Kena PHK, Pemuda Ngamuk Dilarikan ke RSJ
Warga Banjar Tameng, Desa Sukawati, Gianyar, dihebohkan dengan amukan seorang pemuda, I Wayan Gde Cesna,32.
GIANYAR, NusaBali
Pemuda yang baru-baru ini kena Putus Hubungan Kerja (PHK) mendadak terserang depresi dan emosional. Keluarganya yang panik sempat minta pertolongan ke Polsek Sukawati, Selasa (2/1) siang. Namun meski kedua tangan Cesna sudah diborgol, dia masih bisa mengamuk bahkan kabur dari kamarnya. Hingga akhirnya kabar mengamuknya Cesna terendus oleh Satpol PP Gianyar. Cesba pun lalu dirujuk ke RS Jiwa Bangli.
Anggota Satpol PP Kabupaten Gianyar Wayan Nasta, menyatakan Cesna mengamuk pada Selasa siang (2/1). “Waktu itu orangtuanya, Sulasih, menghubungi Polsek Sukawati untuk mengamankan anaknya,” ujar Nasta, Rabu kemarin (3/1). Mendapat laporan ada orang mengamuk, dua polisi langsung mendatangi kediaman Cesna di Banjar Tameng.
Saat dua polisi datang, Cesna langsung diborgol supaya tidak mengamuk lagi. Kemudian, Cesna hendak dimasukkan ke dalam kendaraan polisi. Walau dalam posisi tangan diborgol, Cesna mengamuk kemudian kabur karena tidak mau diangkut polisi. Saat kabur, Cesna dalam keadaan kedua tangan diborgol. Kesulitan menangani Cesna, akhirnya polisi menghubungi Dinas Satpol PP Gianyar untuk menangani Cesna.
Akhirnya, di komando langsung oleh Kepala Satpol PP Gianyar Cokorda Gde Agusnawa, bebeberapa anggota, termasuk Wayan Nasta sendiri mendatangi kediaman Cesna di Banjar Tameng. “Waktu kami tiba di rumahnya, dia (Cesna, Red) ini telanjang bulat sedang tidur, tapi tangannya masih terborgol oleh borgol polisi,” ujar Nasta.
Selanjutnya, Nasta yang dikenal lihai menangani ODGJ itu langsung membujuk Cesna untuk memakai baju. “Saya juga suruh pakai kamben. Saya bilang mau ajak keluar cari angin,” jelasnya.
Setelah memakai baju, Cesna malah berontak. Bujukan Nasta pun tidak mau diikuti. “Akhirnya kami paksa dan angkut ramai-ramai menuju mobil Satpol PP,” jelasnya. Di dalam mobil Satpol PP, Cesna terus berceloteh. Bahkan dia malah berlagak menjadi kernet menyuruh sopir untuk ke kanan maupun ke kiri. Sampai di RS Jiwa Bangli, Cesna ini akan diobservasi dulu oleh petugas. “Di sana dia akan menjalani perawatan,” terang Nasta.
Dikatakan, Cesna ini baru pertama kali seperti ini. "Waktu tahun baru dia sadar dan sempat keliling Gianyar. Belum pernah punya kartu kuning,” ujarnya. Tumben, pasca-tahun baru, emosi Cesna memuncak dan mengamuk di rumahnya bahkan membuat khawatir warga setempat.
Dijelaskan Nasta, Cesna ini mengaku tidak terima diberhentikan dari tempatnya bekerja di salah satu hotel. “Dia juga tidak terima karena mau dijanjikan mobil. Tapi malah tidak ada mobil, jadi dia marah,” ungkapnya.
Nasta yang pelatih Perisai Diri itu menyatakan ODGJ biasanya terjadi lantaran tidak seimbang antara keinginan dan kenyataan hidupnya. “Biasanya yang kecewa dengan kehidupannya. Keinginan tidak terpenuhi lalu dia tidak mampu mengendalikan, itu biasanya yang menyebabkan orang mengalami gangguan jiwa,” ujarnya.*nvi
Anggota Satpol PP Kabupaten Gianyar Wayan Nasta, menyatakan Cesna mengamuk pada Selasa siang (2/1). “Waktu itu orangtuanya, Sulasih, menghubungi Polsek Sukawati untuk mengamankan anaknya,” ujar Nasta, Rabu kemarin (3/1). Mendapat laporan ada orang mengamuk, dua polisi langsung mendatangi kediaman Cesna di Banjar Tameng.
Saat dua polisi datang, Cesna langsung diborgol supaya tidak mengamuk lagi. Kemudian, Cesna hendak dimasukkan ke dalam kendaraan polisi. Walau dalam posisi tangan diborgol, Cesna mengamuk kemudian kabur karena tidak mau diangkut polisi. Saat kabur, Cesna dalam keadaan kedua tangan diborgol. Kesulitan menangani Cesna, akhirnya polisi menghubungi Dinas Satpol PP Gianyar untuk menangani Cesna.
Akhirnya, di komando langsung oleh Kepala Satpol PP Gianyar Cokorda Gde Agusnawa, bebeberapa anggota, termasuk Wayan Nasta sendiri mendatangi kediaman Cesna di Banjar Tameng. “Waktu kami tiba di rumahnya, dia (Cesna, Red) ini telanjang bulat sedang tidur, tapi tangannya masih terborgol oleh borgol polisi,” ujar Nasta.
Selanjutnya, Nasta yang dikenal lihai menangani ODGJ itu langsung membujuk Cesna untuk memakai baju. “Saya juga suruh pakai kamben. Saya bilang mau ajak keluar cari angin,” jelasnya.
Setelah memakai baju, Cesna malah berontak. Bujukan Nasta pun tidak mau diikuti. “Akhirnya kami paksa dan angkut ramai-ramai menuju mobil Satpol PP,” jelasnya. Di dalam mobil Satpol PP, Cesna terus berceloteh. Bahkan dia malah berlagak menjadi kernet menyuruh sopir untuk ke kanan maupun ke kiri. Sampai di RS Jiwa Bangli, Cesna ini akan diobservasi dulu oleh petugas. “Di sana dia akan menjalani perawatan,” terang Nasta.
Dikatakan, Cesna ini baru pertama kali seperti ini. "Waktu tahun baru dia sadar dan sempat keliling Gianyar. Belum pernah punya kartu kuning,” ujarnya. Tumben, pasca-tahun baru, emosi Cesna memuncak dan mengamuk di rumahnya bahkan membuat khawatir warga setempat.
Dijelaskan Nasta, Cesna ini mengaku tidak terima diberhentikan dari tempatnya bekerja di salah satu hotel. “Dia juga tidak terima karena mau dijanjikan mobil. Tapi malah tidak ada mobil, jadi dia marah,” ungkapnya.
Nasta yang pelatih Perisai Diri itu menyatakan ODGJ biasanya terjadi lantaran tidak seimbang antara keinginan dan kenyataan hidupnya. “Biasanya yang kecewa dengan kehidupannya. Keinginan tidak terpenuhi lalu dia tidak mampu mengendalikan, itu biasanya yang menyebabkan orang mengalami gangguan jiwa,” ujarnya.*nvi
Komentar