAM dan pelanggan, jadi meteran yang sudah berumur harus diganti. “Biasanya setiap bulan total pergantian meteran mencapai 250 unit,” kata Marjaya. *d
Hal itu dikemukakan Kabag Hubungan dan Langganan PDAM Tabanan Ida Bagus Marjaya didampingi Kasubag Humas PDAM Tabanan I Gede Wijana Arnawa, Rabu (27/12). Menurutnya, perlu ada penanganan bersama-sama untuk mengatasi ancaman krisis air baku tersebut. Sebab setiap tahun ada penambahan pelanggan mencapai 1.000 pelanggan.
“Tiap tahun kami ada penambahan pelanggan sampai 1.000 pelanggan. Tentu hal ini berpengaruh terhadap ketersediaan air baku yang ada,” ungkap Marjaya.
Dikatakannya, terkait hal itu sudah dilakukan upaya oleh PDAM berupa pemanfaatan sumber air permukaan dan memanfaatkan sumur bor. “Tetapi untuk selanjutnya perlu dipikirkan agar krisis air tidak benar-benar terjadi,” tandasnya.
Diakui sampai saat ini total pelanggan PDAM di Tabanan mencapai 56.003. Penambahan sambungan dari Januari hingga November 2017 mencapai 1.071 sambungan. “Meskipun ada ancaman krisis air baku, tahun 2018 target pelanggan yang harus dicapai sekitar 1.000 pelanggan,” ujar Marjaya.
Di akhir tahun 2017, PDAM telah mengganti meteran yang sudah berumur lebih dari 5 tahun dan mengganti meteran yang rusak. Ini dilakukan untuk meminimalisir tingkat kerugian antara PDAM dan pelanggan, jadi meteran yang sudah berumur harus diganti. “Biasanya setiap bulan total pergantian meteran mencapai 250 unit,” kata Marjaya. *d
Komentar