Angin Ngalinus, 4 Warga Terluka
Dalam hitungan detik, atap warung roboh menimpa warga berteduh.
Warung Roboh, Kandang Ayam Rata Tanah
GIANYAR, NusaBali
Wilayah Gianyar mulai diterjang angin puting beliung, Rabu (27/1). Salah satu titik angin ngalinus (berputar kencang, Red) itu terjadi di Banjar Dauh Uma, Kelurahan Bitera, Gianyar. Sebuah kandang berkapasitas tampung 8.000 ekor ayam rata tanah. Ribuan ayam yang belum siap panen mati.
Informasi di lokasi, Rabu (27/01), awalnya angin berhembus dari barat menuju selatan, berbalik dan berputar menghantam kandang ayam. Kadang ayam luas 70 meter x 9 meter itu hancur dan 50 persen ayam dalam kandang mati. Pemilik usaha ternak ayam I Wayan Yuliarta, 34, menuturkan saat kejadian ia tidak ada di lokasi dan pada waktu itu tidak ada karyawan di kandang. "Saya dihubungi oleh kerabat, dibilang kadang ayam diterjang angin," ujarnya sambil mengangkat ayam.
Kandang permanen yang biasanya bertahan 20 tahun ini hancur sekejap. Kerugian dialami Yuliarta sekitar Rp 300 juta, itu pun baru ayam yang mati, belum termasuk bangunan. Selain setengah ayam yang mati, 2 mobil dan 2 sepeda motor ikut tertimpa bangunan kandang ayam.
I Wayan Yuliarta mengatakan ayam-ayam yang mati akan dikubur dan beberapa dijadikan pakan ikan lele. Ayam yang masih hidup dan layak jual akan dijual dan ayam yang belum siap dijual dipindahkan ke tempat penampungan. "Kami sudah siapkan tempat penampungan sementara," tegasnya. Untuk membersihkan puing-puing bangunan serta mengamankan ayam Yuliarta dibantu oleh para tetangga.
Sementara itu, angin kencang juga menerbangkan atap warung di pinggiran sawah Banjar Medahan Kaja, Desa Petak, Gianyar, Rabu (27/1). Bangunan yang rusak dan beberapa pohon di sekitar warung juga ikut tumbang.
Warung itu milik I Made Tinggal, 65. Saat kejadian ia ada di warung hingga tertimpa atap warung. Ia mengalami luka di bagian pelipis kanan. Jro Mangku Selamet, 49, juga berada di tempat kejadian dan mengalami luka di bagian siku kiri. Pada saat itu ada 15orang di warung karena berteduh setelah bersembahyang di Pura Gunung Merta, tidak jauh dari warung. Tiba-tiba ada angina kencang datang. Dalam hitungan detik atap warung roboh dan menimpa warga yang berteduh. "Saya kira, saya tidak selamat badan sudah tertimpa atap," ucap Jro Mangku Selamet.
4 orang mengalami luka-luka dan I Made Tinggal tinggal tertimpa sekitar Rp 30 juta, belum termasuk barang-barang rusak dan 4 sepeda motor ikut tertimpa.
Kepala Pelaksana BPBD Gianyar Drs Anak Agung Gde Oka Digjaya menyampaikan ada beberapa kejadian terkait terjangan angina itu. Antara lainn, di Batuan dua pohon tumbang, di Petak pohon tumbang dan atap warung roboh, di Payangan satu pohon tumbang, di Tegallalang dua pohon tumbang. ‘’Kami sudah bergerak dan membagi personel untuk penangan. Ada 30 personel dan dibagi menjadi 2 tim," ujarnya. 7 cr62
Komentar