Seorang Nenek Cedera Akibat Dapur Roboh
Seorang yang sudah berusia lanjut di Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, mengalami cedera, akibat dapur di rumahnya roboh, karena fisik bangunan diduga sudah rapuh.
NEGARA, NusaBali
“Saat dapur roboh, kami temukan nenek Hatimah di dalam kamar mandi. Kakinya cedera ringan, mungkin terkena kayu atau genteng,” kata Kepala Dusun Petukangan, Samsul, di dusun setempat, Sabtu (30/12).
Dapur tua di Dusun Petukangan, Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara, itu roboh sekitar pukul 11.00 Wita, karena fisik bangunan yang sudah rapuh. Dikatakannya, dirinya bersama warga lainnya sempat kesulitan mengeluarkan nenek yang berumur 75 tahun tersebut, karena reruntuhan bangunan menutup pintu kamar mandi.
Bangunan kamar mandi tetap utuh karena terpisah dari dapur tersebut, namun reruntuhan yang mengarah ke kamar mandi membuat Hatimah mengalami cedera. Menurut Samsul, dapur berdinding anyaman bambu ini dulunya adalah rumah tua Hatimah, sebelum bisa membangun rumah utama dengan bangunan permanen.
“Bangunan rumah utama yang sekarang juga masih tersambung dengan rumah tua yang kemudian dijadikan dapur. Meskipun sudah menjadi dapur, nenek Hatimah sehari-hari lebih sering berada di dapur. Biasa, orang tua kan lebih senang berada di rumah tuanya,” katanya.
Untuk membersihkan puing-puing dapur tersebut, Samsul dan warga sekitar dengan dibantu Gerakan Pemuda Loloan (GPL) bergotong-royong, termasuk musyawarah agar dapur itu bisa diperbaiki.
Ketua Gerakan Pemuda Loloan Mustaidin berharap, Pemkab Jembrana memberikan bantuan untuk perbaikan dapur tersebut. “Kalau pemerintah tidak bisa, kami akan membuka donasi untuk memperbaiki dapur ini. Untuk sementara, puing-puingnya kami bersihkan dulu,” katanya.
Dia menduga, dapur ini roboh karena kayu penunjangnya tidak kuat menahan atap khususnya genteng yang bertambah berat saat musim hujan. Sehari-hari nenek Hatimah tinggal bersama salah seorang anaknya, yang saat kejadian sedang belanja keluar. *ant
Dapur tua di Dusun Petukangan, Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara, itu roboh sekitar pukul 11.00 Wita, karena fisik bangunan yang sudah rapuh. Dikatakannya, dirinya bersama warga lainnya sempat kesulitan mengeluarkan nenek yang berumur 75 tahun tersebut, karena reruntuhan bangunan menutup pintu kamar mandi.
Bangunan kamar mandi tetap utuh karena terpisah dari dapur tersebut, namun reruntuhan yang mengarah ke kamar mandi membuat Hatimah mengalami cedera. Menurut Samsul, dapur berdinding anyaman bambu ini dulunya adalah rumah tua Hatimah, sebelum bisa membangun rumah utama dengan bangunan permanen.
“Bangunan rumah utama yang sekarang juga masih tersambung dengan rumah tua yang kemudian dijadikan dapur. Meskipun sudah menjadi dapur, nenek Hatimah sehari-hari lebih sering berada di dapur. Biasa, orang tua kan lebih senang berada di rumah tuanya,” katanya.
Untuk membersihkan puing-puing dapur tersebut, Samsul dan warga sekitar dengan dibantu Gerakan Pemuda Loloan (GPL) bergotong-royong, termasuk musyawarah agar dapur itu bisa diperbaiki.
Ketua Gerakan Pemuda Loloan Mustaidin berharap, Pemkab Jembrana memberikan bantuan untuk perbaikan dapur tersebut. “Kalau pemerintah tidak bisa, kami akan membuka donasi untuk memperbaiki dapur ini. Untuk sementara, puing-puingnya kami bersihkan dulu,” katanya.
Dia menduga, dapur ini roboh karena kayu penunjangnya tidak kuat menahan atap khususnya genteng yang bertambah berat saat musim hujan. Sehari-hari nenek Hatimah tinggal bersama salah seorang anaknya, yang saat kejadian sedang belanja keluar. *ant
Komentar