PDAM Badung Rancang Tambah IPA
Karena hanya ada satu unit IPA, jika ada gangguan, pasokan air ke pelanggan pun terganggu. PDAM juga berniat menambah jumlah pelanggan.
MANGUPURA, NusaBali
Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Mangutama berencana menambah instalasi pengolahan air (IPA) untuk menambah pasokan air bersih khususnya untuk wilayah Badung Selatan. Dengan penambahan IPA di estuari dam, maka pasokan air ditarget bertambah sekitar 1.000 liter per detik. Sementara pada 2018, PDAM menargetkan pelanggan baru sebanyak 2.000.
“Sementara kami baru punya satu IPA dengan kapasitas kurang lebih 500 liter per detik. Tapi akan ditambah lagi satu, jadi kami punya dua nanti, sehingga nambah menjadi sekitar 100 liter per detik,” ungkap Dirut PDAM Tirta Mangutama Badung Ketut Golak, Sabtu (30/12).
Untuk kondisi saat ini, salah satu penyebab pasokan air terganggu adalah saat IPA menjalani perawatan. “Misalnya kalau ada pembersihan otomatis pelayanan mandek dalam beberapa jam, sehingga terputus airnya,” tutur mantan pejabat asal Sobangan, Kecamatan Abiansemal, itu.
Dengan adanya tambahan IPA, pihaknya meyakini pelayanan dipastikan tak terganggu. Sebab saat salah satu IPA dirawat, satunya lagi tetap berfungsi. Ditanya mengenai anggaran yang dibutuhkan, Golak menyebut Rp 60 miliar untuk satu IPA. “Anggaran ini diharapkan berasal dari APBD Badung,” ungkapnya. Tapi apakah pembangunan IPA terealisasi tahun 2018, pihaknya belum bisa memastikan karena tahun anggaran 2018 sudah berjalan. “Kalau tidak bisa tahun ini karena dananya besar, mungkin tahun 2019. Yang jelas rancangannya sudah kami persiapkan,” katanya.
Di samping berencana menambah IPA untuk perbaikan pelayanan, perusahaan plat merah ini juga bakal optimal menekan tingkat kebocoran air. Menurutnya, pada 2018 tingkat kebocoran air PDAM berada pada angka 34 persen. Untuk itu tahun 2018 ini diharapkan ditekan menjadi 30 persen.
“Tahun 2018 yang jadi salah satu fokus PDAM masalah tingkat kebocoran air. Kami akan fokus di Kuta Selatan. Kami harap dengan menekan tingkat kebocoran mampu meningkatkan pendapatan,” kata Golak. Selain disebabkan instalasi atau jaringan yang mengalami kerusakan, kebocoran juga diakui karena pencurian air. Dia mengakui, pencurian air masih tetap terjadi, namun jauh menurun.
Tak kalah pentingnya, PDAM juga berencana melakukan penggantian water meter. “Karena ada yang rusak dan kadaluwarsa water meternya, jadi kami bakal ganti. Kami sudah siapkan anggaran sekitar Rp 6 miliar,” tandasnya. Terkait target pelanggan pada tahun 2018, Golak optimistis mampu menambahkan 2.000 pelanggan dari total jumlah pelanggan sampai tahun 2017 hampir mendekati 71 ribu. *asa
“Sementara kami baru punya satu IPA dengan kapasitas kurang lebih 500 liter per detik. Tapi akan ditambah lagi satu, jadi kami punya dua nanti, sehingga nambah menjadi sekitar 100 liter per detik,” ungkap Dirut PDAM Tirta Mangutama Badung Ketut Golak, Sabtu (30/12).
Untuk kondisi saat ini, salah satu penyebab pasokan air terganggu adalah saat IPA menjalani perawatan. “Misalnya kalau ada pembersihan otomatis pelayanan mandek dalam beberapa jam, sehingga terputus airnya,” tutur mantan pejabat asal Sobangan, Kecamatan Abiansemal, itu.
Dengan adanya tambahan IPA, pihaknya meyakini pelayanan dipastikan tak terganggu. Sebab saat salah satu IPA dirawat, satunya lagi tetap berfungsi. Ditanya mengenai anggaran yang dibutuhkan, Golak menyebut Rp 60 miliar untuk satu IPA. “Anggaran ini diharapkan berasal dari APBD Badung,” ungkapnya. Tapi apakah pembangunan IPA terealisasi tahun 2018, pihaknya belum bisa memastikan karena tahun anggaran 2018 sudah berjalan. “Kalau tidak bisa tahun ini karena dananya besar, mungkin tahun 2019. Yang jelas rancangannya sudah kami persiapkan,” katanya.
Di samping berencana menambah IPA untuk perbaikan pelayanan, perusahaan plat merah ini juga bakal optimal menekan tingkat kebocoran air. Menurutnya, pada 2018 tingkat kebocoran air PDAM berada pada angka 34 persen. Untuk itu tahun 2018 ini diharapkan ditekan menjadi 30 persen.
“Tahun 2018 yang jadi salah satu fokus PDAM masalah tingkat kebocoran air. Kami akan fokus di Kuta Selatan. Kami harap dengan menekan tingkat kebocoran mampu meningkatkan pendapatan,” kata Golak. Selain disebabkan instalasi atau jaringan yang mengalami kerusakan, kebocoran juga diakui karena pencurian air. Dia mengakui, pencurian air masih tetap terjadi, namun jauh menurun.
Tak kalah pentingnya, PDAM juga berencana melakukan penggantian water meter. “Karena ada yang rusak dan kadaluwarsa water meternya, jadi kami bakal ganti. Kami sudah siapkan anggaran sekitar Rp 6 miliar,” tandasnya. Terkait target pelanggan pada tahun 2018, Golak optimistis mampu menambahkan 2.000 pelanggan dari total jumlah pelanggan sampai tahun 2017 hampir mendekati 71 ribu. *asa
Komentar