Hasil Lab Tiga Pasien Suspect Difteri Negatif
Hasil laboratorium tiga pasien yang diduga (suspect) difteri dinyatakan negatif. Mereka masing-masing MDMP berumur 1 tahun 7 bulan, asal Kelurahan Pemecutan, Denpasar Barat, MDS, 4, laki-laki asal Ubud, Gianyar, serta NKSS, 30, asal Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem.
DENPASAR, NusaBali
Kondisi ketiganya pun kini semakin membaik dan sudah diperbolehkan pulang dari perawatan di RSUP Sanglah. “Hari ini hasil laboratorium dari BLK (Balai Laboratorium Kesehatan) Surabaya sudah keluar, dan hasil lab ketiganya negatif,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya, Selasa (2/1).
Dikatakan, selama tiga tahun terakhir ini hanya ditemukan suspect difteri dengan hasil pemeriksaan negatif. Pihak Dinkes Bali terus melakukan upaya pencegahan. Adapun pencegahan utama yang bisa dilakukan yakni melalui imunisasi sejak bayi hingga umur 19 tahun.
Hingga saat ini, kata dr Suarjaya, tingkat imunisasi di Bali sudah lebih dari 95 persen. Bahkan ada kabupaten yang tingkat imunisasinya sudah mencapai 100 persen. “Sebenarnya dari sisi perlindungan kepada balita Bali sudah cukup baik dan memang belum pernah ditemukan kasus positif difteri di Bali,” katanya.
Sebagai upaya pencegahan, selain imunisasi rutin diteruskan dengan target minimal 95 persen, promosi kesehatan juga digencarkan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya kesehatan. “Termasuk surveilans penyakit sampai di rumah tangga dengan kunjungan rumah,” ucap dr Suarjaya.*ind
Dikatakan, selama tiga tahun terakhir ini hanya ditemukan suspect difteri dengan hasil pemeriksaan negatif. Pihak Dinkes Bali terus melakukan upaya pencegahan. Adapun pencegahan utama yang bisa dilakukan yakni melalui imunisasi sejak bayi hingga umur 19 tahun.
Hingga saat ini, kata dr Suarjaya, tingkat imunisasi di Bali sudah lebih dari 95 persen. Bahkan ada kabupaten yang tingkat imunisasinya sudah mencapai 100 persen. “Sebenarnya dari sisi perlindungan kepada balita Bali sudah cukup baik dan memang belum pernah ditemukan kasus positif difteri di Bali,” katanya.
Sebagai upaya pencegahan, selain imunisasi rutin diteruskan dengan target minimal 95 persen, promosi kesehatan juga digencarkan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya kesehatan. “Termasuk surveilans penyakit sampai di rumah tangga dengan kunjungan rumah,” ucap dr Suarjaya.*ind
1
Komentar